Bencana alam merupakan fenomena alam yang terjadi di bumi yang mengakibatkan manusia dan makhluk hidup lainnya mengalami imbas bahkan menimbulkan kerugian. Sebenarnya fenomena alam tersebut telah masuk akal terjadi, mengingat bumi terus menerus aktif dan memproduksi semua materi didalam perut bumi secara otomatis, sebagai manusia yang menempati bumi tentu mesti menerima konsekuensi atau resiko yang terjadi.
Karena itulah banyak digalakan kampanye untuk menjaga bumi agar tetap higienis dan sehat, untuk mengurangi kemungkinan terjadi hal yang mengerikan seperti petaka. Salah satunya yang sedang marak terjadi, utamanya di negara yang memang dilewati bundar aktif atau lempengan bumi adalah Gempa Bumi.
Gempa bumi merupakan getaran ataupun guncangan yang terjadi di permukaan bumi dan dirasakan dengan skala yang berbeda-beda. Gempa bumi menandakan adanya pergerakan pada lempengan bumi yang menyebabkan imbas domino pada benda di sekitarnya.
Kata gempa bumi sendiri merujuk ke kawasan asal terjadi pergerakan atau kejadian tersebut, meskipun kenyataannya bumi ialah planet yang padat. Namun alasannya selalu bergerak dengan kecepatan yang tidak mampu dinikmati manusia, gempa bumi melakukan aktifitas yang menimbulkan tekanan yang alhasil sering terjadi pergerakan karena tidak bisa ditahan.
Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang sangat besar di lempengan bumi. Semakin usang lazimnya akan makin stress dan juga besar. Akhirnya meraih suatu kondisi dimana tekanan tersebut tidak mampu ditampung atau ditahan lagi.
Proses terjadinya gempa bumi bahu-membahu berlawanan-beda, dimana gempa bumi terjadi dikala batuan yang ada di kerak bumi mengalami tekanan dan mengakibatkan lempengan bergesekan. Lempengan yang dimaksud mampu jadi antar samudera maupun antar benua. Ketika terjadi tumbukan maka gempa bumi akan terjadi. Namun proses ini merupakan gempa yang paling lazim, ada beberapa gempa yang digolongkan menurut sebabnya :
- Gempa Tektonik
Gempa tektonik ialah gempa yang terjadi akhir terbenturnya lempengan bumi atau bergesernya lempengan bumi, hal ini menimbulkan imbas pada permukaan bumi yang kesannya menyebabkan gempa. Seperti yang diterangkan pada paragraf awal, gempa tersebut paling umum terjadi dan bisa dimulai dengan skala yang beragam mulai dari skala rendah sampai yang sangat besar.
Proses terjadinya gempa tektonik berawal dari interaksi antar lempeng yang menjadikan lempengan lain masuk atau menyusup kebawah biasa disebut dengan Subduksi. Gempa bumi ataupun getaran akan menjelma semakin besar apabila terdapat sesuatu yang mengganjal tetapi kemudian ikut menyusup secara datang datang dan mendadak. Hal ini yang kerap kali mengakibatkan tanah retak dan menelan banyak sekali gedung dan sebagainya.
- Gempa Vulkanik
Gempa kedua datang dari fenomena gunung meletus atau bencana akibat keluarnya magma dari perut bumi. Gunung memiliki abad aktif, dimana gunung mampu meletus dan mengeluarkan magma akhir tekanan yang ada dan juga energi bebatuan yang memang telah waktunya dikeluarkan atau diletuskan. Anda pasti tahu bahwa erupsi gunung lazimnya diawali dengan getaran atau tabrakan antar magma dan perut bumi yang hasilnya menimbulkan gempa. Jika gunung tersebut ada di bahari maka menimbulkan gempa diikuti gelombang maritim atau tragedi tsunami.
- Gempa Ekstraterestrial
Gempa berikutnya yang cukup jarang terjadi, tetapi tetap ditakuti oleh banyak orang. Gempa ini disebut gempa ekstraterestrial yang disebabkan oleh adanya meteor atau benda langit yang masuk dan membentur atmosfer bumi. Hal ini dikerjakan oleh atmosfer biar bisa melindungi dari bumi dan tidak menolak benda untuk masuk. Sehingga menjadikan getaran dan risikonya terasa atau terjadi gempa.
- Faktor Lainnya
Faktor lainnya ditemukan dari gerakan inti bumi atau gelombang yang lazimnya terjadi. Dimana inti bumi memang aktif dan memproduksi lahar untuk bisa melaksanakan sumber daya yang ada, namun gelombang ini bisa menjadi sumber utama mengapa terjadinya getaran atau gelombang yang terasa sampai permukaan bumi. Namun getaran ini bersifat ringan dan umumnya tidak terlampau terasa, sebab manusia melaksanakan aktifitas sehari-hari.
Berbicara soal gempa bumi sebenarnya fenomena ini dapat terjadi jutaan kali akhir adanya pergerakan lempengan bumi yang aktif. Namun kembali lagi getarannya tidak terasa, dan hanya beberapa gempa yang mempunyai skala besar saja yang terasa oleh insan. Biasanya diukur dalam skala richter. Dengan ukuran mulai dari 1 (getaran ringan) sampai dengan 9 (getaran menghancurkan). Gempa terburuk dan terparah terjadi pada selesai tahun 2004, di lautan Hindia, Banda Aceh, Indonesia.
Mengenai gempa memang merupakan hal yang menakutkan, namun perlu anda ketahui bahwa kita tetap tidak bisa lari dari fenomena alam yang hendak terus terjadi ini. namun anda tetap bisa berjaga dan mencari cara untuk menangkal kemungkinan yang terjadi, sekurang-kurangnyamenyelamatkan diri dan keluarga tercinta.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon