Monday, September 14, 2020

Sejarah Kerajaan Mataram






Pengertian Kerajaan Mataram





Kerajaan Mataram Kuno atau yang lebih dikenal dengan Kerajaan Medang atau Mataram hindu, berdiri pada abad ke-8 di daerah Jawa Tengah, kemudian pada abad ke-10 pusat pemerintahan nya berpindah ke Jawa Timur.





Diduga akibat letusan Gunung Merapi, Raja Mataram Kuno Mpu Sindok tahun 929 memindahkan pusat Kerajaan Mataram dari Jawa Tengah ke Jawa Timur. Menurut catatan sejarah, tempat baru tersebut ialah Watugaluh, yang terletak di tepi Sungai Brantas, sekarang kira-kira adalah wilayah Kabupaten Jombang (Jawa Timur).




Sejarah Kerajaan Mataram


Kerajaan Mataram Kuno terletak di Jawa Tengah dengan intinya yang sering disebut Bumi Mataram. Daerah ini dikelilingi oleh pegunungan dan gununggunung, seperti Gunung Tangkuban Perahu, Gunung Sindoro, Gunung Sumbing, Gunung Merapi-Merbabu, Gunung Lawu, dan Pegunungan Sewu. Daerah ini juga dialiri oleh banyak sungai, seperti Sungai Bogowonto, Sungai Progo, Sungai Elo dan Sungai Bengawan Solo. Itulah sebabnya daerah ini sangat subur.


Kerajaan Mataram Kuno atau juga yang sering disebut Kerajaan Medang merupakan kerajaan yang bercorak agraris. Tercatat terdapat 3 Wangsa (dinasti) yang pernah menguasai Kerjaan Mataram Kuno yaitu Wangsa Sanjaya, Wangsa Syailendra dan Wangsa Isana. Wangsa Sanjaya merupakan pemuluk Agama Hindu beraliran Syiwa sedangkan Wangsa Syailendra merupakan pengikut agama Budah, Wangsa Isana sendiri merupakan Wangsa baru yang didirikan oleh Mpu Sindok.


Raja pertama Kerajaan Mataram Kuno adalah Sanjaya yang juga merupakan pendiri Wangsa Sanjya yang menganut agama Hindu. Setelah wafat, Sanjaya digantikan oleh Rakai Panangkaran yang kemudian berpindah agama Budha beraliran Mahayana. Saat itulah Wangsa Sayilendra berkuasa. Pada saat itu baik agama Hindu dan Budha berkembang bersama di Kerajaan Mataram Kuno. Mereka yang beragama Hindu tinggal di Jawa Tengah bagian utara, dan mereka yang menganut agama Buddha berada di wilayah Jawa Tengah bagian selatan.


Wangsa Sanjaya kembali memegang tangku kepemerintahan setelah anak Raja Samaratungga, Pramodawardhani menikah dengan Rakai Pikatan yang menganut agama Hindu. Pernikahan tersebut membuat Rakai Pikatan maju sebagai Raja dan memulai kembali Wangsa Sanjaya. Rakai Pikatan juga berhasil menyingkirkan seorang anggota Wangsa Sailendra bernama Balaputradewa yang merupakan saudara Pramodawardhani. Balaputradewa kemudian mengungsi ke Kerajaan Sriwijaya yang kemduian menjadi Raja disana.






Pusat Kerajaan Mataram





“Bhumi Mataram” adalah sebutan lama untuk Yogyakarta dan sekitarnya. Di daerah inilah untuk pertama kalinya istana Kerajaan Medang diperkirakan berdiri (Rajya Medang i Bhumi Mataram). Nama ini ditemukan dalam beberapa prasasti, misalnya prasasti Minto dan prasasti Anjuk ladang. Istilah “Mataram” kemudian lazim dipakai untuk menyebut nama kerajaan secara keseluruhan, meskipun tidak selamanya kerajaan ini berpusat di sana.





Menurut perkiraan, Mataram terletak di daerah Yogyakarta sekarang. Mamrati dan Poh Pitu diperkirakan terletak di daerah Kedu. Sementara itu, Tamwlang sekarang disebut dengan nama Tembelang, sedangkan Watugaluh sekarang disebut Megaluh. Keduanya terletak di daerah Jombang. Istana terakhir, yaitu Wwatan, sekarang disebut dengan nama Wotan, yang terletak di daerah Madiun.






Awal Berdirinya Kerajaan Mataram





Prasasti Mantyasih tahun 907 atas nama Dyah Balitung menyebutkan dengan jelas bahwa raja pertama Kerajaan Medang (Rahyang ta rumuhun ri Medang ri Poh Pitu) adalah Rakai Mataram Sang Ratu Sanjaya.





Sanjaya sendiri mengeluarkan prasasti Canggal tahun 732, namun tidak menyebut dengan jelas apa nama kerajaannya. Ia hanya memberitakan adanya raja lain yang memerintah pulau Jawa sebelum dirinya, bernama Sanna. Sepeninggal Sanna, negara menjadi kacau. Sanjaya kemudian tampil menjadi raja, atas dukungan ibunya, yaitu Sannaha, saudara perempuan Sanna.





Sanna, juga dikenal dengan nama “Sena” atau “Bratasenawa”, merupakan raja Kerajaan Galuh yang ketiga (709 – 716 M). Bratasenawa alias Sanna atau Sena digulingkan dari tahta Galuh oleh Purbasora (saudara satu ibu Sanna) dalam tahun 716 M. Sena akhirnya melarikan diri ke Pakuan, meminta perlindungan pada Raja Tarusbawa. Tarusbawa yang merupakan raja pertama Kerajaan Sunda (setelah Tarumanegara pecah menjadi Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh) adalah sahabat baik Sanna. Persahabatan ini pula yang mendorong Tarusbawa mengambil Sanjaya menjadi menantunya.






Runtuhnya Kerajaan Mataram Kuno


Hancurnya Kerajaan Mataram Kuno dipicu permusuhan antara Jawa dan Sumatra yang dimulai saat pengusiaran Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang kemudian menjadi Raka Sriwijaya menyimpan dendam terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di Asia Tenggara. 


Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus berlanjut bahkan ketika Wangsa Isana berkuasa. Sewaktu Mpu Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya datang menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok.


Runtuhnya Kerajaan Mataram ketika Raja Dharmawangsa Teguh yang merupakan cicit Mpu Sindok memimpin. Waktu itu permusuhan antara Mataram Kuno dan Sriwijaya sedang memanas. Tercatat Sriwijaya pernah menggempur Mataram Kuno tetapi pertempuran tersebut dimenangkan oleh Dharmawangsa. Dharmawangsa juga pernah melayangkan serangan ke ibu kota Sriwijaya. Pada tahun 1006 (atau 1016) Dharmawangsa lengah. Ketika ia mengadakan pesta perkawinan putrinya, istana Medang di Wwatan diserbu oleh Aji Wurawari dari Lwaram yang diperkirakan sebagai sekutu Kerajaan Sriwijaya. Dalam peristiwa tersebut, Dharmawangsa tewas.






Peninggalan Sejarah Kerajaan Mataram





Selain meninggalkan bukti sejarah berupaprasasti-prasasti yang tersebar di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kerajaan Medangjuga membangun banyak candi, baik itu yang bercorak Hindu maupun Buddha. TemuanWonoboyo berupa artifak emas yang ditemukan tahun 1990 di Wonoboyo, Klaten,Jawa Tengah; menunjukkan kekayaan dan kehalusan seni budaya kerajaan Medang.






  • Gerbang Makam Kotagede




Inilah gerbang masuk makam Kotagede, di sini nampak perpaduan unsur bangunan Hindu dan Islam.






  • Masjid Makam Kotagede




Sebagai kerajaan Islam, Mataram memiliki banyak peninggalan masjid kuno, inilah masjid di komplek makam Kotagede yang bangunannya bercorak Jawa. Berjalan 100 meter ke arah selatan dari Pasar Kotagede, kita dapat menemukan kompleks makam para pendiri kerajaan Mataram Islam yang dikelilingi tembok yang tinggi dan kokoh. Gapura ke kompleks makam ini memiliki ciri arsitektur Hindu. Setiap gapura memiliki pintu kayu yang tebal dan dihiasi ukiran yang indah. Beberapa abdi dalem berbusana adat Jawa menjaga kompleks ini 24 jam sehari.






  • Bangsal duda




Di sinilah tempat peziarah mendapatkan informasi dari jurukunci makam yang berasal dari Kraton Surakarta dan Kraton Yogyakarta. Di tempat ini jugalah peziarah menanggalkan pakaiannya untuk berganti pakaian peranakan jika hendak memasuki komplek makam.






  • Kalang Obong




Upacara tradisional kematian orang Kalang, upacara ini seperti Ngaben di Bali, tetapi kalau upacara Kalang Obong ini bukan mayatnya yang dibakar melainkan pakaian dan barang-barang peninggalannya.






  • Pasar Kotagede




Tata kota kerajaan Jawa biasanya menempatkan kraton, alun-alun dan pasar dalam poros selatan – utara. Kitab Nagarakertagama yang ditulis pada masa Kerajaan Majapahit (abad ke-14) menyebutkan bahwa pola ini sudah digunakan pada masa itu. Pasar tradisional yang sudah ada sejak jaman Panembahan Senopati masih aktif hingga kini. Setiap pagi legi dalam kalender Jawa, penjual, pembeli, dan barang dagangan tumpah ruah di pasar ini.






  • Masjid Agung Negara




Masjid ini dibangun oleh PB III tahun 1763 dan selesai pada tahun 1768.




Sumber Sejarah Kerajaan Mataram Kuno


Terdapat dua sumber utama yang menunjukan berdirnya Kerajaan Mataram Kuno, yaiut berbentuk Prasasti dan Candi-candi yang dapat kita temui samapi sekarang ini. Adapun untuk Prasasti, Kerajaan Mataram Kuno meninggalkan beberapa prasasti, diantaranya:





  • Prasasti Canggal


ditemukan di halaman Candi Guning Wukir di desa Canggal berangka tahun 732 M. Prasasti Canggal menggunakan huruf pallawa dan bahasa Sansekerta yang isinya menceritakan tentang pendirian Lingga (lambang Syiwa) di desa Kunjarakunja oleh Raja Sanjaya dan disamping itu juga diceritakan bawa yang menjadi raja sebelumnya adalah Sanna yang digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha (saudara perempuan Sanna).





  • Prasasti Kalasan


ditemukan di desa Kalasan Yogyakarta berangka tahun 778M, ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sansekerta. Isinya menceritakan pendirian bangunan suci untuk dewi Tara dan biara untuk pendeta oleh Raja Pangkaran atas permintaan keluarga Syaelendra dan Panangkaran juga menghadiahkan desa Kalasan untuk para Sanggha (umat Budha).





  • Prasasti Mantyasih


ditemukan di Mantyasih Kedu, Jawa Tengah berangka 907M yang menggunakan bahasa Jawa Kuno. Isi dari prasasti tersebut adalah daftar silsilah raja-raja Mataram yang mendahului Rakai Watukura Dyah Balitung yaitu Raja Sanjaya, Rakai Panangkaran, Rakai Panunggalan, Rakai Warak, Rakai Garung, Rakai Pikatan, rakai Kayuwangi dan Rakai Watuhumalang.





  • Prasasti Klurak


ditemukan di desa Prambanan berangka 782M ditulis dalam huruf Pranagari dan bahasa Sansekerta isinya menceritakan pembuatan Acra Manjusri oleh Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadananjaya.




Raja-raja Kerajaan Mataram Kuno


Selama berdiri, Kerajaan Mataram Kuno pernah dipimpin oleh raja-raja dinataranya sebagai berikut:



  1. Sanjaya, pendiri Kerajaan Mataram Kuno

  2. Rakai Panangkaran, awal berkuasanya Wangsa Sailendra

  3. Rakai Panunggalan alias Dharanindra

  4. Rakai Warak alias Samaragrawira

  5. Rakai Garung alias Samaratungga

  6. Rakai Pikatan suami Pramodawardhani, awal kebangkitan Wangsa Sanjaya

  7. Rakai Kayuwangi alias Dyah Lokapala

  8. Rakai Watuhumalang

  9. Rakai Watukura Dyah Balitung

  10. Mpu Daksa

  11. Rakai Layang Dyah Tulodong

  12. Rakai Sumba Dyah Wawa

  13. Mpu Sindok, awal periode Jawa Timur

  14. Sri Lokapala suami Sri Isanatunggawijaya

  15. Makuthawangsawardhana

  16. Dharmawangsa Teguh, Kerajaan Mataram Kuno berakhir


Kehidupan Sosial-Ekonomi dan Kebudayaan Kerajaan Mataram Kuno


Kehidupan ekonomi masyarakat bertumpu pada pertanian. Kondisi alam bumi Mataram yang tertutup dari dunia luar sulit untuk mengembangkan aktivitas perekonominan dengan pesat.


Bumi Mataram diperintah oleh dua dinasti, yakni Dinasti Sanjaya dan Dinasti Syailendra. Dinasti Sanjaya beragama Hindu dengan pusat kekuasaannya di utara dengan hasil budayanya berupa candi-candi seperti Gedong Songo dan Dieng. Dinasti Syailendra beragama Bundha dengan pusat kekuasaannya di daerah selatan, dan hasil budayanya dengan mendirikan candi-candi seperti candi Borobudur, Mendut, dan Pawon.


Semula terjadi perebutan kekuasan namun kemudian terjalin persatuan ketika terjadi perkawinan antara Pikatan (Sanjaya) yang beragama Hindu dengan Pramodhawardhani (Syailendra) yang beragama Buddha. Sejak itu agama Hindu dan Buddha hidup berdampingn secara damai.




Letak Kerajaan Mataram Islam


Kerajaan Mataram berdiri pada tahun 1582. Pusat kerajaan ini terletak di sebelah tenggara kota Yogyakarta, yakni di Kotagede Istana Kerajaan Mataram Islam bagian dalam di bangun benteng dalam (cepuri) yangmengelilingi kraton dan benteng luar (baluwarti) yang mengelilingi wilayah kota seluas ± 200 ha. Sisi luar kedua benteng ini juga di lengkapi dengan parit pertahanan yang lebar seperti sungai.


Wilayah kekuasaan Mataram mencapai Jawa Barat (kecuali Banten), Jawa Tengah, Jawa Timur, Sukadana (Kalimantan Selatan), Nusa Tenggara. Palembang dan Jambi pun menyatakan vasal kepada Mataram.




Sistem Pemerintahan Kerajaan Mataram Islam


Setelah Panembahan Senopati meninggal kekuasaannya digantikan oleh anaknya yang bernama Mas Jolang atau Panembahan Seda Krapyak. Jolang hanya memerintah selama 12 tahun (1601-1613), tercatat bahwa pada pemerintahannya beliau membangun sebuah taman Danalaya di sebelah barat kraton. Pemerintahannya berakhir ketika beliau meninggal di hutan Krapyak ketika beliau sedang berburu. Selanjutnya bertahtalah Mas Rangsang, yang bergelar Sultan Agung Hanyakrakusuma. ia juga memindahkan pusat kerajaan di Pered . Di bawah pemerintahannya (tahun 1613-1645) Mataram mengalami masa kejayaan.


Ia diganti oleh putranya yang bergelar Amangkurat I. Pemerintahannya yang berlangsung tahun 1645-1676 . Pada masa pemerintahannya ibukota kerajaan Mataram dipindahkan ke Kerta. Pada tahun 1674 pecahlah Perang Trunajaya yang didukung para ulama dan bangsawan, bahkan termasuk putra mahkota sendiri. Ibukota Kerta jatuh dan Amangkurat I (bersama putra mahkota yang akhirnya berbalik memihak ayahnya) kemudian ia mencari bantuan VOC sampai diTegalarum, (dekat Tegal, Jawa Tengah) Amangkurat I jatuh sakit dan akhirnya wafat.





demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.di mengenai Sejarah Kerajaan Mataram : Pengertian, Pusat, Awal Berdiri, Keruntuhan, Peninggalan, Sumber, Silsilah Raja, Ekonomi, Budaya, Letak, Sistem Pemerintah, semoga artikel ini bermanfaat bagi anda semuanya.





Sumber jk.com

Tentang Jaringan Komputer Sabtu, 03 Maret 2012 Cara Menciptakan Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7. Pernahkah Anda Berharap Mempunyai Hard Disk Pelengkap Untuk Menyimpan File? Atau Ingin Memiliki Kapasitas Komplemen Untuk Sharing File Dengan Orang Lain Melalui Jaringan? Salah Satu Fitur Mempesona Yang Ditawarkan Oleh Windows 7 Ialah Memungkinkan Kita Untuk Membuat Virtual Hardisk Drive Yang Mau Menolong Kita Untuk Menciptakan Virtual Drive Gres Pada Komputer Atau Notebook Yang Kita Miliki. Virtual Hard Disk Drive Adalah Suatu Media Penyimpanan Virtual Yang Memanfaatkan Hard Disk Fisik Yang Ada Di Perangkat Komputer Kita. Dengan Memanfaatkan Teknologi Ini, Kita Dapat Mengatur Hard Disk Virtual Tanpa Harus Mengusik Drive Lainnya. Proses Ini Akan Membuat Suatu Drive Gres Pada Perangkat Komputer Kita Tanpa Harus Melaksanakan Partisi Ulang Atau Suplemen Pada Hard Disk Drive Yang Tentunya Akan Memperkecil Resiko Kehilangan Data Dari Pada Ketika Kita Menciptakan Partisi Pelengkap Pada Hard Disk. Windows 7 Akan Menciptakan File .Vhd Baru Yang Menjadi Isi Seluruh File Pada Hard Disk Virtual Dengan Ukuran Sekurang-Kurangnya3Mb. Untuk Mengawali Membuat Suatu Virtual Drive, Kita Mampu Memulai Dengan Klik Kanan Pada Computer Dan Pilih Manage Atau Mampu Juga Dengan Mengetikkan Diskmgmt.Msc Pada Kotak Penelusuran (Search) Yang Ada Di Start Menu. Cara Menciptakan Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Selanjutnya, Akan Terbuka Sebuah Jendela Gres Computer Management. Klik Action Dan Lalu Klik Create Vhd. Cara Membuat Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Pilih Direktori Dimana Anda Ingin Menyimpan File .Vhd Yang Akan Menyimpan Virtual Hard Disk Drive Anda Dan Pastikan Besarnya Kapasits File Dari Hard Disk Virtual. Kerjakan Konfigurasi Lainnya Mirip Penyeleksian Kapasitas Virtual Hard Disk Dynamic (Kapasitas Mampu Berganti Secara Otomatis Sesuai Dengan Isi Di Dalam Hard Disk Virtual) Atau Fixed (Kapasitas Tetap Dan Tidak Mampu Berganti Secara Otomatis). Cara Membuat Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Dalam Disk Management Akan Terlihat Berapa Kapasitas Ruang Hard Disk Yang Tidak Terpakai Yang Dapat Dipakai Sebagai Virtual Hard Disk Drive. Cara Membuat Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Untuk Mengawali Memakai Virtual Hard Disk Drive, Klik Kanan Pada Disk Tersebut Lalu Pilih Initialize Disk. Cara Membuat Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Pada Kotak Initialize Disk, Pilih Master Boot Record Lalu Klik Ok. Cara Membuat Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Sekarang Waktunya Membuat Volume Virtual Dengan Cara Klik Kanan Pada Unallocated Space Dan Pilih New Simple Volume. Cara Menciptakan Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Keluar Jendela Gres, The New Simple Volume Wizard. Ikuti Step-By-Step Langkah Tersebut. Cara Membuat Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Pastikan Kapasitas Ruang Hardisk Yang Akan Dipakai Untuk Virtual Disk. Cara Menciptakan Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Pilih Format Disk Yang Akan Digunakan, Apakah Memakai Fat, Fat32 Atau Ntfs. Beri Tanda Pada Perform Quick Format Dan Beri Nama Pada Disk Tersebut. Cara Menciptakan Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Klik Finish Untuk Menyelesaikan Semua Langkah Diatas. Cara Menciptakan Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Sekarang Anda Dapat Mlihat Virtual Hard Disk Drive Tadi Di My Computer Maupun Di Computer Management. Cara Menciptakan Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Imagecara Membuat Virtual Hard Disk Drive Di Windows 7 Image Virtual Hard Disk Drive Ini Yakni Salah Satu Fitur Baru Yang Mau Memperbesar Fungsi Gres Pada Windows 7. Anda Mampu Memanfaatkannya Untuk Sekedar Memperbesar Volume Drive Pada Perangkat Komputer Yang Anda Gunakan Atau Memanfaatkannya Untuk Membuatkan File Pada Jaringan Di Daerah Anda.


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)