Tuesday, April 28, 2020

Berkenalan Dengan Uefi Bios Pada Pc

Komputer merupakan perangkat elektronik yang cukup kompleks. Terdiri dari banyak bagian mirip perangkat masukan, CPU /prosesor, memori RAM , media penyimpanan, perangkat keluaran, dan banyak periferal lainnya. Dari banyak komponen tersebut, pasti ada suatu perangkat yang mengendalikannya. Ialah BIOS, singkatan dari Basic Input Output System ialah firmware atau software kecil yang tertanam dalam sebuah chip  pada motherboard  dengan tujuan menertibkan sistem komputer. BIOS mengendalikan konfigurasi dan kinerja komputer terutama dikala dinyalakan sebelum masuk ke sistem operasi. Berikut ini beberapa peran penting yang dilakukan BIOS pada PC Melakukan POST ( Power On Self Test ) adalah mendeteksi dan menilik semua komponen yang terpasang dikala komputer dinyalakan Mengkonfigurasi pengaturan standar pada perangkat vital seperti prosesor, RAM , display adapter , penanganan interrupt , komunikasi I/O, dll Mengatur konfigurasi untuk sistem operasi contohnya proses boot , administrasi hard disk , penaggalan, dan saluran pada sistem hardware . Memonitor aspek penting pada metode seperti voltase yang digunakan, suhu/temperatur tata cara, frekuensi kerja prosessor, dan kecepatan kipas pendingin Melakukan kontrol dan diagnosa sistem komputer, lazimnya pada hard disk dan memory Melakukan pengaturan untuk fitur-fitur suplemen yang umumnya disertakan oleh chipset mirip audio , SATA, network , port I/O, dll Melakukan perlindungan kinerja dan keselamatan komputer Perangkat BIOS terdiri dari 3 bagian, yakni chip BIOS sendiri serta memori dan baterai CMOS ( Complementary Metal Oxide Semiconductor ). Memori CMOS yang bersifat  non-volatile  ini memiliki kegunaan untuk menyimpan semua pengaturan BIOS, sehingga membutuhkan daya listrik terus menerus. Sedangkan baterai CMOS berfungsi untuk menyuplai arus listrik bagi memori CMOS semoga pengaturan BIOS tidak hilang. Baterai CMOS umumnya berupa lingkaran pipih yang terbuat dari bahan Lithium dengan tipe CR2032 dan bisa bertahan hingga waktu yang cukup usang. Kebanyakan baterai CMOS bersifat removable sehingga kalau sewaktu-waktu bermasalah, dapat diganti dengan mudah. Jika memori CMOS tidak mendapatkan arus listrik, pengaturan BIOS yang tersimpan akan terusik diantaranya dengan kacaunya pengaturan waktu. Bahkan pengaturan BIOS yang ada mampu saja hilang sama sekali sehingga metode kembali pada pengaturan default . BIOS biasanya dibuat oleh sejumlah  vendor semisal Award BIOS, AMIBIOS, dan Insyde. Namun, ada juga vendor motherboard yang menyebarkan BIOS sendiri. Dulu, bagi sebagian pengguna komputer, BIOS dilarang diutak-atik sebab dapat menjadikan kerusakan sistem komputer. Memang, kalau pengguna salah dalam membuat pengaturan BIOS, sistem mampu mengalami kegagalan bahkan tidak dapat menyala sama sekali. Saat ini, teknologi BIOS sudah makin meningkat sehingga pengguna juga gampang dalam mengaturnya. Beberapa vendor melengkapi BIOS dengan perlindungan dari kegagalan metode. Pengaturan BIOS juga mudah dikontrol ke pengaturan maksimal. Mungkin anda kepincut membaca Memahami Proses POST Pada UEFI BIOS Pentingnya Update BIOS Komputer BIOS tradisional memiliki antarmuka grafik berbasis teks. Tampilannya nyaris seperti dengan tampilan Command Prompt pada Windows. Untuk mengoperasikannya hanya dapat memakai keyboard. Seiring berkembangnya teknologi komputer, BIOS juga dikembangkan biar mampu menangani kemampuan komputer yang semakin cepat dan kompleks. Saat ini telah hadir teknologi BIOS modern yang dinamakan UEFI ( Unified Extensible Firmware Interface ). UEFI BIOS diciptakan untuk menggantikan BIOS tradisional yang mempunyai beberapa kekurangan seperti tampilan yang kurang cepat. Dengan datangnya teknologi UEFI BIOS, komputer dapat mempunyai kinerja yang lebih optimal serta mampu mengatasi teknologi modern. Beberapa keunggulan atau perbedaan UEFI dan BIOS Tradisional (Legacy BIOS) diantaranya ialah : Mendukung teknologi komputasi yang baru seperti komputasi 32-bit (x86) dan 64-bit (x86-64) Mendukung sketsa partisi disk GPT ( GUID Partitioning Table ) yang dapat mengalamati partisi sampai 8 ZB tanpa batasan jumlah partisi. BIOS tradisional hanya mendukung skema MBR ( Master Boot Record ) yang terbatas cuma 4 partisi primer dengan kapasitas optimal 2 TB. Memiliki lingkungan BIOS yang jauh lebih fleksibel layaknya sistem operasi sehingga mudah untuk diatur dan digunakan. Beberapa produsen komputer bahkan menciptakan UEFI BIOS mempunyai antarmuka berbasis grafis sehingga penggunaannya sama seperti program aplikasi biasa. Mendukung proses booting yang lebih terbaru. UEFI BIOS juga memiliki fitur keamanan Secure Boot sehingga komputer hanya akan boot ke tata cara operasi tertentu saja UEFI BIOS memiliki fitur shell environment yang dapat dipakai untuk melakukan fungsi-fungsi khusus mirip diagnosa dan perbaikan komputer meski tata cara operasi belum terpasang. UEFI BIOS juga tetap kompatibel dengan fitur-fitur BIOS tradisional seperti derma bagan MBR lewat fitur CSM ( Compatibility Support Module ). Saat ini, nyaris semua komputer terbaru telah mengadopsi UEFI BIOS. Banyak vendor hardware dan software sudah mendukung UEFI BIOS pada tata cara mereka diantaranya Intel, HP, IBM, Apple, dan Microsoft serta beberapa produsen motherboard seperti Asus, Gigabyte, Asrock dan MSI. Sistem operasi yang sudah mendukung UEFI BIOS diantaranya Linux, Mac OS X, dan Windows Vista (dan yang lebih baru). Proses boot pada UEFI BIOS UEFI boot menggunakan prosedur boot manager untuk proses booting ke tata cara operasi. Setelah proses POST akhir, boot manager akan mengusut konfigurasi boot dan lalu memuatnya pada memori. Processor akan mengeksekusi daftar bootloader / kernel metode operasi yang terpasang. Konfigurasi boot ini tersimpan dalam memori CMOS atau NVRAM yang berupa lokasi kernel dan loader tata cara operasi. Jika komputer hanya menggunakan skema MBR ( Master Boot Record ), UEFI akan menggunakan fitur CSM ( Compatibility Support Module ) untuk memakai mekanisme boot sector seperti pada BIOS tradisional. UEFI BIOS mampu mengimplentasikan boot pada perangkat removable seperti USB flash drive . Tak cuma itu, UEFI juga mendukung boot melalui jaringan berkat fitur Preboot eXecution Environment (PXE). Boot lewat PXE ini menggunakan protokol IPv4/IPv6, UDP ( User Datagram Protocol ), DHCP ( Dynamic Host Control Protocol ), dan TFTP ( Trivial File Transfer Protocol ). Dulu, BIOS cuma berperan dikala sistem melakukan POST . Setelah proses booting akhir, BIOS tidak terlampau dibutuhkan karena tugasnya telah diambil alih oleh sistem operasi. Kini dengan adanya fitur shell environtment , UEFI BIOS mampu dibekali beberapa fungsi khusus tanpa melibatkan tugas sistem operasi. UEFI/BIOS pada perangkat grafis Saat komputer dinyalakan, monitor umumnya memperlihatkan proses booting sebelum masuk dalam antarmuka sistem operasi. Hal ini dikarenakan perangkat grafis yang terkoneksi dengan monitor juga mempunyai sebuah unsur yang dinamakan Video BIOS (VBIOS).  Tidak jauh berbeda dengan BIOS pada motherboard , VBIOS juga digunakan untuk mengontrol komponen dalam perangkat grafis diantaranya menyediakan terusan bagi program aplikasi pada fungsi-fungsi grafis/video.
Sumber http://teknojempol.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)