Friday, December 25, 2020

Hujan Meteor Eta Aquarids : Proses Terjadinya – Ciri Dan Fenomena

Eta Aquarid adalah salah satu dari dua hujan meteor yang berafiliasi dengan Komet 1p/Halley. Hujan meteor ini mampu tampakdari tanggal 19 April hingga 28 Mei setiap tahunnya. Puncak dari hujan meteor ini ada di sekitar permulaan April, tepatnya tanggal 5.  Frekuensi jatuhnya lumayan banyak, namun berbeda di kedua pecahan Bumi. Di utara terlihat sekitar 10-20 meteor perjam, sedangkan di selatan mampu sampai 40 meteor dalam satu jam. Namun tidak mirip hujan meteor yang lain, jumlah meteor yang jatuh pada dikala puncaknya cuma lebih deras sedikit saja daripada hari yang lain.


Komet Halley terakhir kali terlihat di tata cara tata surya kita pada tahun 1986. Saat ini komet itu sedang berada sangat jauh dari matahari, posisinya lebih jauh dari Neptunus. Tak usang lagi komet itu akan berputar dan mendekat kembali kepada matahari, sampai kesannya akan berjumpa lagi dengan Bumi di tahun 2061. Ketika makin mendekati matahari nantinya, komet itu akan melepaskan partikel es dan debu ke ruang hampa udara.


Meteor yang tampakdari Bumi itu sebetulnya ialah partikel dari Komet Halley yang terlepas dikala sedang berdekatan dengan matahari. Partikel ini kemudian terjebak di orbit Jupiter sebelum terlepas kembali ke arah Bumi. Sementara itu, Komet Halley nya sendiri tidak berada di lokasi yang cukup dekat dengan Bumi pada ketika itu sehingga kita tidak dapat melihatnya. Selain dari Aquarid, partikel yang terlepas dari Komet Halley juga menyebabkan hujan meteor lainnya di Bulan Oktober, adalah hujan meteor Orionid.


eta-aquarid-shower


Walau hujan meteor ini tidak sespektakular hujan meteor Leonid, dan tidak sederas hujan meteor Perseid atau hujan meteor Geminid, namun fenomena Aquarid bukanlah peristiwa yang umum terjadi. Hal ini disebabkan alasannya Aquarid berpendar dari arah konstelasi Aquarius si pembawa air yang mempunyai bentuk “Y”. Letak persisnya erat dengan bintang terterang dalam konstelasi itu ialah Eta Aquarii.


Konstelasi ini letaknya cukup rendah kalau disaksikan dari cuilan Bumi utara, sehingga saat melintas, tampaknya meteor ini sedang melintas di atas permukaan tanah saja. Namun tentunya fenomena Eta Aquarid mampu dengan mudah dinikmati bagi insan yang tinggal di cuilan Bumi selatan, terutama yang tinggal tiga puluh derajat di bawah garis khatulistiwa, mulai dari tengah malam (sekitar jam satu atau jam dua) sampai sebelum subuh tiba.


Proses terjadinya hujan meteor Eta Aquarid populer akan kecepatannya. Meteor-meteor ini berlari dalam kecepatan 66 km/detik menuju  lapisan atmosfer bumi. Efek dari kecepatan itu ialah manusia bisa menyaksikan ada jejak yang berkilauan yang mampu terlihat selama beberapa detik, dan kadang hingga beberapa menit.


Menurut Bill Cooke, salah satu pimpinan NASA (tepatnya di bidang meteoroid), tahun ini, 2018, meteor yang jatuh mampu berjumlah dari 15 hingga 20. Namun sayangnya, cahaya bulan mungkin membatasi penampakan hujan meteor tersebut. Beruntung bagi manusia yang tinggal di serpihan Bumi selatan, cahaya bulan tidak akan terlalu mengusik penampakan hujan meteor Aquarid tahun ini.


Menurut Astronom Gary Kronk, walaupun hujan meteor ini telah berjalan selama berabad-abad, namun belum resmi diklasifikasikan oleh para astronom hingga final 1800. Astronom Amerika, Hubert Anson Newton mengusut riwayat hujan meteor sebelumnya, dan dari pencariannya itu dia memperoleh ada kekonsistenan kejadian hujan meteor serupa di sekitar 28-30 April.


Penemuan dari hujan meteor ini berjalan pada tahun 1870, berdasarkan laporan G.L. Tupman, yang ialah anggota dari Asosiasi Meteorik Italia (Italian Meteoric Association). Tahun 1876, Astronom Inggris, Alexander Stewart Herschel kemudian menyadari adanya relasi antara hujan meteor Aquarid dengan Koment Halley.


“Beliau menyusun survey matematis untuk mencari komet mana yang paling bertanggung jawab untuk menciptakan hujan meteor,” berdasarkan Kronk, “Komet Hally rupanya ialah komet terdekat dengan Bumi pada tanggal 4 Mei, dimana pendarannya berasal dari Aquarius.”


Penyelidikan pengamatan mengenai hujan meteor ini sedikit terhambat  sebab posisinya yang berada di tempat Bumi belahan selatan (hanya ada sedikit pengamat meteor yang berada di kawasan tersebut).


Menurut NASA, Aquarius mampu diperhatikan dari koordinat ini :



  • Asensio Rekta : 23h

  • Deklinasi -15

  • Latitude: antara 65 dan -90 derajat


Delta Aquarid


Delta Aquarid masih bekerjasama dengan Eta Aquarid yang timbul selaku intro bagi kehadiran Perseid. Delta Aquarid tampakdi bagian langit yang identik dengan Eta Aquarid, namun pada jam yang kurang lebih sama dengan Eta Aquarid dari tanggal 12 Juli sampai 23 Agustus, dengan puncak pendaran tanggal 29 Juli. Tidak seperti Eta Aquarid yang lebih mudah dirasakan penampakannya di Bumi bab selatan, Delta Aquarid dapat dirasakan oleh manusia yang tinggal di aneka macam zona daerah di Bumi. Walau memang zona selatan masih lebih diuntungkan.


Delta Aquarid memiliki dua cabang hujan meteor, utara dan selatan. Seperti Eta Squarid, hujan meteor yang selatan terlihat lebih besar lengan berkuasa ketimbang yang lainnya. Rata-rata dapat memberikan antara 15-20 meteor dalam satu jam. Sementara itu Delta Aquarid utara hanya memproduksi sekitar 10 meteor dalam satu jam dan puncaknya ada di pertengahan Agustus.


Titik pendaran Delta Aquarid erat dengan bintang Skat (Delta Aquarii). Walau belum niscaya benar, namun kemungkinan besar hujan meteor ini berasal dari komet 96P Machholz yang didapatkan oleh Donald Machholz di tahun 1986. Komet ini melintasi matahari kira-kira setiap lima tahun sekali dan berputar di dalam orbit dalam Merkurius.


Penelitian terhadap Delta Aquarid awalnya dicatat oleh G.L. Tupman di tahun 19870 yang mencatat ada 65 meteor yang tampakdi rentang tanggal 27 Juli dan 6 Agustus. Penelitian ini namun lalu diralat oleh Ronald A. McIntosh yang meniti ulang jalurnya berdasarkan angka-angka besar yang muncul dari penelitian sejak tahun 1926-1933. Dia bersikeras untuk melaksanakan observasinya dari area yang berbeda. CUno Hoffmeister dan tim peneliti Jerman lainnya adalah yang pertama untuk mencatat karakteristik dari Aquarid selatan yang berpendar tahun 19388. Kemudian D.W.R. McKinley dari Kanada memantau Delta Aquarid utara dan selatan di tahun 1949, tetapi tidak menyangkut-pautkan keduanya.


meteor-Geno-Ketchum-Richalnd-Creek-Wilderness-Area-ArkansasBaru kesannya sehabis seorang astronom berjulukan Mary Almond di tahun 1952 yang memutuskan arus Aquarid. Dia menggunakan radio gema untuk mengidentifikasi kemungkinan sekelompok meteor tersebut. Laporannya lalu dikonfirmasi oleh Harvard Meteor Project di tahun 1952-1954 lewat fotografi pengamatan orbit. Penelitian ini juga membuat bukti pertama bahwa riwayat arus ini dipengaruhi oleh Jupiter.


Seseorang bernama Geno Ketchum sedang memotret galaksi Bima Sakti ketika tanpa sengaja sebuah meteor melintas di tanggal 13 Juli 2018. Seperti gambar yang tampakdi samping.


Fenomena Hujan Meteor Eta Aquarid



  • Sebuah gambar yang indah dari hujan meteor Eta Aquarid dari NASA yang berlokasi di Tullahoma, Tennessee pada bulan Mei 2013.


1037759main_eta



  • Berikut ini adalah foto yang diambil oleh Justin Ng dari Singapura, berlokasi di Gunung Bromo, Jawa Timur, Indonesia. Tepatnya tanggal 5 Mei 2013.




  • Ini yakni foto yang diambil oleh NASA saat terjadi rentetan hujan meteor Eta Aquarid di Georgia utara tanggal 29 April 2012.




  • Beginilah hujan meteor Eta Aquarid yang terjadi di California, serpihan bumi utara. Tepatnya di Yosemite Taman Nasional bulan Mei 2014.



Demikian penjelasan mengenai hujan meteor Eta Aquarids. Semoga bermanfaat



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon