Wednesday, December 2, 2020

3 Tata Cara Sunat (Khitan), Kelebihan Dan Kekurangannya

JawaPos.com –  Libur sekolah sudah tiba. Biasanya, kegiatan khitanan atau sunatan massal digelar di sejumlah sekolah atau klinik hingga instansi tertentu pada ekspresi dominan liburan. Dokter Spesialis Bedah Plastik dan Rekonstruksi dari Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto dr. Denny Irwansyah, SpBP- RE, menjelaskan pada prinsipnya khitan itu kondusif sepanjang dilakukan oleh ahlinya. Ahlinya yaitu dokter bedah ataupun dokter biasa yang punya jam melayang tinggi sudah sering menjalankan khitan. Kepada  JawaPos.com  gres-gres ini, Denny menjelaskan beberapa teknik daan sistem khitan yang kondusif dan biasa dilaksanakan. Apa saja? 1. Teknik Khitan Konvensional Teknik khitan konvensional diketahui dengan teknik operasi. Metode ini juga diketahui dengan perumpamaan sirkumsisi. “Saya sebagai dokter bedah lebih suka gunakan teknik operasi. Saya tak menggunakan metode klem atau laser. Biar bagaimana pun, sesuatu teknik operasi yang dikerjakan berulang-ulang dan dievaluasi oleh operator maka akan dikuasai oleh operaror itu,” paparnya. Kekurangan teknik operasi ialah waktu pengerjaan yang lebih lama dan memerlukan peralatan yang pas untuk melaksanakan operasi. “Teknik pembiusan anastesinya. Kalau sempurna, pasien akan nyaman,” tegasnya. 2. Metode Laser Menurut Denny, teknik laser yaitu teknik memakai lempeng yang dipanaskan sesuai ukuran atau biasa disebut dengan perumpamaan electric cauter. Berbeda dengan khitan konvensional atau operasi yang menggunakan pisau bedah. “Kalau sistem laser memangkas jaringan menggunakan si lempengan dipanaskan,” kata dr. Denny. Kekurangan teknik ini adalah risiko penis bisa terpotong atau luka bakar. Apalagi jika tata cara ini dikerjakan dengan mereka yang belum mahir. “Sesuatu yang dibakar, atau diiris mengalami iskemia (jaringan tercekik kekurangan oksigen) maka penyembuhannya lebih usang. Risiko luka bakar bisa. Saya pernah melayang ke suatu kawasan karena ada problem pada suatu sunatan massal yang pakai teknik laser. Ujungnya terpotong,” tambahnya. Denny menambahkan, kesalahan dalam khitan bisa berakibat fatal dan berujung rekonstruksi jaringan. “Rekonstruksi tergantung tingkat kerusakannya bab mana. Rekonstruksi nggak mampu wajar 100 persen mirip sedia abad. Kalau sudah berat, mesti tambah kulit atau cangkok kulit,” tambahnya. 3. Metode Klem Kini sudah ditemukan tata cara khitan modern dengan teknik klem. Metode klem dianggap lebih efisien membuat luka pasca khitan lebih singkat kering dan tidak nyeri lagi. Menggunakan alat klem yang disesuaikan dengan ukuran penis. Sunat modern dengan klem diklaim lebih simpel, karena proses sunat yang Iebih gampang dan cepat. Selain itu proses penyembuhan luka diklaim Iebih cepat, serta Iebih bersih dan aman. Menurut Denny, sistem klem juga wajib dijalankan oleh ahlinya. Kelebihannya memang secara teknik lebih cepat dan efisien waktu pengerjaannya. “Memang secara teknik akan lebih singkat pengerjaannya dan prosesnya. Namum jikalau tak jago, secara result akan membuat kulit ataupun tepi-tepi ujung jaringan yang hendak direkatkan satu sama lain akan jadi iskemia (bila sesuatu jaringan dijepit, kelemahan oksigen, dikala penyembuhannya akan lebih lama ketimbang konvensional),” katanya. Editor : Banu Adikara Reporter : Marieska Harya Virdhani
Sumber http://lets-sekolah.blogspot.com


EmoticonEmoticon