Tuesday, August 25, 2020

Alat Musik Melodis

Pengertian Musik Melodis


Alat musik melodis adalah alat musik yang umumnya mengatur melodi pada suatu lagu, biasanya alat musik ini tidak bisa memainkan kord secara sendirian, maksudnya alat musik ini bisa menghasilkan nada atau notasi seperti Do, Re, Mi, …dst yang bisa melengkapi bunyi-bunyian yang dihasilkan dari alat musik ritmis dan harmonis. Alat musik melodis juga  diartikan sebagai alat musik yang memiliki irama atau nada. Fungsi dari alat musik melodis ialah untuk mengatur nada pada sebuah lagu atau musik.


Alat Musik Melodis


Dalam memainkan alat musik melodis, tidak dapat dilakukan secara sembarangan,memainkan nya harus diriingi alat musik lain karena tidak bisa dimainkan dengan kord sendirian, selain itu alat musik melodis juga yang paling unik karena mempunyai irama dan nada.


Ada banyak sekali jenis alat musik melodis yang bisa kita temukan saat ini, mulai dari yang sifatnya tradisional ataupun yang modern. Tetapi, beragam jenis alat musik tersebut juga bisa digolongkan berdasarkan pada cara memainkannya.




Cara Memainkan Alat Musik Melodis


Berikut adalah cara memainkan alat musik melodis :






  1. Dipetik




Alat musiknya adalah kecapi, mandolin, gitar, dan sasando.






  1. Ditiup




Alat musiknya adalah seruling dan pianika.






  1. Diteka




 Alat musiknya adalah  akordion dan piano.






  1. Digoyang




Alat Musiknya adalah angklung.






  1. Digesek




Alat musiknya adalah biola.






  1. Dihisap




Alat musiknya adalah harmonika.




Macam Contoh Alat Musik Melodis


Contoh Alat music melodis adalah sebagai berikut.






  1. Biola




Biola merupakan alat musik melodis yang dimainkan dengan cara digesek. Alat musik ini memiliki 4 dawai yang distel dengan interval sempurna (G-D-A-E). Umumnya tinggi rendah nada yang dihasilkan pada biola dibagi menjadi beberapa jenis yakni biola alto, biola cello, dan biola double bass atau kontra bass (biola dengan nada tertinggi). Di Indonesia pemain alat musik ini dikenal dengan sebutan violinis.






  1. Akordion




Akordeon merupakan alat musik mirip seperti organ yang dimainkan dengan cara digantungkan di badan, tangan kiri pemain akan menekan tombol-tombol akor, sedangkan tangan kanannya memainkan melodi dari lagu yang dibawakan.  alat musik yang ditemukan C.F.L. Buschmann dari Jerman ini memang belum begitu popular  Di indonesia, tetapi tidak dengan di negara-negara Eropa dan Latin.






  1. Bonang




Bonang merupakan alat musik tradisional Jawa yang dimainkan dengan c ara dipukul. Biasanya Bonang Di mainkan Pada pertunjukan wayang dan upacara adat Jawa, bonang selalu ada dan menjadi pelengkap bagi hiburan rakyat.






  1. Angklung




Angklung merupakan  alat musik melodis tradisional Sunda yang telah terkenal ke seluruh penjuru dunia sebagai warisan dunia yang telah dicatat Oleh UNESCO. Angklung Terbuat dari bambo cara memainkan adalah dengan cara digoyangkan,Hal tersebut menghasilkan bunyi melodis yang berasal dari benturan pipa bambu dengan kayu yang ada di dalamnya.






  1. Suling




Suling Adalah Alat musik berasal dari Jawa Barat. Suling termasuk ke dalam jenis alat musik melodis karena menghasilkan notasi atau nada yang indah kalau dimainkan. Suling Di Mainkan dengan cara ditiup.






  1. Kecapi




Kecapi merupakan alat musik tradisional yang berasal dari Kebudayaan Sunda. Kecapi dimainkan dengan cara dipetik, alat musik ini menghasilkan melodi yang sangat indah. Kecapi bisa dimainkan secara tunggal atau sebagai pengiring bunyi-bunyian alat musik lain.






  1. Sasando




Sasando adalah Alat musik dawai yang berasal dari pulau Rote, NTT . Sasando merupakan hasil karya luar biasa dari nenek moyang Indonesia pada zaman dulu. Sasando Dimainkan dengan cara dipetik, Kecapi menghasilkan bunyi yang tidak jauh beda dengan bunyi gitar, kecapi, biola, dan alat musik dawai lainnya.




Peranan Music






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi Apresiasi Estetika




Musik adalah sebuah karya seni. Sebuah karya seni dapat dikatakan jika ia memiliki unsur keindahan atau estetika di dalamnya. Melalui musik kita dapat merasakan keindahan nilai-nilai baik melalui melodi atau dinamika.






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi Hiburan




Musik memiliki fungsi hiburan mengacu pada pengertian bahwa musik harus mengandung unsur-unsur yang menghibur. Hal ini dapat dinilai dari melodi atau lirik.






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Komunikasi Fungsi.




Musik memiliki fungsi komunikasi yang berarti bahwa budaya musik yang berlaku di wilayah berisi isyarat terpisah yang hanya diketahui oleh dukungan publik untuk budaya. Hal ini dapat dilihat dari teks maupun musik melodi.






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi sebagai Symbol




Musik memiliki fungsi dalam sesuatu melambangkan. Hal ini dapat dilihat dari aspek musik , seperti tempo musikal. Jika tempo musik lambat, maka sebagian besar teks menceritakan hal-hal sedih. Jadi musik yang akan melambangkan kesedihan






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi Reaksi




Jika musik diputar, musik dapat merangsang sel-sel saraf manusia yang menyebabkan tubuh kita untuk pindah ke irama musik . Jika musik lebih cepat maka kita bergerak cepat, dan sebaliknya.






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi Yang Berkaitan Dengan Norma-norma Social




Musik berfungsi sebagai media instruksi akan norma-norma atau aturan. Penyampaian kebanyakan melalui teks lagu yang mengandung aturan.






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Validasi Fungsi Sosial. Institusi




Musik fungsi sini berarti bahwa musik memiliki peran yang sangat penting dalam upacara. musik adalah salah satu elemen penting dan bagian dalam upacara, tidak hanya sebagai iringan.






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Fungsi Kesinambungan Budaya.




Fungsi ini mirip dalam fungsi yang terkait dengan norma-norma sosial. Dalam hal ini musik yang terdapat pada ajaran melanjutkan sistem budaya untuk generasi berikutnya.






  • Peranan Musik bagi Kehidupan Komunitas Integrasi Fungsi




Musik memiliki fungsi integrasi masyarakat. Sebuah musik yang jika dimainkan bersama musik tanpa disadari menciptakan rasa kebersamaan di antara para pemain atau musik pecinta.




Definisi Musik Tradisional


Makalah – Musik tradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun di indonesia, dipertahankan sebagai sarana hiburan. Tiga komponen yang saling mempengaruhi diantaranya Seniman musik itu sendiri dan masyarakat penikmatnya.


Sedangkan maksudnya untuk mempersatukan persepsi antara pemikiran seniman dan masyarakat tentang usaha bersama dalam mengembangkan dan melestarikan seni musik tradisional. Menjadikan musik trasidional sebagai perbendaharaan seni di masyarakat sehingga musik tradisional lebih menyentuh pada sektor komersial umum.


Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.




Sejarah Musik Tradisional


Sejarah Musik Nusantara terdapat tahapan-tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut.






  1. Masa Sebelum Masuknya Pengaruh Hindu- Buddha 




Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.






  1. Masa Setelah Masuknya Pengaruh Hindu- Buddha




Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.






  1. Masa Setelah Masuknya Pengaruh Islam




Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.






  1. Masa Kolonialisme




Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.






  1. Masa Kini




Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.




Fungsi Musik Nusantara


Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.






  1. Sarana Upacara Budaya (ritual)




Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.






  1. Sarana Hiburan




Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.






  1. Sarana Ekspresi Diri




Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.






  1. Sarana Komunikasi




Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.






  1. Pengiring Tarian




Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.






  1. Sarana Ekonomi




Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.




Ragam Musik Nusantara


Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.






  1. Musik Daerah/Tradisional




Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.


Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.






  1. Instrumen Musik Perkusi




Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.






  1. Gamelan 




Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.






  1. Talempong 




Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)






  1. Kolintang




Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.






  1. Arumba 




Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.






  1. Kendang




Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.






  1. Instrumen Musik Petik 




Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.


Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.


Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.






  1. Instrumen Musik Gesek




Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.






  1. Instrumen Musik Tiup




Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.


Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.






  1. Musik Keroncong




Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.






  1. Musik Dangdut




Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.






  1. Musik Perjuangan




Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair- syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.






  1. Musik Populer (pop)




Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.




demkianlah artikel dari duniapendidikan.co.id mengenai Alat Musik Melodis : Pengertian, Cara Memainkan, Macam, Contoh, Peran, Definisi, Sejarah Beserta Fungsinya , semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semua.



Sumber jk.com

Arsitektur Client Server - Ungkapan Arsitektur Mengacu Pada Rancangan Suatu Aplikasi, Atau Dimana Bagian Yang Membentuk Sebuah Sistem Diposisikan Dan Bagaimana Mereka Berkomunikasi. Arsitektur Terdistribusi – Sebuah Ungkapan Yang Relatif Gres Untuk Menjelaskan Arsitektur Aplikasi – Memiliki Arti Bahwa Pemrosesan Dari Suatu Aplikasi Terjadi Pada Lebih Dari Satu Mesin. Kita Tahu Bahwa Pertumbuhan Teknologi Kini Sudah Banyak Menciptakan Pergeseran Pada Cara Berpikir Kita (Manusia). Dengan Laju Pertumbuhan Teknologi Yang Kian Cepat, Keperluan Akan Berita Dari Hari Ke Hari Meningkat Sehingga Menuntu Kelangsungan, Dan Kecepatan Proses Distribusi Berita. Arsitektur Jaringan Client Server Merupakan Model Konektivitas Pada Jaringan Yang Membedakan Fungsi Komputer Selaku Client Dan Server. Arsitektur Ini Menempatkan Sebuah Komputer Sebagai Server. Server Ini Yang Bertugas Memperlihatkan Pelayanan Terhadap Terminal-Terminal Lainnya Tang Terhubung Dalam System Jaringan Atau Yang Kita Sebut Clientnya. Server Juga Dapat Bertugas Untuk Memberikan Layanan Membuatkan Pakai Berkas (File Server), Printer (Printer Server), Jalur Komunikasi (Server Komunikasi). Pada Versi Arsitektur Ini, Client Tidak Mampu Berfungsi Sebagai Server, Namun Server Mampu Berfungsi Menjadi Client (Server Non-Dedicated). Prinsip Kerja Pada Arsitektur Ini Sungguh Sederhana, Dimana Server Akan Menanti Ajakan Dari Client, Memproses Dan Memperlihatkan Hasil Terhadap Client, Sedangkan Client Akan Mengirimkan Usul Ke Server, Menanti Proses Dan Menyaksikan Visualisasi Hasil Prosesnya. Arsitektur Client Server - Sistem Client Server Ini Tidak Hanya Diperuntukkan Bagi Pembangunan Jaringan Komputer Skala Luas. Sistem Ini Menggunakan Protokol Utama Transmision Control Protocol/Internet Protocol (Tcp/Ip), Sedangkam Metode Operasi Yang Digunakan Antara Lain Unix, Linux Dan Windows Nt. Lingkungan Database Client/Server Di Internet : Menggunakan Lan Untuk Mendukung Jaringan Pc Masing-Masing Pc Mempunyai Penyimpan Tersendiri Menyebarkan Hardware Atau Software Model-Versi Client Server Versi-Model Client Server Dibawah Ini Diterangkan 3 Jenis Model-Versi Client Server, Diantaranya : 1. Client/Server (Two Tier) Two Tier Client Server - Dalam Model Client/Server, Pemrosesan Pada Suatu Aplikasi Terjadi Pada Client Dan Server. Client/Server Adalah Tipikal Suatu Aplikasi Two-Tier Dengan Banyak Client Dan Sebuah Server Yang Dihubungkan Melalui Sebuah Jaringan. Aplikasi Ditempatkan Pada Komputer Client Dan Mesin Database Dikerjakan Pada Server Jarak-Jauh. Aplikasi Client Mengeluarkan Seruan Ke Database Yang Mengantarkan Kembali Data Ke Client-Nya. Model Two-Tier Berisikan Tiga Komponen Yang Disusun Menjadi Dua Lapisan : Client (Yang Meminta Serice) Dan Server (Yang Menyediakan Service). Tiga Unsur Tersebut Adalah : 1. User Interface(Client). Yakni Antar Wajah Acara Aplikasi Yang Berhadapan Dan Dipakai Eksklusif Oleh User. 2. Manajemen Proses(Jaringan). 3. Database(Server). Model Ini Memisahkan Peranan User Interface Dan Database Dengan Terperinci, Sehingga Terbentuk Dua Lapisan. Dalam Model Client/Server, Pemrosesan Pada Suatu Aplikasi Terjadi Pada Client Dan Server. Client/Server Yakni Tipikal Sebuah Aplikasi Two-Tier Dengan Banyak Client Dan Sebuah Server Yang Dihubungkan Lewat Suatu Jaringan, Seperti TampakDalam Gambar 1.2. Aplikasi Ditempatkan Pada Komputer Client Dan Mesin Database Dilakukan Pada Server Jarak-Jauh. Aplikasi Client Mengeluarkan Usul Ke Database Yang Mengirimkan Kembali Data Ke Client-Nya. Dalam Client/Server, Client-Client Yang Cerdas Bertanggung Jawab Untuk Bab Dari Aplikasi Yang Berinteraksi Dengan User, Tergolong Logika Bisnis Dan Komunikasi Dengan Server Database. Aplikasi-Aplikasi Berbasis Client/Server Mempunyai Kelemahan Pada Skalabilitas. Skalabilitas Yakni Seberapa Besar Aplikasi Bisa Menangani Suatu Keperluan Yang Meningkat – Contohnya, 50 User Pelengkap Yang Mengakses Aplikasi Tersebut. Walaupun Versi Client/Server Lebih Terukur Dibandingkan Dengan Versi Berbasis Host, Masih Banyak Pemrosesan Yang Terjadi Pada Server. Dalam Model Client/Server Bertambah Banyak Client Yang Memakai Suatu Aplikasi, Kian Banyak Beban Pada Server. Koneksi Database Harus Dijaga Untuk Masing-Masing Client. Koneksi Menghabiskan Sumber Daya Server Yang Berguna Dan Masing-Masing Client Komplemen Diterjemahkan Ke Dalam Satu Atau Beberapa Koneksi. Nalar Isyarat Tidak Mampu Didaur Ulang Alasannya Adalah Aba-Aba Aplikasi Ada Dalam Suatu Pelaksanaan Executable Monolitik Pada Client. Ini Juga Menjadikan Modifikasi Pada Isyarat Sumber Sukar. Penyusunan Ulang Pergeseran Itu Ke Semua Komputer Client Juga Menciptakan Sakit Kepala. Keamanan Dan Transaksi Juga Mesti Dikodekan Sebagai Pengganti Penanganan Oleh Com+/Mts. Bukan Berarti Versi Client/Server Bukanlah Merupakan Model Yang Layak Bagi Aplikasi-Aplikasi. Banyak Aplikasi Yang Lebih Kecil Dengan Jumlah User Terbatas Melakukan Pekerjaan Tepat Dengan Versi Ini. Fasilitas Pengembangan Aplikasi Client/Server Turut Membuatnya Suatu Penyelesaian Mempesona Bagi Perusahaan. Pengembangan Biasanya Jauh Lebih Singkat Dengan Tipe Tata Cara Ini. Siklus Pengembangan Yang Lebih Singkat Ini Tidak Hanya Menjadikan Aplikasi BerkembangDan Berjalan Dengan Cepat Namun Juga Lebih Irit Biaya. Kelebihan Dari Model Client/Server : Mengatasi Database Server Secara Khusus Relatif Lebih Sederhana Untuk Di Develop Dan Diimplementasikan. Lebih Cocok Diterapkan Untuk Usaha Kecil. Server Database Berisi Mesin Database, Tergolong Tabel, Prosedur Tersimpan, Dan Trigger (Yang Juga Berisi Aturan Bisnis). Dalam System Client/Server, Sebagian Besar Nalar Bisnis Umumnya Dipraktekkan Dalam Database. Server Database Manangani : Manajemen Data Keamanan Query, Trigger, Mekanisme Tersimpan Penangan Kesalahan Arsitektur Client/Server Ialah Suatu Langkah Maju Alasannya Adalah Menghemat Beban Pemrosesan Dari Komputer Sentral Ke Komputer Client. Ini Mempunyai Arti Semakin Banyak User Bertambah Pada Aplikasi Client/Server, Kinerja Server File Tidak Akan Menurun Dengan Segera. Dengan Client/Server User Dair Aneka Macam Lokasi Dapat Mengakses Data Yang Sama Dengan Sedikit Beban Pada Sebuah Mesin Tunggal. Namun Masih Terdapat Kelemahan Pada Model Ini. Selain Melakukan Tugas-Tugas Tertentu, Kekurangan Dari Model Client/Server : Kurangnya Skalabilitas Koneksi Database Dijaga Tidak Ada Keterbaharuan Isyarat Tidak Ada Tingkat Menengah Untuk Menangani Keselamatan Dan Transaksi Kecil-Kecilan. Sulit Di Amankan. Lebih Mahal. 2. Three-Tier / Multi-Tier Three Tier Client Server - Versi Three-Tier Atau Multi-Tier Dikembangkan Untuk Menjawab Keterbatasan Pada Arsitektur Client/Server. Dalam Model Ini, Pemrosesan Disebarkan Di Dalam Tiga Lapisan (Atau Lebih Bila Diterapkan Arsitektur Multitier). Lapisan Ketiga Dalam Arsitektur Ini Masing-Masing Menjumlahkan Fungsionalitas Khusus. Adalah : Layanan Presentasi (Tingkat Client) Layanan Bisnis (Tingkat Menengah) Layanan Data (Tingkat Sumber Data) Layanan Presentasi Atau Logika Antarmuka Pengguna Ditempatkan Pada Mesin Client. Logika Bisnis Dikeluarkan Dari Isyarat Client Dan Diposisikan Dalam Tingkat Menengah. Lapisan Layanan Data Berisi Server Database. Setiap Tingkatan Dalam Versi Three-Tier Berada Pada Komputer Tersendiri. Desain Model Three-Tier Ialah Versi Yang Membagi Fungsionalitas Ke Dalam Lapisan-Lapisan, Aplikasiaplikasi Mendapatkan Skalabilitas, Keterbaharuan, Dan Keamanan. Arsitektur Three Tier Merupakan Inovasi Dari Arsitektur Client Server. Pada Arsitektur Three Tier Ini Terdapat Application Server Yang Bangun Di Antara Client Dan Database Server. Acuan Dari Application Server Ialah Iis, Websphere, Dan Sebagainya. Application Server Lazimnya BerbentukBusiness Process Layer, Dimana Mampu Didevelop Menggunakan Php, Asp.Net, Maupun Java. Sehingga Kita Menempatkan Beberapa Business Logic Kita Pada Tier Tersebut. Arsitektur Three Tier Ini Aneka Macam Diimplementasikan Dengan Memakai Web Application. Sebab Dengan Menggunakan Web Application, Client Side (Komputer Client) Hanya Akan Melaksanakan Instalasi Web Browser. Dan Dikala Komputer Client Melakukan Inputan Data, Maka Data Tersebut Dikirimkan Ke Application Server Dan Diolah Menurut Business Process-Nya. Berikutnya Application Server Akan Melakukan Komunikasi Dengan Database Server. Lazimnya , Implementasi Arsitektur Three Tier Terkendala Dengan Network Bandwidth. Alasannya Adalah Aplikasinya Berbasiskan Web, Maka Application Server Senantiasa Mengantarkan Web Application-Nya Ke Komputer Client. Jika Kita Mempunyai Aneka Macam Client, Maka Bandwidth Yang Mesti Disiapkan Akan Cukup Besar, Sedangkan Network Bandwidth Umumnya Memiliki Limitasi. Oleh Karena Itu Umumnya, Untuk Menanggulangi Dilema Ini, Application Server Ditempatkan Pada Sisi Client Dan Hanya Mengantarkan Data Ke Dalam Database Server. Desain Versi Three-Tier Yaitu Model Yang Membagi Fungsionalitas Ke Dalam Lapisan-Lapisan, Aplikasiaplikasi Menerima Skalabilitas, Keterbaharuan, Dan Keselamatan. Keunggulan Arsitektur Three Tier : Segala Sesuatu Mengenai Database Terinstalasikan Pada Segi Server, Begitu Juga Dengan Pengkonfigurasiannya. Hal Ini Membuat Harga Yang Harus Dibayar Lebih Kecil. Jika Terjadi Kesalahan Pada Salah Satu Lapisan Tidak Akan Menjadikan Lapisan Lain Ikut Salah. Pergantian Pada Salah Satu Lapisan Tidak ButuhMenginstalasi Ulang Pada Lapisan Yang Lainnya Dalam Hal Ini Sisi Server Ataupun Segi Client. Keamanan Dibelakang Firewall.Transfer Informasi Antara Web Server Dan Server Database Maksimal. Komunikasi Antara System-Metode Tidak Mesti Didasarkan Pada Standart Internet, Tetapi Dapat Menggunakan Protocol Komunikasi Yang Lebvih Cepat Dan Berada Pada Tingkat Yang Lebih Rendah. Penggunaan Middleware Mendukung Efisiensi Query Database Dalam Sql Di Pakai Untuk Mengatasi Pengambilan Berita Dari Database. Beberapa Laba Arsitektur Three-Tier : Keluwesan Teknologi. Gampang Untuk Mengganti Dbms Engine. Kemungkinkan Pula Middle Tier Ke Platform Yang Berbeda Ongkos Jangka Panjang Yang Rendah. Perubahan-Pergantian Cukup Dilaksanakan Pada Middle Tier Daripada Pada Aplikasi Keseluruhan. Keunggulan Kompetitif. Kemampuan Untuk Bereaksi Kepada Pergantian Bisnis Dengan Cepat, Dengan Cara Mengubah Modul Kode Daripada Mengganti Keseluruhan Aplikasi Kekurangan Arsitekture Three Tier : Lebih Sulit Untuk Mendesain Lebih Sukar Untuk Mengendalikan Lebih Mahal 3. Aplikasi N-Tier Aplikasi N-Tier - Stored Procedure Ternyata Tidak Mencukupi Untuk Sistem Dimana Database Disimpan Pada Lebih Dari Satu Server, Sebab Bisa Jadi Terdapat Client Yang Tidak Mampu Mengakses Procedure Tersebut. Mungkin Anda Bertanya, Apa Perlunya Menyimpan Database Lebih Dari Satu Server? Tentu Saja Anda Juga Mengharapkan Perusahaan Yang Memakai Aplikasi Anda Mampu Berkembang, Bukan? Penggunaan Lebih Dari Satu Database Sangat Memungkinkan Ketika Suatu Perusahaan Sudah Mempunyai Divisi Yang Cukup Besar Dimana Mesti Mempunyai Database Tersendiri. Dalam Masalah Penggunaan Lebih Dari Satu Server Database, Anda Perlu Mengimplementasikan Seni Manajemen Development Yang Berlawanan, Pendekatan Yang Baik Ialah Dengan Menggunakan Versi N-Tier. Karakter “N” Pada N-Tier Menunjukkan Variabel Numerik Yang Mampu Berisi Angka Sebanyak Apapun, Contohnya 3-Tier, 4-Tier Dan Seterusnya. Alasannya Itu Suatu Aplikasi N-Tier Mempunyai 3 Atau Lebih Tingkatan Logical, Biasanya Aplikasi N-Tier Dikala Ini Menggunakan 3-Tier. Untuk Menggambarkannya, Anda Mampu Membayangkan Sketsa Disain Aplikasi Two-Tier Yang Mengimplementasikan Business Logic Pada Stored Procedure Seperti Yang Sudah Diterangkan Diatas, Kemudian Melakukan Improvisasi Disain Dengan Menambahkan Suatu Tingkatan (Tier) Sebagai Middle Tier Sebagai Business Object, Arsitektur Inilah Yang Diketahui Dengan 3-Tier. Perbedaan Aktual Dengan 2-Tier Adalah, Business Object Pada 3-Tier Terpisah Dari Aplikasi Client Dan Komponen Database. Sehingga Dapat Digambarkan Bahwa Metode 3-Tier Secara Biasa Terbentuk Dari Tingkatan Client, Business Dan Database. Untuk Membayangkan Penerapan 3-Tier Dalam Kehidupan Sehari-Hari Yang Mungkin Paling Sering Anda Temui Yaitu Penerapan Internet Ataupun Intranet. Pada Aplikasi Internet/Intranet, Terdapat Client Yang Melaksanakan Browser Dan Meminta Gosip Dari Middle-Tier Yang Berupa Http Server. Middle-Tier Akan Meminta Data Pada Server Database, Kemudian Mengirimkannya Kembali Kepada Http Server. Http Server Akan Mengirimkan Terhadap Browser Dalam Bentuk Page/Halaman Web. Sebuah Tata Cara 3-Tier Menyediakan Support Multi-User Yang Stabil, Bahkan Dikala Pada Client Melakukan Aplikasi Yang Berbeda, Juga Dapat Mendayagunakan Beberapa Database Yang Digunakan Secara Bersamaan. Dalam Pembahasan Berikut Ini, Akan Diterangkan Pola Perkara Penerapan 3-Tier. Bayangkan Suatu Sistem 3-Tier, Yang Terdiri Dari Client, Business Dan Database. Metode Tersebut Harus Melakukan Kalkulasi Honor Karyawan Berdasarkan Pajak Dan Peraturan Lainnya Yang Mampu Berubah Dari Tahun Ke Tahun. Pada Tahun Ini, Terdapat Perubahan Peraturan Pajak Yang Harus Dipraktekkan Pada Tata Cara, Pada Tingkatan Mana Anda Mesti Melakukan Update? Anda Cuma Perlu Melakukan Update Pada Tingkatan Business Object, Yang Ada Alasannya Adalah Arsitektur 3-Tier Ini. Satu Hal Yang Mesti Terus Diingat Sebagai Konsep Dasar, Bahwa Pemahaman Arsitektur 2-Tier Maupun 3-Tier Ialah Secara Logical Dan Bukan Secara Physical. Sehingga Pada Sebuah Tata Cara Kecil Anda Mampu Melakukan Business Logic Dan Database Pada Komputer Yang Serupa. Tetapi Pada Metode Yang Besar, Anda Mungkin Membutuhkan Beberapa Komputer Untuk Menjalankan Baik Tingkatan Business Ataupun Database. Teknologi Penunjang Beberapa Acuan Teknologi Yang Umum Dipergunakan Untuk Mendukung N-Tier: Component Object Biasanya Merupakan Model Object Oriented Dimana Dapat Dipergunakan Oleh Aplikasi Yang Berbeda Dan Penggunaan Ulang Bagian. Misalnya Yakni Com/Dcom. Aplikasi Yang Ditulis Dengan Bahasa Pemrograman Yang Berlainan Dapat Saling Berkomunikasi Dengan Memakai Component Object. Component Object Itu Sendiri Dapat Ditulis Dengan Bahasa Pemrograman Yang Berlainan-Beda. Pada Prinsipnya Unsur Tersebut Terdiri Dari Class Yang Mempunyai Sekumpulan Method. Microsoft Transaction Server Mts Atau Microsoft Transaction Server Ialah Software Yang Dikembangkan Oleh Microsoft Untuk Kebutuhan Monitoring Transaksi Pada Aplikasi Terdistribusi. Mts Beroperasi Pada Middle-Tier Dan Menawarkan Control Transaksi. Selaku Acuan, Jikalau Anda Berbagi Tata Cara 3-Tier Yang Mana Menempatkan Business Object Pada Middle-Tier, Maka Anda Mampu Menciptakan Activex Dll Sebagai Business Objectnya, Dan Melaksanakan Instalasi Didalam Lingkungan Mts Pada Middle-Tier. Mts Akan Bertanggung-Jawab Dalam Menangani Akses Multi-Client Pada Busines Object Tersebut. Mts Menyediakan Fasilitas Mirip Transaksi Rollback, Commit Dan Deadlock Pada Middle-Tier. Http/Web Server. Untuk Aplikasi N-Tier Pada Aplikasi Internet/Intranet, Anda Mutlak Membutuhkan Web Server. Terdapat Lumayan Banyak Web Server Yang Biasa Digunakan Seperti Apache Web Server Atau Internet Information Server (Iis). Anda Dapat Menggunakan Web Server Sebagai Middle-Tier Untuk Menangani Usul Dari Browser Komputer Client. Microsoft Message Queue Server. Mmqs Atau Microsoft Message Queue Server Ialah Teknologi Yang Dikembangkan Oleh Microsoft Yang Berjalan Pada Middle-Tier Dan Berfungsi Untuk Mengorganisir Antrian Usul. Hal Ini Dilatarbelakangi Alasannya Didalam Jaringan Yang Besar, Tidak Semua Komputer Yang Terkoneksi Berfungsi Pada Dikala Yang Diharapkan, Sehingga Diperlukan Sebuah Aplikasi Yang Dapat Mengurus Antrian Request Dari Client Dan Response Dari Server Yang Mau Diantarkan Lagi Dikala Komputer Tujuan Telah Berfungsi. Satu Manfaatnya Lagi, Jika Client-Client Meminta Request Yang Melampaui Kapasitas Suatu Server, Maka Mmqs Mampu Menyimpannya Untuk Lalu Mendelegasikannya Pada Server Yang Tidak Sibuk. Untuk Kebutuhan Ini Diharapkan Aplikasi Pada Server Yang Berfungsi Selaku Listener Atau Referral. Database Management System. Database Management System Atau Dikenal Dengan Abreviasi Dbms Merupakan Sumber Penyimpanan Data Dan Tentu Saja Memegang Peranan Vital Dalam Keseluruhan Sistem. Untuk Arsitektur 2-Tier Dan N-Tier, Diperlukan Aplikasi Dbms Yang Mampu Melakukan Pekerjaan Pada Lingkungan Tersebut, Beberapa Contohnya Yaitu Mysql, Microsoft Sql Server Dan Oracle. Bila Pada Dbms Yang Dipergunakan Terdapat Akomodasi Stored Procedure, Maka Dimungkinkan Untuk Menyimpan Business Logic Didalam Stored Procedure Yang Hendak Diakses Oleh Client. Laba Dan Kerugian N-Tier Diantara Laba-Keuntungan Yang Mampu Diperoleh Dari Arsitektur N-Tier (Atau 3-Tier Pada Umumnya), Yang Utamanya Yaitu: 1. Fasilitas Pergantian Business Logic Di Kurun Yang Akan Dating 2. Business Logic Yang Mudah Diimplementasi Dan Dipelihara 3. Aplikasi Client Mampu Mengakses Berbagai Tipe Dbms Yang Berbeda-Beda Secara Transparan. Apakah Terdapat Kerugian N-Tier? Mungkin Lebih Tepat Dikatakan Selaku Konsekuensinya, Yakni Sistem N-Tier Relatif Mahal Untuk Development Dan Instalasinya. Hal Ini Dikarenakan Perencanaan Software Pada 3-Tier Bisa Jadi Sangat Kompleks. Bahkan Pada Awal Tahap Perencanaan, Anda Telah Harus Menimbang-Nimbang Potensi Pengembangan Perusahaan Pada Era Yang Hendak Tiba. Kompleksitas Dalam Hal Ini Meliputi Seluruh Aspek, Baik Infrastruktur Maupun Pembuatan Software Secara Keseluruhan. Sementara Dalam Sebuah Perusahaan, Makin Besar Pergantian Metode Yang Dijalankan, Maka Akan Makin Membutuhkan Pembiasaan Yang Makin Luas Ruang Lingkupnya. Sebab Itu Secara Otomatis Membutuhkan Jangka Waktu Relatif Lebih Lama. Terutama Bila Tata Cara 3-Tier Tersebut Akan Menggantikan Sistem Yang Sudah Usang Digunakan, Terdapat Cukup Banyak Tantangan Untuk Sosialisasi Tata Cara Yang Gres. Dalam Hal Ini, Interaksi Dan Komunikasi Dengan Pengguna Tata Cara Secara Keseluruhan Sangat Dibutuhkan. Karena Itu Terdapat Dua Segi Yang Harus Anda Dapatkan Titik Imbangnya, Antara Keuntungan-Laba Yang Dapat Diraih Oleh Arsitektur Aplikasi N-Tier Berbanding Dengan Ongkos, Tenaga Dan Waktu Yang Diperlukan Untuk Development Dan Implementasinya. Diambil Dari Berbagai Sumber Agar Bermanfaat :)


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)