Tuesday, September 8, 2020

Peta Geologi : Pemahaman – Jenis – Unsur – Simbolnya

peta geologi indonesiaKita tahu kalau bentuk tampang bumi memiliki berbagai macam jenis bentuk yang sangat beragam dan juga di dalamnya mampu didapatkan banyak sekali jenis-jenis batuan. Sehingga untuk mempermudah dalam menganalisis dan juga mempelajarinya, dibuatlah peta yang mampu menerangkan bentuk permukaan bumi dalam bidang datar atau dua dimensi.


Salah satunya berfungsi untuk mengetahui sebaran batuan yang berada di suatu daerah atau kawasan dengan memakai simbol atau lambang tertentu untuk membedakannya dengan lainnya. Peta ini bukan peta yang  kita tahu kebanyakan yang terdapat pada atlas, peta ini dinamakan peta geologi. Peta ini khusus dibuat untuk mempelajari tentang ilmu kebumian yang berkaitan dengan ilmu geologi. Untuk mengenali lebih terang apa itu peta geologi, berikut ini penjelasannya.


Pengertian Peta Geologi


Peta merupakan citra kecil dari permukaan bumi. Sedikit banyak jikalau dibandingkan dengan peta kebanyakan, peta geologi merupakan gambaran perihal info perihal sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur, struktur, tektonika dan lain sebagainya yang behubungan dengan sumber daya. Peta geologi adalah salah satu dari bentuk data dan isu geologi dari sebuah kawasan atau tempat dengan tingkat mutu yang menurut skala.


Peta geologi umumnya ditampilkan berbentukgambar dengan warna, simbol dan beberapa corak atau adonan dari ketiganya. Untuk menggambarkan keadaan geologi tersebut harus menggunakan beberapa aturan teknis mirip batas – batas satuan batuan ataupun struktur yang berupa garis dan juga penyebarannya harus mengikuti bentuk tubuh batuan beku. Untuk perbedaan jenis yang terdapat pada batuan, diberikan tanda atau warna. Sedangkan untuk batuan sedimen tergantung dari hasil jurus (stike) dan kemiringan (dip).


Jenis – Jenis Peta Geologi


Peta geologi identik dengan peta topografi, namun peta geologi mempunyai beberapa simbol yang lebih banyak jumlahnya. Peta geologi terbagi menjadi beberapa jenis antara lain:



  1. Peta Geologi Permukaan (Surface Geological Map)


Peta geologi ini ialah peta yang menunjukkan info – isu geologi secara langsung terletak di bawah permukaan. Skala peta geologi permukaan beraneka ragam yaitu antara 1 : 50.000 sampai lebih dari skala tersebut. Peta ini berguna untuk memilih lokasi materi bangunan, drainase, penelusuran sumber air dan juga pengerjaan jalan.



  1. Peta Singkapan (Outcrop Map)


Merupakan peta yang lazimnya berukuran besar dan juga mencantumkan lokasi ditemukannya batuan padat. Peta ini memberi berita yang berasal dari pemboran serta sifat batuan dan keadaan strukturalnya. Peta singkapan berguna untuk memilih lokasi ditemukannya batuan tertentu.



  1. Peta Ikhtisar Geologis


Peta yang menawarkan isu langsung perihal formasi – deretan yang tersingkap atau ekstrapolasi terhadap beberapa deretan yang masih tertutup dengan lapisan endapan Holosen.



  1. Peta Struktur


Peta yang memilik garis – garis kedalaman yang dikonstruksikan pada permukaan sebuah lapisan yang terletak di bawah permukaan.



  1. Peta Isopach


Peta yang menggambarkan garis – garis yang menghubungkan titik – titik sebuah formasi ataupun lapisan dengan ketebalan yang sama. Pada peta ini tidak ditemukan konfigurasi struktural.



  1. Peta Fotogeologi


Peta yang dibentuk berdasarkan pada interpretasi dari foto udara. Peta ini mesti diberdasarkan kondisi yang bantu-membantu di lapangan.



  1. Peta Hidrogeologi


Peta yang menawarkan keadaan air tanah yang terdapat pada daerah yang dipetakan. Peta ini mampu diketahui juga lapisan kedap air dan tidak kedap air.


Komponen Peta Geologi


Sebuah peta akan terlihat lebih informatif kalau di dalamnya memuat berbagai macam kelengkapan berupa komponen. Setidaknya ada sekitar 7 bagian yang mesti dimiliki suatu peta khususnya peta geologi, bagian tersebut adalah:



  1. Judul Peta


Judul peta ini menggambarkan gosip yang terdapat di sebuah peta. Biasanya judul peta terletak di samping atau bawah bila mengikuti kriteria Badan Informasi Geospasial. Judul peta ditulis menggunakan huruf kapital.



  1. Legenda


Legenda pada peta berupa kolom yang berisi keterangan perihal simbol – simbol yang terdapat pada peta. Legenda menjadi bab yang penting, sebab pembaca dapat mengenali objek yang terdapat pada peta.



  1. Skala


Perbandingan jarak sebetulnya dengan jarak yang terdapat pada peta. Skala dibagi menjadi 2 adalah skala garis dan skala nominal.



  1. Garis Astronomis


Yaitu garis khayal yang terdiri atas bujur dan lintang. Garis bujur digunakan untuk memilih zona waktu, sedangkan garis lintang digunakan untuk melihat penyebaran iklim.



  1. Garis Kontur


Garis yang menandakan suatu ketinggian yang sama di dalam peta. Garis kontur biasa didapatkan pada peta geologi dan juga peta topografi.



  1. Tahun Pembuatan


Merupakan tahun terakhir peta dibuat. Sebuah peta paling sedikit diperbarui setidaknya 5 tahun sekali.



