Wednesday, August 12, 2020

Penjelasan Proses Terbentuknya Drizzle Dan Jenisnya

Alam memperlihatkan daya tarik keindahan yang tidak dapat digambarkan oleh apapun. Keindahannya bisa kita nikmati dengan indra penglihatan kita. Baik yang berada di sekeliling hingga yang berada jauh di luar planet bumi. Dari sekian banyaknya keindahan tersebut tidak jarang beberapa diantaranya sukar sekali untuk mampu kita nikmati setiap hari atau cuma terjadi pada waktu – waktu tertentu mirip gerhana matahari total, gerhana bulan total, fenomena pelangi api, matahari kembar, kedatangan komet Halley dan masih banyak lagi. Keindahan alam yang lain dapat kita nikmati hanya di kawasan – tempat tertentu saja mirip fenomena caping gunung, fenomena equinox, kulminasi matahari dan masih banyak lagi.


Keindahan serta fenomena alam tersebut tidak serta merta harus terjadi pada ketika khusus atau daerah tertentu saja. Masih banyak kejadian lain yang bisa kita nikmati setiap hari atau sudah sering kita alami sendiri, mirip pola pergantian siang dan malam, proses terjadinya pelangi hingga proses terjadinya hujan. Berbicara perihal hujan, mungkin sebagian besar dari kita akan mendefinisikan hujan selaku butiran air yang jatuh dari langit.


Definisi tersebut tidaklah salah dan hujan sendiri ialah bab dari siklus untuk mempertahankan kesimbangan pada bumi. Di dalam ilmu meteorologi dan klimatologi hujan diterangkan sebagai bagian dari proses presipitasi. Istilah presipitasi mengacu pada semua bentuk dari hasil kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer bumi. Di atmosfer uap air akan selalu tersedia walaupun tidak dalam wujud awan sekalipun. Presipitasi akan muncul ketika terjadi pendingan udara hingga kesannya menimbulkan kondensasi.


Setidaknya terdapat 3 aspek yang menjadikan terjadinya presipitasi, pertama uap air mempunyai massa, kedua terdapat inti dari kondensasi seperti kristal garam, bubuk dan lain sebagainya, terakhir terjadi pendinginan udara akhir adanya pengangkatan udara secara orografik, siklonik dan konvektif. Proses presipitasi sendiri terbagi menjadi 3 macam, antara lain:



  1. Presipitasi Orografik atau Orographic precipitation, presipitasi balasan adanya udara yang naik dan disebabkan oleh adanya halangan berbentukgunung atau pegunungan.

  2. Presipitaasi Siklonik atau Cyclonic precipitation, presipitasi ini terjadi akibat naiknya udara untuk kemudan dipusatkan ke arah yang bertekanan rendah. Jika dilihat menurut pendinginannya, presipitasi siklon dibagi menjadi frontal cyclonic dan non frontal cyclonic.

  3. Presipitasi Konvektif atau Convective precipitation, presipitasi terjadi selaku akhir adanya udara panas yang bergerak naik menuju lapisan udara yang letaknya berada lebih tinggi dan cukup cuek.


Seperti yang sudah disinggung di atas, hujan merupakan salah satu bentuk dari presipitasi dalam bentuk cairan. Sebenarnya presipitasi sendiri dapat berupa padat contohnya mirip hujan es dan salju dan juga berupa gas atau aerosol mirip kabut dan embun. Lalu apa itu presipitasi?


Presipitasi dapat dibilang sebagai cairan atau zat padat yang berasal dari pengembunan uap air atau hasil dari proses kondensasi yang jatuh dari awan hingga akhirnya menuju ke permukaan bumi. Bentuk – bentuk dari presipitasi antara lain, hujan dan drizzle, hail, salju, hoar frost, rime, kabut dan lain sebagainya.


Seperti yang kita ketahui jika hujan akan terbentuk bila terdapat titik – titik air yang berasal dari awan untuk lalu jatuh ke bumi. Tahukah kalian bila tidak semua hujan akan selalu jatuh ke tanah atau bumi, beberapa ada yang kembali menguap ketika jatuh melalui udara kering. hujan jenis ini diketahui dengan istilah hujan virga.


Jenis-jenis hujan ada beberapa, kalau dilihat dari ukuran butirannya antara lain:



  1. Hujan gerimis atau drizzle, hujan jenis ini mempunyai diameter titik air kurang dari 0,5 mm.

  2. Hujan batu es, hujan ini biasanya berwujud batu es yang turun dikala cuaca sedang panas dan kerikil es tersebut berasal dari awan bersuhu di bawah 0 derajat celcius.

  3. Hujan salju, hujan ini terdiri atas kristal – kristal es yang memiliki di bawah 0 derajat celcius.

  4. Hujan deras atau rain, ialah hujan yang berasal dari awan bersuhu di atas 0 derajat celcius. Hujan deras ini mempuyai diameter kurang lebih 7 mm.


Untuk pembahasan kali ini akan diterangkan secara terperinci tentang proses terjadinya drizzle atau hujan gerimis. Seperti yang sudah disinggung sedikit di atas, drizzle ialah salah satu bentuk hujan yang terdiri atas tetes air yang berukuran sangat kecil, sebagian besar terlihat sama dan saling berdekatan antara satu dengan yang lainnya, serta mempunyai diameter kurang dari 0,5 mm.


Drizzle disebabkan oleh adanya awan berjenis stratus atau St. Ada pun ciri-ciri dari drizzle antara lain presipitasi atau endapan terlihat nyaris melayang di udara serta gerakannya masih mampu dilihat oleh mata walaupun udara bergerak lemah, drizzle biasa ditemukan di kawasan pegunungan atau pantai yang mempunyai suhu acuh taacuh, dan laju dari pengumpulan curah hujan tidak kurang dari 1,5 mm per jam.


Drizzle atau hujan gerimis dibagi menjadi 3 macam, adalah:



  1. Drizzle ringan, dicirikan dengan bentuk dari tetesan air tampakkecil dan terpisah antara satu dengan yang lain, kumpulan dari endapan atau presipitasinya tidak ada .

  2. Drizzle sedang, memiliki ciri-ciri endapan yang dihasilkan akan tampaklebih terperinci dan terlihat terorganisir jikalau ketimbang drizzle ringan, saat jatuh pada permukaan kaca akan membentuk suatu pedoman.

  3. Drizzle lebat, ciri-cirinya curah hujan yang turun mampu dihitung atau ditakar, bisa berakibat visibility atau daya lihat untuk mata menjadi berkurang.


Proses terbentuknya drizzle diakibatkan oleh awan stratus dan juga awan stratocumulus. Awan – awan tersebut berisikan titik – titik atau partikel air kecil yang terdapat di udara. Pada titik tertentu awan tersebut alhasil berganti kembali menjadi partikel – partikel air untuk lalu jatuh ke permukaan bumi. Akan tetapi tidak semua partikel air tersebut jatuh ke bumi, sebagian besar akan menguap kembali sebelum jatuh ke atas permukaan bumi. Hingga pada akibatnya partikel – partikel air tersebut jatuh dengan ukuran yang kecil atau lebih dikenal dengan istilah hujan gerimis atau drizzle.


Nah itulah tadi klarifikasi mengenai proses terjadinya hujan drizzle. Semoga isu tersebut mampu berguna untuk Anda.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon