Bagi penduduk yang tinggal di lingkungan perkotaan atau kota besar, telah niscaya tidak akan terlepas dari yang namanya pencemaran. Pencemaran atau polusi yang terdapat di kawasan perkotaan, mampu dibilang lumayan banyak, kompleks dan saling berhubungan. Polusi udara, polusi air dan polusi tanah bukan sesuatu yang baru dan terjadi di perkotaan. Selain itu, polusi lain yang biasa didapatkan di kota – kota besar dengan jumlah masyarakatyang tinggi, terdapat pula polusi cahaya dan polusi bunyi. Pembahasan kali ini akan menjelaskan perihal apa itu polusi suara.
Pengertian Polusi Suara
Polusi bunyi atau kegaduhan merupakan suara mengusik atau bunyi yang tidak diperlukan sehingga dapat menunjukkan imbas buruk utamanya bagi kesehatan manusia baik secara fisik maupun mental. Polusi bunyi biasanya ditemukan di dalam kemudahan industri dan juga beberapa tempat yang tinggi akan kegiatan manusianya, seperti di jalan raya, stasiun, bandara, ataupun daerah yang sedang dalam proses pembangunan. Polusi suara juga bisa memiliki arti adalah bunyi yang tidak diharapkan. Suara tersebut mampu mengakibatkan rasa sakit atau mampu juga membatasi gaya hidup.
Di antara pencemaran yang terdapat pada lingkungan, polusi atau pencemaran suara dapat dibilang berlawanan dengan polusi lain dan mampu dilihat dari beberapa hal, antara lain:
- Penilaian dikerjakan secara eksklusif atau subjektif dikala memilih sebuah suara, apakah terlalu bising atau tidak.
- Kerusakan yang dihasilkan hanya satu tempat atau sporadis jikalau ketimbang pencemaran udara dan pencemaran air (pengecualian untuk kegaduhan yang disebabkan oleh pesawat terbang).
Penyebab Polusi Suara
Hal-hal atau materi yang mampu menyebabkan pencemaran disebut dengan polutan. Bisa dibilang polutan kalau keberadaannya mampu menimbulkan kerugian pada makhluk hidup. Bunyi atau suara yang menimbulkan kebisingan umumnya berasal dari sumber suara yang bergetar. Getaran yang dihasilkan mampu mengganggu keseimbangan pada molekul udara yang berada di sekitar sumber suara. Akibatnya molekul – molekul udara akan ikut bergetar. Getaran ini menjadikan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis yang terdapat di dalam medium udara dengan contoh rambatan longitudinal.
Sumber dari kebisingan dapat di kelompokan menjadi 3 macam, yakni:
- Vibrasi, sumber ini berasal dari ukiran, benturan ataupun ketidakseimbangan gerakan dan lazimnya didapatkan pada mesin seperti roda gila, roda gigi, piston, bearing dan lain sebagainya.
- Mesin, bunyi yang dihasilkan dari aktifitas mesin.
- Pergerakan di udara atau gas dan air, kegaduhan yang diakibatkan pergerakan yang terdapat di udara ataupun air dalam proses kerja industri seperti pipa penyalur cairan gas, gas buangan, jet, flare boom dan lain – lain.
Beberapa contoh suara atau suara yang menimbulkan kegaduhan mampu diukur dengan desibel (dB) antara lain:
- Orang ribut = 80 dB
- Suara kereta = 95 dB
- Mesin motor 5 pk = 104 dB
- Suara petir = 120 dB
- Pesawat jet = 150 dB
Dampak Polusi Suara
Menurut WHO, efek yang diberikan dari polusi bunyi untuk kesehatan insan antara lain:
- Polusi bunyi atau kegaduhan ialah penyebab utama dari gangguan indera pendengaran pada manusia. Hal yang menjadikan gangguan pada telinga bisa diakibatkan oleh paparan bunyi yang lebih dari 75 – 85 dB (desibel) dalam jangka waktu yang usang. Jika suara melebihi 85 dB akan sangat berbahaya dan mengakibatkan pencemaran atau polusi suara sehingga mempunyai pengaruh jelek bagi kesehatan badan. Untuk mempermudah penghitungan, 30 dB ialah suara yang berasal dari bisikan lembut, 80 dB yaitu suara yang terdapat di jalan raya yang sibuk, serta 110 dB suara yang berasal dari gergaji mesin.
- Gangguan telinga umumnya diikuti bunyi yang terdengar abnormal, rasa sakit ketika mendengar bunyi, hingga dengan tinitus adalah suara berdenging di indera pendengaran. Tidak perlu khawatir, tinitus hanya bersifat sementara, Akan namun mampu menjadi permanen jikalau paparan suara yang didengar sangat lama.
- Akibat dari polusi bunyi lainnya adalah kesulitan dalam mengetahui obrolan, sukar berfokus, kesalahan dalam pengertian, menurunkan kapasitas kerja, kurang yakin diri, frustasi serta diskriminasi.
- Gangguan tidur. Jika seseorang mengalami gangguan tidur, akan berakibat rusaknya suasana hati, menurunnya kinerja seseorang dan lain sebagainya.
- Menyebabkan gangguan mental, mirip kecemasan, nervous, panik, mual, pergeseran suasana hati, histeris dan lain sebagainya.
- Bagi belum dewasa sungguh rentan terkena polusi suara, terutama akan berpengaruh pada tumbu kembang serta daya ingat. Anak-anak yang terkena polusi bunyi lazimnya lebih lambat dalam belajar.
Cara Penanggulangan Polusi Suara
- Menggunakan alat peredam bunyi
Menurut Dr. Ir. Bambang Riyanto Trilaksono, M. Sc yang ialah seorang dosen elektro di ITB mengatakan, jika secara konvensional kegaduhan mampu diredam memakai materi-materi peredam. Bahan tersebut mampu diletakan di sekeliling sumber bising ataupun di dinding ruang yang ingin dikurangi intensitas kebisingannya. Sejak tahun 1999, Direktur Jendral Bina Marga mencanangkan untuk memasang peredam kegaduhan di bangunan. Dan dimensi bangunan peredam bising adalah:
- Tinggi minimal 2,75 m (kian tinggi, semakin baik).
- Tebal dinding minimal 10 cm.
Untuk bahan bangunan peredam bising
- Merupakan hasil olahan industri yakni beton ringan agregat atau ALWA, konblok dengan adonan semen : pasir : ALWA = 1 : 4 : 4.
- Dimensi konblok ALWA, 30 x 10 x 15 atau 30 x 15 x 15.
- Selain ALWA, mampu menggunakan bata merah atau batako yang dirancang khusus untuk dapat meredam kegaduhan dengan baik.
- Pendidikan
Dengan pendidikan bisa menunjukkan kesadaran dan membentuk perilaku positif terhadap lingkungan sekitar, dan dapat dimulai dari hal kecil. Dari pendidikan juga, mampu mengenali ihwal pencemaran atau polusi suara serta efek negatif kepada lingkungan serta makhluk hidup.
- Pameran dan Kampanye lingkungan
Penanggulangan polusi suara bisa dilaksanakan dengan melakukan kampaye atau festival secara berkala di tempat yang memiliki tingkat polusi suara tinggi. Peran serta pemerintah juga sungguh penting dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Agar penduduk dapat sadar serta mengajarkan penduduk untuk dapat mengasihi lingkungan.
- Media Massa
Seiring perkembangan zaman, tugas media massa tidak bisa dianggap sebelah mata. Melakukan penyiaran yang berkaitan dengan masalah lingkungan tergolong dilema polusi bunyi, mampu mengajak masyarakat untuk peka dan peduli terhadap lingkungan di sekitar. Selain itu, penyampaian informasi modern akan lebih mudah menyebar di masyarakat utamanya info yang berkaitan dengan duduk perkara lingkungan.
Demikian penjelasan tentang polusi bunyi. Semoga dengan mengetahuinya bisa menolong Anda untuk dapat mencegah terjadinya polusi lain yang terdapat di lingkungan sekitar.
Sumber ty.com
EmoticonEmoticon