  1. Deklinasi


Garis keterangan yang menunjukkan penunjuk arah utara peta dengan utara magnetik. Untuk sudut deklinasi akan direvisi 5 tahun sekali. Arah utara bumi senantiasa berada di kutub utara pada peta, sedangkan sumbu magnet bumi berada di akrab Greenland. Dan sumbu magnet bumi senantiasa bergeser sekitar 0,02 detik ke arah barat atau timur, hal ini disebabkan oleh imbas rotasi bumi.


Simbol – Simbol Peta Geologi


Simbol yang terdapat pada peta geologi merupakan tanda yang digunakan untuk menggambarkan hal yang ada pada peta geologi. Biasanya berupa kependekan abjad, warna, simbol dan corak atau campuran dari ketiganya.



  1. Singkatan Huruf


Untuk menunjukan satuan kronostratigrafi yang terdapat pada peta geologi, mampu ditunjukan menggunakan abreviasi huruf. Berikut ini ialah contoh atau dokumen perihal satuan kronostratigrafi yang dibentuk oleh Elsevier pada tahun 1989 atau revisinya:



  • Huruf pertama (aksara besar) menyatakan zaman, misalnya P untuk Perem, TR untuk Trias dan T untuk Tersier.

  • Huruf kedua (abjad kecil) menyatakan seri, misalnya Tm yang artinya masa Miosen dalam zaman Tersier.

  • Huruf ketiga (karakter kecil) menyatakan nama formasi atau satuan litologi, contohnya Tmc yang memiliki arti Formasi Cipluk berumur Miosen.

  • Huruf keempat (aksara kecil) menyatakan jenis litologi atau satuan peta yang lebih rendah (anggota), contohnya Tmcl yang bermakna anggota batu gamping Formasi Cipluk yang berumur Miosen.

  • Huruf kelima digunakan atau dipakai cuma untuk batuan yang memiliki kisaran umur yang panjang, misalnya Tpokc yang artinya Anggota Cawang Formasi Kikim berumur Paleosen – Oligosen.

  • Huruf pT (p kecil sebelum T besar) digunakan untuk kependekan umur batuan sebelum Tersier yang tidak dikenali umur tentu saja.

  • Untuk batuan yang memiliki kisaran umur panjang, urutan singkatan umur berdasarkan pada dominasi umur batuan, contohnya QT untuk batuan yang berumur Tersier sampai Kuarter yang didominasi batuan berumur Quarter; JK untuk batuan yang berumur Jura hingga Kapur yang didominasi oleh batuan yang berumur Jura.

  • Batuan beku dan batuan malihan yang tidak terperinci susunan dan umurnya, cukup dinyatakan dengan satu atau dua buah aksara, misalnya a untuk andesit, b untuk basalt, gd untuk granodiorit, um untuk ultramafik atau ofiolit dan s untuk sekis.

  • Batuan beku dan malihan yang diketahui umurnya memakai lambang karakter zaman, selaku contoh Kg yang berarti berumur Kapur.

  • Pada peta geologi skala kecil, himpunan batuan cukup dinyatakan dengan huruf di belakang lambang masa, zaman atau sub – zaman: contohnya Pzm yang mempunyai arti batuan malihan berumur Paleozoikum, Ks yang berarti sedimen berumur Kapur, Tmsv yang berarti klastika gunung api berumur Miosen, Tpv yang berarti batuan gunung api berumur Paleogen, Tn yang mempunyai arti batuan terobosan berumur Neogen. Dan satuan bancuh dinyatakan dengan notasi m.



  1. Tata Warna


Tata warna digunakan untuk membedakan satuan peta geologi dan dipilih berasaskan jenis batuan, umur satuan dan satuan geokronologi.



  • Warna dasar yang digunakan ialah kuning, magenta (merah) dan sian (biru) serta gabunganya. Untuk setiap warna dinyatakan dengan menggunakan sandi 0, 1, 3, 5, 7 dan x, yang merupakan sandi ferajat kekuatan warna atau prosentase penyaringan pada proses kartografi.

  • Warna yang dipilih untuk membedakan satuan batuan sedimen dan endapan permukaan sepenuhnya menganut sistem warna berdasarkan jenis dan umur. Untuk membedakannya, beberapa satuan seumur mampu dipakai corak.

  • Batuan malihan mampu dibedakan berdasarkan (1) derajat dan fasies serta (2) umur nisbi batuan pra malihan dan litologi. Tata warna batuan malihan sama dengan batuan sedimen atau memakai bakuan warna khusus.

  • Warna batuan beku menyatakan susunan kimianya: asam, menengah, basa, dan ultrabasa. Untuk mampu membedakannya dipilihlah warna yang berdekatan dan singkatan karakter atau menurut kunci warna yang telah dibakukan. Namun, kalau dibutuhkan dapat memakai corak dengan bakuan khusus.

  • Batuan gunung api yang berlapis dan diketahui umurnya, akan mengikuti tata warna untuk batuan sedimen. Perbedaan litologi untuk lahar, breksi gunung api dan tuf, dinyatakan dengan corak. Beberapa satuan batuan gunung api yang terdapat pada sebuah lembar peta geologi dapat dibedakan berdasarkan susunan kimianya dengan bakuan warna khusus.

  • Satuan tektonit dinyatakan dengan corak khusus.

  • Atas dasar pertimbangan keilmuan atau harapan ekonomi, terdapat beberapa hal yang menonjol seperti batuan terubah, derajat pemalihan atau persifatan khusus yang lain. Pada peta geologi mampu disajikan secara khusus, di luar yang telah diuraikan.


Demikian berita tentang peta geologi. Semoga bermanfaat untuk Anda.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon