Jumat, 04 September 2020

Polusi Cahaya : Pengertian – Penyebab – Efek – Cara Penanggulangannya

Melihat pemandangan langit pada malam hari memang terasa lebih indah jikalau suasana di sekitar daerah pengamatan berada pada kondisi gelap. Mungkin, bagi penduduk yang tinggal di kawasan pedesaan akan sangat gampang untuk mendapatkan ratusan bintang-bintang di langit pada malam hari. Lalu bagaimana dengan yang di daerah perkotaan? Mungkin masih tampaksatu atau dua bintang yang terlihat , itupun hanya bintang yang terdekat dengan bumi atau bintang yang memiliki cahaya sangat jelas. Kenapa bintang tidak tampakdi kota? Jawabannya satu yakni akibat adanya polusi udara. Lalu apa itu polusi udara? Untuk mengetahui lebih terperinci apa itu polusi udara, di bawah ini penjelasannya.


Bagi sebagian orang, polusi cahaya masih jarang sekali terdengar. Sama halnya dengan polusi udara atau polusi air, polusi cahaya juga sama – sama memperlihatkan kerugian. Polusi udara sendiri berhubungan dengan penggunaan cahaya buatan mirip lampu yang tidak tepat atau secara berlebihan. Dengan kata lain bahwa polusi cahaya ialah pemakaian cahaya artifsial yang tidak sesuai atau tepat yang menunjukkan imbas negatif pada lingkungan.


Bisanya cahaya palsu yang digunakan sungguh berlebihan dan dipancarkan ke atas atau langit, untuk dihamburkan oleh aerosol mirip kabut atau partikel kecil ke atmosfer. Hasilnya akan terlihat cahaya yang berpendar jikalau dilihat dari jarak jauh. Dan jikalau dilihat dari kawasan tinggi, akan terlihat seperti kubah di atas perkotaan.


Mengapa di perkotaan?


Sebab di perkotaan, akan sungguh mudah mendapatkan gedung bertingkat, lampu jalan, papan iklan yang bercahaya dan lain sebagainya. Masing – masing cahaya tersebut akan menciptakan sinar yang ternyata menunjukkan efek pada pencahayaan ke langit pada malam hari. Pantulan sekunder yang berasal perkotaan menyumbang lima puluh persen pantulan sekunder dan cuma sepuluh persen berasal dari pedesaan.


Lalu cahaya imitasi apa yang berkontribusi dalam menawarkan polusi cahaya? Sumber cahaya terbagi menjadi 4 kelompok yakni:



  1. Light trespass, atau cahaya tumpahan merupakan cahaya yang tidak dibutuhkan atau tanpa sengaja masuk untuk menerangi rumah ataupun tempat lain. Light trespass yakni bentuk polusi cahaya yang subjektif, alasannya adalah tidak terdapat pendoman dalam menentukan di mana, kapan atau banyaknya cahaya yang tidak dikehendaki. Cahaya ini menyebabkan seseorang kesulitan untuk tidur, menetralisir gelap yang alami, dan juga menghalangi jarak pandang.

  2. Clutter, adalah pengelompokkan sumber cahaya bikinan yang terdapat di perkotaan. Akibatnya dapat membuat kebingungan serta persepsi mudah teralih dari objek di sekitar. Contohnya terdapat pada lampu jalanan, lampu taman, lampu reklame dan lain sebagainya.

  3. Glare, cahaya pendar serta menyilaukan dan ialah cahaya yang berlebih sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman pada penglihatan. Cahaya silau ini tergantung dari intensitas, persepsi warna dan lain sebagainya.

  4. Sky glow, cahaya yang dipancarkan secara eksklusif ke atmosfer, baik sengaja maupun tidak sehingga cahaya tersebut tersebar secara difusi melalui abu atau molekul gas, risikonya tercipta cahaya orange mirip kubah yang menutupi langit di malam hari. Sky glow inilah yang menimbulkan masyarakatdi perkotaan tidak mampu menyaksikan bintang-bintang di langit ketika malam hari.


Penyebab Terjadinya Polusi Cahaya


Kita perlu tahu apa penyebab dari hadirnya polusi cahaya itu sendiri. Berbeda dengan polusi udara yang disebabkan oleh partikel gas pembuangan yang berasal dari hasil pembakaran kendaraan bermotor atau acara industri, polusi cahaya bukan disebabkan oleh suatu partikel – partikel yang “bercahaya”. Namun, wujud dari polusi ini berbentukcahaya yang jumlahnya sangat berlebihan atau tidak efisien dan terkontrol dalam memakai cahaya. Maksudnya, dalam memakai cahaya tidak cocok dan tidak efektif sesuai dengan keperluan dan penggunaan. Hal ini mampu ditemukan pada penggunaan lampu yang arah sorot pencahayaannya mengarah pada area yang tidak diharapkan, contohnya mirip mengarah ke tembok atau ke langit.


Selain itu, polusi cahaya biasanya berasal dari papan iklan, pabrik, stadion, lampu jalan, bangunan bertingkat, dan lain sebagainya. Berdasarkan hasil pengamatan dan observasi yang telah dilaksanakan oleh para peneliti, polusi cahaya tertinggi terjadi pada wilayah atau tempat yang memiliki tingkat kepadatan penduduk dan aktivitas industrial yang tinggi, mirip yang terjadi di Amerika Utara, Jepang, Eropa, kota – kota besar di Timur Tengah dan Kairo. Meskipun begitu, sebagian kecil penduduk sadar akan adanya polusi cahaya yang telah tidak bisa dikatakan wajar atau berada pada tingkat sangat tinggi. Hal ini diperparah dengan makin tingginya tingkat populasi penduduk yang berada di perkotaan sehingga menjadikan sulitnya untuk melihat benda – benda langit dan galaksi Bima Sakti di tempat perkotaan.


Hal lain yang mengakibatkan terjadinya polusi cahaya antara lain:



  • Perencanaan yang jelek – penempatan tanda (papan reklame, papan iklan) dan lampu jalan mesti sesuai dengan kondisi lingkungan di sekeliling . Jika tidak, sumber cahaya tersebut mampu membuat glare, light clutter dan light trespass.

  • Penggunaan yang tidak bertanggung jawab – lampu yang bergemerlapan memang indah bila dipandang dan tidak sedikit yang menggemari lampu ini. Namun, jikalau membiarkan lampu – lampu tersebut dalam kondisi menyala terus menerus, mampu dikatakan itu merupakan tindakan pemborosan energi. Pemborosan energi menjadi sumber polusi cahaya.


Dampak Dari Polusi Cahaya


Pencahayaan yang berlebihan terutama di kawasan perkotaan, menunjukkan imbas langsung utamanya bagi para pengamat bintang atau astronom. Kota yang sungguh jelas dikala malam hari ternyata menghalangi pemandangan langit sehingga susah untuk memperhatikan bintang – bintang. Akibatnya para astronom harus berpindah tempat ke tempat yang gelap dan jauh dari sumber cahaya untuk mampu mengamati bintang. Tidak cuma itu saja, polusi cahaya juga berkaitan dengan fungsi kekebalan tubuh dan kesehatan insan, perubahan sikap hawan dan serangga hingga menurunkan kualitas lingkungan dan keselamatan di malam hari.



  • Pada Hewan


Dampak polusi cahaya yang terjadi pada malam hari juga dialami yang pada hewan. Ketika malam hari datang, sebaiknya dimanfaatkan untuk hewan – binatang nokturnal untuk memulai aktivitasnya. Namun akibat adanya sinar yang berasal dari lampu diperkotaan menyebabkan pergantian perilaku hewan seperti meningkat biak, imigrasi, teladan tidur dan mencari makan. Sehingga jumlah populasi hewan nokturnal terutama akan kian berkurang.


Bagi binatang amphibi akan kesusahan mencari makan akibat hilangnya insting dalam menyadari kedatangan mangsanya. Burung – burung yang mencari mangasa di malam hari juga akan kesusahan untuk mencari masakan, yang biasanya dapat dengan mudah menemukan mangsanya jika dalam keadaan gelap. Sudah terjadi beberapa kasus mengenai burung yang mati akhir menabrak bangunan yang memiliki sumber cahaya.



  • Pada Manusia


Penelitian menyebutkan bahwa kondisi gelap dan jelas sangat diperlukan untuk memproduksi hormon tertentu, menjaga jam istirahat badan untuk menjaga fungsi sel dan otak. Cahaya yang berlebihan utamanya pada malam hari, memiliki efek buruk pada manusia, yaitu kesulitan untuk tidur atau lebih dikenal dengan ungkapan insomia. Cahaya yang menyilaukan akan juga kuat pada kemampuan mata untuk menyesuaikan diri pada gelap dan jelas utamanya saat mengemudikan kendaraan. Seperti yang telah disinggung di atas, cahaya yang berlebihan akan menciptakan kontras yang jelas antara tempat yang terperinci dan gelap, alhasil kawasan yang tidak terlampau jelas menjadi sukar untuk dilihat, hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh orang tertentu untuk melaksanakan tindakan kriminal.


Cara Penanggulangan Polusi Cahaya


Untuk mengatasi polusi cahaya ada beberapa hal yang perlu dikerjakan adalah:



  1. Menggunakan tudung lampu yang akan mengarahkan cahaya ke arah yang tepat dan tidak mengarah ke cahaya langit.

  2. Gunakan sumber cahaya palsu sesuai dengan keperluan.

  3. Melakukan efisiensi lampu yang terdapat di halaman, perumahan dan gedung yang tidak terpakai.

  4. Mengatur penggunaan lampu pada papan reklame atau papan iklan untuk mampu dimatikan saat tengah malam.

  5. Menggunakan cahaya amber bukan cahaya putih.

  6. Pilih lampu irit energi.

  7. Tanam pohon di sekeliling sumber cahaya artifisial untuk memblokir atau menghalangi cahaya ke langit.


Itulah tadi klarifikasi mengenai polusi cahaya. Semoga isu tersebut dapat berguna.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon