Monday, January 4, 2021

Fenomena Blue Moon : Proses Terjadinya – Waktu – Fenomena

blue moonSekalipun namanya demikian (Bulan Biru), tetapi hal tersebut tidak ada keterkaitannya dengan warna dari keadaan bulan tersebut. Walaupun secara literal, bisa saja terjadi saat bulan tampakberwarna biru, tergantung dari situasi atmosfer pada ketika itu. Misalnya terjadi letusan vulkanis yang meninggalkan partikel di atmosfer yang mengakibatkannya berwarna kebiruan.


Nama tersebut bahu-membahu merujuk terhadap bulan purnama perhiasan, dimana dalam setahun yang umumnya hanya mengalami 12 kali bulan purnama. Istilah “blue moon” ini diterapkan kepada bulan purnama ketiga pada suatu trend yang sewajarnya memiliki empat bulan purnama. Hal ini terjadi sekali dalam dua atau tiga tahun dalam daerah beriklim sub-tropis.


Satu rata-rata siklus bulan yaitu 29,53 hari. Ada sekitar 365,24 hari dalam setahun. Maka dari itu ada 12,37 siklus bulan (hasil dari pembagian 365,24 dengan 29,53) yang timbul dalam setahun. Sama mirip tahun kabisat dimana 365,24 menciptakan satu tahun kabisat (tahun berhari 366), kelebihan dari 12,37 siklus bulan itu menciptakan satu bulan purnama ekstra dalam dua atau tiga tahun. Bulan purnama ekstra itu muncul pada salah satu dari keempat demam isu. Itu sebabnya dalam isu terkini tersebut ada empat bulan purnama daripada tiga, dan disebut “blue moon”.


Namun berhubung pernah terjadi kesalahan-pahaman yang terjadi alasannya postingan yang ditulis oleh James Hugh Pruett dalam Sky and Telescope (Maret 1946), makna “Blue Moon” mempunyai arti adalah bulan purnama kedua dalam satu bulan. Artikel tersebut berjudul “Once in a Blue Moon” (suatu dikala di bulan biru). Penulisnya salah mengartikan Almanak Para Petani Maine tahun 1937.


“Tujuh kali dalam 19 tahun semasa hidup kita, ada 13 bulan purnama dalam setahun. Ini mengakibatkan 11 bulan dengan satu bulan purnama, dan ada satu bulan yang mempunyai dua purnama. Maka saya artikan bulan kedua tersebut sebagai Blue Moon.”. Definisi dalam artikel ini kemudian disebar-luaskan lewat program radio “Star Date” pada 31 Januari 1980 dan suatu pertanyaan dalan permainan “Trivial Pursuit” tahun 1986.


Pernah terjadi pada tahun 2010 di zona waktu timur UTC+07, pada bulan Januari dan Maret masing-masing mempunyai dua bulan purnama. Purnama kedua dalam bulan itu lalu disebut dengan “Blue Moon”. Karena jangka waktu siklus bulan yaitu 30-31 hari, maka bisa dipastikan bulan Februari tidak akan pernah mempunyai Blue Moon.



Lalu, makna mana yang benar perihal Blue Moon? Apakah kita akan tetap menggunakan definisi yang orisinil atau yang telah disalah-pahami tersebut? Berhubung bahasa senantiasa berkembang seiring pertumbuhan zaman, makna manapun tidak ada yang salah.


Seorang astronom Texas, Donald W. Olson menulis di tahun 2006 pada majalah Sky & Telescope; “Dua dekade sudah berlalu semenjak istilah yang disalah-artikan tersebut digunakan. Namun, mirip Jin yang sudah kadung dipanggil keluar dari botolnya, dia tidak bisa dipaksakan untuk masuk kembali (nasi sudah menjadi bubur). Tapi itu bukanlah hal buruk yang perlu dipermasalahkan.”


Contoh Fenomena Blue Moon


Memang ada ketika dimana bulan benar-benar jadi berwarna biru. Syarat untuk menyebabkan bulan terlihat biru yakni menyanggupi udara dengan banyak partikel yang sedikit lebih lebar dibandingkan dengan gelombang cahaya merah (0.7 micron)–tidak lebih besar atau lebih kecil dari itu. Memang sebuah insiden langka, namun gunung berapi kadang mengeluarkan awan semacam itu, sebagaimana kebakaran hutan.


Berikut yakni acuan kejadian faktual dimana bulan sangat tampakberwarna biru.



  1. Tahun 1950 dan 1951, sudah terjadi kebakaran hutan di Swedia dan Kanada. Partikel asap dan bubuk yang naik ke atmosfir memanipulasi warna bulan sehingga terlihat berwarna biru.

  2. 1883, saat gunung Krakatau mengalami erupsi besar yang abunya tersebar ke seluruh dunia. Pada kurun itu bula terlihat berwarna biru selama dua tahun.

  3. 1983 di Meksiko, terjadi erupsi gunung El Chichon, ini juga menimbulkan bulan tampakberwarna biru.

  4. Letusan gunung St Helens di tahun 1980

  5. Letusan gunung Pinatubo tahun 1991.

  6. Pada tanggal 23 September 1950, terjadi kebakaran di rawa Amerika utara dimana asapnya sudah mengepul selama bertahun-tahun di Alberta, Kanada. Akibat dari kebakaran itu, tidak hanya bulan saja yang tampakberwarna biru, tetapi matahari pun jadi tampakberwarna keunguan.


Penggunaan Kata “Blue Moon” dalam Kehidupan Sehari-Hari


Mengesampingkan fenomena alam yang melekat dalam Blue Moon, sebetulnya orang sering memakai nama ini selaku perumpamaan yang memiliki makna menunjukkan sesuatu yang tidak ada.


Menggunakan kata “blue moon” mirip menyampaikan sesuatu yang tidak akan terjadi. Misalnya, seseorang mengatakan “aku akan tiba ke rumahmu dikala bulan  berwarna biru”, itu sama saja artinya dengan “saya tidak akan pernah pergi ke rumahmu”. Hal ini disebabkan alasannya siapapun tahu bahwa bulan berwarna pucat, atau kekuningan. Warna merah masih mungkin tampaktetapi, biru itu tidak pernah menjadi warna bulan.


Namun lama kelamaan terbukti juga bahwa bulan ternyata mampu berganti warna menjadi biru (terutama sehabis terjadi erupsi gunung berapi), lama kelamaan makna yang melekat padanya berkembang menjadi “jarang” atau “langka”.


Selain itu, “Blue Moon” pada zaman dahulu juga punya makna “pengkhianat”. Kata “Blue” sesungguhnya mengambil alih kata yang telah usang tidak digunakan lagi, ialah “belewe” yang artinya “pengkhianat”. Makara sebetulnya nama bulan ke 13 ini yakni “betrayer moon” (bulan pengkhianat). Pemberian nama ini ada sangkut pautnya dengan budaya masyarakat setempat yang melaksanakan puasa (umat kristiani) berganda gara-gara kedatangan Blue Moon tersebut.


Fenomena Supermoon


supermoon31 Januari 2018, sesuatu yang sangat langka dan Istimewa telah terjadi. Pada saat itu, di tengah malam, sekitar pukul setengah dua, insan dapat melihat Blue Moon, Blood moon, dan gerhana bulan pada dikala yang bersama-sama.


Apa yang sedang terjadi?


Pada saat itu terjadi, bulan sudah meraih fase purnama untuk kedua kalinya di bulan yang serupa; Januari. Ini menyebabkan hari itu selaku hari dimana Blue Moon muncul. Pada ketika itu orbit bulan sudah berada di titik terdekatnya dengan Bumi. Menjadikannya “Supermoon”, dimana purnama terlihat lebih benerang 14% dibandingkan dengan yang umumnya. lalu, bulan sepenuhnya menyusup ke dalam bayangan Bumi pada dikala ini, menimbulkan gerhana bulan total. NASA menyebutnya “ffenomena Super Blood Blue Moon.”


Bagi para pengamat di Amerika Utara, inilah pertama kalinya ketiga fenomena tersebut terjadi sejak tahun 1866. Peristiwa ini begitu langka sehingga tidak siapa pun di seluruh penggalan Bumi mampu menyaksikannya.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon