Friday, October 16, 2020

Julukan Wali Sanga (Wali Sembilan)

Tokoh sentral penyebaran Islam di Pulau Jawa yang lalu diketahui dengan julukan Wali Sanga (Wali Sembilan). Para andal berlainan pendapat mengenai pemahaman wali sanga ini. Ada yang beropini bahwa Wali Sanga itu cuma selaku istilah sejumlah wali dalam satu dewan. Kaprikornus, jumlah wali sanga tidak harus sembilan. Bahkan konon Syekh Siti Jenar dahulunya sebelum berbagi anutan Ittihad (Manunggaling Kawula Gusti) adalah juga anggota wali sanga. Pendapat lain menyampaikan berpendapat bahwa wali sanga itu yaitu nama satu dewan yang berisi Sembilan wali. Jika ada satu wali yang pergi atau meninggal dunia, maka digantikan wali lainnya. Namun, bila ada ungkapan Wali Sanga, maka secara biasa yang dimaksud yakni Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik), Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Kudus, Sunan Drajat, Sunan Gunung Jati, Sunan Kalijaga, dan Sunan Muria. Inilah yang dimaksud dengan istilah Wali Sanga dalam pandangan umum. Adapun peranan mereka dalam membuatkan agama Islam yakni: 1. Sunan Gresik Beliau juga lazimdisebut Maulana Malik Ibrahim, tercatat selaku penyebar Islam pertama di Jawa. Ia sukses mengislamkan daerah pesisir Pulau Jawa dan berulang kali membujuk Raja Wikramawardana, penguasa Majapahit untuk masuk Islam. Nama lainnya yaitu Maulana Maghribi, seorang ulama dari Arab keturunan Imam Ali Zainal Abidin, cicit Nabi Muhammad. Makam Maulana Malik Ibrahim ada di Gresik. Hingga saat ini makam Maulana Malik Ibrahim masih selalu dikunjungi oleh banyak peziarah. 2. Sunan Ampel Sunan Ampel disebut juga Raden Rahmat, putra seorang Arab dari Campa. Peranannya dalam membuatkan agama Islam di Jawa sungguh signifikan. Dia dipandang sebagai pemimpin Wali Sanga. Di Ampel (Surabaya) dia mendirikan pondok pesantren. Ayahnya berjulukan Ibrahim Asmoro, seorang tokoh penyebar agama Islam di Campa (Indo- Cina) yang menikah dengan putri Raja Campa. Makamnya di Tuban dan dikenal sebagai Sunan Nggesik. Putri Raja Campa yang lain yang bernama Dwarawati menikah dengan Wikramawardana. Meskipun Sunan Ampel belum berhasil membujuk Wikramawardana namun ia diberi keleluasaan untuk mengembangkan agama Islam di Ampel. Sunan Ampel wafat dan dimakamkan di Ampel. Hingga ketika ini makamnya masih selalu diziarahi oleh banyak orang. Nama Sunan Ampel diabadikan untuk memberi nama Institut Agama Islam Negeri di Jawa Timur (IAIN SUnan Ampel). 3. Sunan Giri Sunan Giri juga disebut Raden Paku, alias Jaka Samudra, putra Maulana Ishak. Jasa Sunan Giri dalam memberitakan agama Islam yaitu mengantarkan murid-muridnya untuk menyiarkan Islam ke seluruh pelosok Nusantara seperti Madura, Bawean, Kangean, bahkan hingga Ternate. Beliau wafat dan dimakamkan di Giri, Gresik. Hingga dikala ini makamnya masih diziarahi oleh banyak orang. 4. Sunan Kudus Nama lain Sunan alias Ja’far Shadik ialah penyebar agama Islam di Kudus, Jawa Tengah. Menurut observasi Syamsu, beliau ialah putra Sunan Ampel. Salah satu peninggalan Sunan Kudus adalah Masjid Al- Aqsha di Kudus dan Menara Kudus yang sampai saat ini masih berdiri dengan Makkah. Makam ia di Kudus dan hingga saat ini masih dikunjungi banyak orang. 5. Sunan Bonang Putra Sunan Ampel yang lain adalah Sunan Bonang. Nama lainnya ialah Makhdum Ibrahim, merupakan putra Sunan Ampel dengan Nyi Ageng Manila, putri Adipati Tuban. Saudara-saudaranya yakni Nyi Ageng Maloka, Syarifuddin Hisyam (Sunan Drajat) dan seorang putri lagi yang menjadi istri Sunan Kalijaga. 6. Sunan Gunung Djati Beliau ialah putra seorang anak Sultan dari Mesir yang menikah dengan Nyi Larasantang, putri Raja Siliwangi. Nama aslinya ialah Syarif Hidayatullah. Beliau mengislamkan masyarakatJawa Barat. menaklukkan Sunda Kelapa dan menghalau Portugis dari sana serta mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Ia sukses mendirikan kesultanan Banten antara tahun 1521-1524. tahun 1526 berhasil merebut Cirebon dan Sumedang. Tahun 1530 seluruh Galuh sudah masuk Islam kecuali Ibukota Pajajaran yang masih memeluk agama Hindu. Keturunannya menjadi Sultan Banten dan Cirebon. Namanya diabadikan menjadi UIN Syarif Hidayatullah di Jakarta dan juga UIN Sunan Gunung Djati di Bandung. 7. Sunan Kalijaga Beliau yaitu wali yang sukses menawarkan ruh Islam dalam budbahasa dan tradisi di Jawa, di antaranya yakni wayang dan tembang. Ada beberapa model tentang asal ajakan Sunan Kalijaga ini. Ada yang beropini bahwa ia adalah keturunan Arab asli yang silsilahnya hingga kepada Rasulullah. Ada yang beropini bahwa ia yakni keturunan Jawa asli. Sunan Kalijaga mempunyai  tiga  orang  putra.  Salah satunya ialah Umar Said atau Sunan Muria. Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu, dan sampai sekarang masih diziarahi banyak orang. Namanya diabadikan menjadi Universitas Sunan Kalijaga di Yogyakarta. 8. Sunan Muria Beliau disebut juga Raden Prawoto adalah seorang Sufi yang memiliki pesantren di kaki Gunung Muria, Jawa Tengah. Beliau yakni putra dari Sunan Kalijaga dengan istrinya yang berjulukan Dewi Saroh. Beliau dimakamkan di gunung Muria. Hingga dikala ini makamnya masih diziarahi banyak orang. 9. Sunan Drajat Sunan Drajat disebut juga Syarifuddin Hisyam, putra Sunan Ampel dengan istrinya yang bernama Nyi Ageng Manila. Beliaulah yang menciptakan tembang pangkur. Makamnya berada desa Drajat di Lamongan dan hingga sekarang masih banyak peziarah yang datang ke sana.
Sumber http://lets-sekolah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)