Sebelumnya, Tekno Jempol telah memperlihatkan penjelasan tentang kiat memilih processor untuk gaming, rancangan, dan editing . Kali ini, kembali Tekno Jempol akan menawarkan pemaparan ihwal tips memilih motherboard yang tepat kebutuhan dan anggaran utamanya di tahun 2021. Seperti yang dikenali, motherboard atau mainboard merupakan "wadah" bagi semua unsur PC agar mampu melakukan pekerjaan bersama secara maksimal. Jika ada hardware yang tidak terkoneksi dengan motherboard, kemungkinan, perangkat tersebut tidak akan dapat dipakai. Mengingat pentingnya perangkat motherboard, kalian tidak boleh melupakan bagian yang satu ini. Motherboard modern boleh dikatakan perangkat yang CPU-oriented . Artinya, suatu CPU cuma dapat dipasang pada motherboard yang memang telah disokong atau diketahui oleh motherboard tersebut. Selain itu, motherboard juga diputuskan lewat platform CPU yang disokong. CPU dengan brand A misalnya, tidak mampu dipasang pada motherboard yang cuma mendukung CPU brand B. Secara teknis, memang tidak memungkinkan untuk memasang suatu processor pada sembarang motherboard. Motherboard yang diseleksi mesti mempunyai soket yang memang sesuai dengan processor yang mau digunakan. Bahkan, beberapa processor mengharuskan chipset tertentu pada motherboard supaya mampu berjalan maksimal. Tips memilih motherboard yang tepat untuk PC desktop Jika menetapkan untuk merakit komputer sendiri, kalian telah niscaya mesti memilih motherboard yang mau dipakai. Di pasaran, ada terlalu banyak varian produk motherboard yang tersedia. Brand atau brand motherboard juga cukup bermacam-macam. Poin utama dari sebuah motherboard yakni semakin banyak mewadahi atau mengakomodir banyak komponen PC, maka semakin elok motherboard tersebut. Seperti halnya memilih processor, kalian juga mesti paham dengan seluk-beluk motherboard, mulai dari bagian-bab serta fungsinya. Oleh sebab itu, kalian harus mencari pengetahuan secara cermat tentang spesifikasi motherboard yang mau diseleksi. Baca juga : Cara Membuat Rancangan Spesifikasi PC Rakitan Ada beberapa hal yang mesti diamati dikala menentukan motherboard terbaik untuk komputer. Berikut ini diantaranya Pastikan CPU didukung oleh soket pada motherboard Hal penting yang harus diamati ketika memilih motherboard ialah soket CPU. Sebab, CPU yang mau dipakai nanti mesti dipasang dalam soket ini. Jika, CPU yang mau digunakan tidak sesuai dengan soket dalam motherboard, telah pasti metode komputer tidak akan dapat dihidupkan. Oleh karena itu, saat menentukan motherboard pastikan punya soket yang sesuai atau kompatibel dengan CPU yang hendak dipasang. Bagaimana cara mengenali soket CPU yang dimiliki oleh motherboard ? Mudah saja, tinggal cari di label spesifikasinya. Biasanya ada di kardus paket penjualan, buku manual, brosur atau gosip di situs web resmi, dan bahkan dalam motherboardnya sendiri juga sudah tertulis label jenis soket yang tersedia. Sebaliknya, jika ingin memilih CPU, pastikan juga CPU tersebut sesuai dengan soket dalam motherboard. Biasanya, suatu soket processor cuma mampu dipakai untuk satu generasi processor. Ada juga soket yang ditujukan untuk kelas/target konsumen tertentu. Oleh karena itu, dikala memilih motherboard periksa dengan teliti jenis soket CPU yang tersedia. Kemudian, sesuaikan dengan processor yang hendak digunakan. Pada berbagai macam soket processor dapat digunakan untuk lebih dari satu generasi processor. Dengan begitu, kalian punya pilihan motherboard atau CPU yang lebih banyak. Namun, kalian tetap tidak bisa sembarang pilih menggunakan motherboard meski secara teknis CPU yang dipilih mampu dipasang dengan baik. Motherboard mesti mengetahui processor tersebut agar tata cara bisa berlangsung. Pastikan dikala menentukan motherboard, kalian juga menyelidiki daftar processor yang disokong oleh motherboard tersebut. Kadang, ada processor yang belum disokong meski soket yang digunakan sudah tersedia dalam motherboard. Jika hal ini terjadi, kalian harus mengupdate BIOS pada motherboard tersebut biar mendukung processor yang hendak dipakai. Sesuaikan penggunaan dengan chipset yang terpasang Bagian satu ini boleh dikatakan merupakan identitas utama motherboard. Umumnya, motherboard memang diketahui lewat chipset yang digunakan. Chipset lebih banyak menawarkan tunjangan untuk periferal mirip jumlah konektor SATA dan USB atau fitur-fitur khusus seperti overclocking dan teknologi penyimpanan mutakhir. Chipset menyesuaikan dengan soket CPU yang tersedia. Satu soket CPU mampu mendukung banyak sekali chipset yang berbeda-beda. Umumnya, chipset dikelompokkan dalam beberapa segmentasi konsumen diantaranya kelas rendah ( low-end ), kelas menengah ( mid-end ), kelas atas ( high-end ), atau kelas khusus. Makanya, di pasaran banyak motherboard dengan soket CPU yang sama namun chipsetnya bermacam-macam. Saat menentukan motherboard, seharusnya sesuaikan chipset yang ada dengan processor yang akan dipakai. Jika menggunakan CPU kelas atas ( high-end ) maka semestinya menggunakan motherboard dengan chipset kelas high-end juga. Tujuannya, supaya fungsi atau fitur dalam processor tersebut dapat dimanfaatkan secara penuh. Kalian juga pasti paham bila motherboard kelas high-end memang sudah dioptimalkan khusus untuk menangani processor kelas high-end. Bagaimana kalau memasang CPU kelas high-end pada motherboard dengan chipset kelas menengah atau bahkan kelas rendah ? Atau sebaliknya, memasang CPU kelas rendah pada motherboard dengan chipset level high-end ? Secara teknis, bisa saja (asal soketnya sesuai!). Namun, yang perlu diketahui, kalian mungkin tidak akan bisa melakukan fitur/fungsi unggulan yang tersedia dalam processor atau motherboard tersebut. Sebab, ada hal yang menghalangi fitur atau fungsi tersebut. Jika ingin berlangsung optimal, sesuaikan fungsi atau fitur tersebut dengan wadah yang mau menanganinya. Baca juga : Pengertian, Jenis, Dan Bagian-Bagian Motherboard Pada Komputer Desktop Tips menyesuaikan CPU dan chipset motherboard secara ideal CPU kelas low-end dipasang pada motherboard dengan chipset kelas low-end/mid-end CPU kelas mid-end dipasang pada motherboard dengan chipset kelas low-end/mid-end/high-end CPU kelas high-end dipasang pada motherboard dengan chipset kelas mid-end/high-end Pastikan ukurannya cocok dengan case Hal yang agak sepele tapi bantu-membantu penting juga. Ukuran motherboard yang biasa di pasaran yakni 30,5 cm x 24,4 cm (biasa dikenal ukuran ATX/standar) dan 24,4 cm x 24,4 cm (ukuran Micro ATX/M-ATX). Saat akan memilih motherboard, tentukan ukurannya sesuai dengan case yang ada. Jika belum memiliki case, maka nanti case tersebut harus menyesuaikan dengan ukuran motherboard yang mau diseleksi. Dari segi dimensi, ukuran ATX dan Micro ATX mungkin tidak terlampau berbeda. Namun, dengan ukuran yang lebih besar, motherboard ATX pasti punya kelengkapan yang lebih banyak dibandingkan dengan motherboard dengan ukuran Micro ATX. Motherboard ATX mempunyai slot periferal, konektor, slot memori, atau panel I/O yang pasti lebih banyak. Sebaliknya, motherboard M-ATX pasti cuma memiliki kelengkapan perluasan yang lebih minim sebab terbatasnya ukuran. Biasanya, motherboard kelas high-end atau mid-end memakai ukuran ATX. Sebab, untuk mengakomodir banyak sekali fitur dan fungsi pastinya memerlukan wadah yang luas. Sedangkan motherboard kelas low-end pada umumnya menggunakan ukuran M-ATX karena fitur/fungsinya tidak terlampau membutuhkan ruang yang banyak. Meski, ada juga beberapa motherboard high-end atau mid-end yang memakai ukuran M-ATX untuk lebih menekan harga. Periksa kelengkapan, fungsi, dan fitur yang ditawarkan Hal ini mungkin relatif karena tergantung banyak faktor, misalnya merk, tipe, segmentasi penjualan, atau harga. Biasanya, merk motherboard yang populer semisal ASUS, Gigabyte, atau MSI memperlihatkan fitur-fitur tertentu pada produk mereka. Ada juga yang memperlihatkan kelengkapan khusus atau fungsi-fungsi aksesori guna mempesona dan memanjakan pelanggan. Intinya, semua motherboard niscaya punya kelengkapan, fungsi, atau fiturnya masing-masing. Walaupun kadang kelengkapan, fungsi, atau fitur tersebut tidak terlampau berlainan jauh. Semuanya tetap kembali pada opsi pelanggan. Umumnya, motherboard high-end niscaya mempunyai kelengkapan perluasan yang lebih banyak, fungsi atau fitur yang menawan dan beragam (overclocking contohnya). Harga motherboard tersebut pasti jauh lebih mahal. Pada motherboard mid-end, kelengkapan, fitur, atau fungsinya mungkin tidak terlampau banyak. Namun, harganya tidak semahal motherboard high-end. Di sini kalian sebaiknya sudah memilih rencana penggunaan komputer. Jika ingin memasang banyak hardware atau mencicipi fitur-fitur khusus, kalian disarankan memilih motherboard kelas high-end atau setidaknya mid-end. Namun, untuk keperluan patokan atau cuma mengerjakan PC secara default, cukup gunakan motherboard kelas low-end. Baca juga : Yang Harus Dilakukan Setelah Merakit PC Gaming Pastikan mempunyai garansi resmi Kita semua pasti tidak ingin produk yang digunakan mengalami kerusakan. Tapi, kita juga mesti paham bila produk motherboard yang kita pakai ialah hasil produksi massal dari manufaktur. Meski telah melewati hasil pengujian (Quality Control misalnya), bukan mustahil produk motherboard tersebut bisa saja mengalami error atau cacat. Oleh karena itu, saat akan membeli, pastikan produk motherboard tersebut telah dibarengi garansi resmi. Dengan begitu, saat motherboard yang dipakai mengalami kerusakan, kalian masih bisa membawanya ke service center atau outlet resmi dari manufaktur motherboard tersebut. Merk motherboard terbaik ? Ada banyak produsen/brand motherboard yang beredar di pasaran. Misalnya ASRock, ASUS, Gigabyte, MSI, Biostar, dan lainnya. Lalu, manakah brand motheboard yang terbaik ? Sebetulnya, tidak ada indikator baku tentang merk motherboard yang paling anggun atau terbaik. Semua brand atau brand motherboard pasti memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Setiap vendor akan selalu berupaya mengeluarkan varian produknya sesuai cita-cita pelanggan. Sekarang pertanyaannya adalah apa produk motherboard yang spesifikasinya sesuai dengan keperluan dan anggaran kalian ? Cara menentukan motherboard sesuai kebutuhan dan anggaran Sebelumnya, Tekno Jempol telah menerangkan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih sebuah motherboard. Kali ini akan dijelaskan langkah mudah untuk memilih motherboard yang cocok budget dan kebutuhan. Pertama, kalian mesti sudah memilih processor yang mau digunakan. Jika belum, processor nanti yang mesti menyesuaikan dengan motherboard Pahami dengan teliti spesifikasi teknis processor tersebut Dari spesifikasi processor, amati soket processor yang dipakai Cari tahu lebih dalam mengenai soket processor, terutama tentang chipset yang didukung Kalian mampu mencari motherboard yang mempunyai chipset tersebut pada toko komputer. Kalian juga mampu secara eksklusif mencari motherboard menurut soket processornya. Baca spesifikasi rincian motherboard yang akan diseleksi Periksa dan tentukan motherboard sungguh-sungguh sudah mendukung processor yang hendak dipasang. Kalian mampu memeriksa daftar pemberian processor pada website motherboard. Tips penting : Pastikan processor telah didukung oleh motherboard semenjak versi BIOS paling permulaan. Dengan begitu, processor bisa dimengerti dan pribadi dapat dipakai. Jika CPU tersebut belum didukung model BIOS paling awal, kalian tentu harus mengupdate BIOS motherboard tersebut biar CPU dapat diketahui. Sesuaikan kelengkapan, fitur, atau fungsinya sesuai dengan kebutuhan kalian. Pastikan juga harga motherboard tersebut sesuai dengan kebutuhan dan budget yang kalian miliki Jika sempat, mungkin kalian mampu membaca review motherboard tersebut yang banyak tersebar di internet Terakhir yang perlu diperhatikan dikala memilih motherboard yakni tentukan ketersediaan stok di toko atau kawasan yang hendak kalian beli. Baca juga : Begini Rekomendasi Spesifikasi PC Gaming Update 2021 Contoh perkara Tekno Jempol baru berbelanja processor Intel Core i5 10400. Processor ini punya spesifikasi sebagai berikut 6 core 12 thread (Hyper Threading) Clockspeed 2.9 GHz (Turbo Boost sampai 4.3 GHz) DDR4-2666 Soket LGA 1200 IGP Inteh UHD Graphic 630 Soket LGA 1200 termasuk soket generasi terbaru. Kaprikornus, soket ini cuma mampu dipakai untuk processor Intel generasi ke-10/11 (rencananya). Soket LGA 1200 sudah mendukung teknologi memori RAM DDR4 dengan konfigurasi dual channel. Beberapa chipset yang disokong oleh soket ini diantaranya High-end/enthusiast Z490 Mid-end/Mainstream B460 Low-end/Entry level H410 Karena processor Intel Core i5 10400 tergolong CPU untuk konsumen kelas menengah, jadi semestinya menggunakan motherboard khusus processor Intel dengan chipset kelas menengah B460 . Dengan anggaran Rp. satu setengah jutaan, saat ini Tekno Jempol dapat menentukan motherboard MSI B460M Pro VDH Wifi . Kenapa menentukan motherboard tersebut ? Berikut ini pertimbangannya Ukuran M-ATX Spesifikasi teknis cukup elok, misalnya Built-in Wireless adapter 802.11 ac dan Bluetooth 4.2 4 slot memori DDR4 dual channel dengan kecepatan sampai 3000 MHz 2 slot M.2 Mendukung Intel Optane Memory 4 konektor SATA3 yang mendukung RAID 0,1,5, dan 10 Mungkin, itulah beberapa hal yang harus diamati dan cara mudah memilih motherboard untuk calon komputer idaman kalian. Tulisan di atas hanya selaku referensi saja. Kalian mampu memilih motherboard apapun sesuai selera dan harapan. Semoga berguna...
Sumber http://teknojempol.blogspot.com
pop
Saturday, March 7, 2020
Kiat Menentukan Motherboard Sesuai Keperluan Dan Budget
Diterbitkan March 07, 2020
Artikel Terkait
- Halo Jempolers! Apa kabar ? Maaf gres mampu posting artikel blog. Maklum, admin Tekno Jem
- Jadi ternyata Nokia awalnya bukan ialah bisnis yang bergerak di bidang telekomunikasi.
- Persaingan antara dua game simulasi sepak bola seakan tidak ada habisnya. Dua game terseb
- - Keyboard dan Mouse ialah komponen terpenting di laptop ataupun PC. Dengan adanya mouse
- Jika Printer epson L200 mengalami error mungkin sebagai pengguna epson kamu pernah mengal
- ketik “cmd” tanpa tanda petik Klik kanan Command Prompt Klik Run as direktur Ke
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon