Monday, January 4, 2021

Oposisi Mars: Pemahaman, Ciri- Ciri, Proses, Dan Efek

oposisi marsSeperti yang kita pahami bersama, oposisi umumdiartikan sebagai posisi yang bertentangan. Namun dalam ilmu Astronomi, penyebutan oposisi sebuah planet di tata surya yaitu saat planet yang bersangkutan terlihat sangat terang, lebih terang dibandingkan dengan umumnya serta mampu muncul sepanjang malam. Nah, yang dimaksud dengan oposisi Mars yakni ketika posisi planet Bumi berada di antara matahari dan planet Mars. Hal ini pastinya akan membuat planet Mars jauh lebih jelas ketimbang lazimnya , bahkan akan dapat kita lihat sepanjang malam dari matahari terbenam sampai matahari terbit kembali.


 


Sebenarnya bukan planet Mars saja yang mampu beroposisi dengan Bumi. Planet- planet superior (planet yang mengorbit matahari diluar orbit Bumi) juga bisa beroposisi. Hanya saja, planet yang mungkin mampu kita lihat menggunakan mata telanjang cuma tiga planet, yakni Mars, Jupiter dan Saturnus. Nah, posisi oposisi ini akan terjadi saat Bumi berpapasan atau berada di erat planet tersebut pada orbitnya. Maka pada dikala itulah planet tersebut akan tampaksangat terang. Terangnya planet ini tidak lain sebab terkena oleh pantulan sinar matahari yang berada di posisi yang berlawanan dengan planet yang bersangkutan tersebut.


Ciri- ciri Oposisi Mars


Peristiwa oposisi planet Mars mungkin akan kita pahami ketika kita telah menyaksikan beberapa cirinya. Adapun ciri- ciri dari kejadian oposisi Mars antara lain selaku berikut:



  • Planet Mars terlihat lebih terperinci ketimbang biasanya, bahkan terlihat sangat terang

  • Planet Mars akan terlihat sepanjang malam

  • Cemerlangnya kenampakan planet Mars akan mengalahkan bintang lain atau planet yang lazimnya lebih jelas


Nah itulah beberapa tanda dari hadirnya oposisi Mars. Ciri atau tanda ynag disebutkan di atas bisa kita lihat dari Bumi dan dengan mata telanjang kalau kondisi langit cerah. Apabila ingin lebih bersahabat menyaksikan Mars, maka bisa dilihat memakai teleskop. Hal ini pasti akan lebih fantastis.


Proses Terjadinya Oposisi Mars


Proses terjadinya oposisi Mars bekerjsama sangatlah sederhana. Terjadinya oposisi Mars tidak lain akan bersangkutan dengan kegiatan revolusi Bumi, adalah perputaran Bumi mengelilingi matahari. Untuk mengetahui lebih rinci atau lebih dalam mengenai proses terjadinya oposisi Mars, berikut ini ialah poin- poinnya.



  1. Bumi melaksanakan revolusi Bumi pada orbitnya


Terjadinya peristiwa oposisi pastilah disebabkan alasannya adalah adanya aktivitas revolusi planet. Revolusi planet adalah kegiatan planet yang mengelilingi matahari. Bumi akan mengelilingi matahari, sementara Mars juga. Orbit- orbit planet berupa Elips sehingga akan sungguh beraturan. Karena orbitnya elips maka kerap kali kita menemukan posisi yang sangat dekat, dan terkadang kita akan berada di posisi yang sungguh jauh dengan suatu planet.



  1. Bumi berada pada posisi sejajar dengan planet Mars


Dalam acara revolusi planet, maka akan dijumpai posisi sejajar dengan planet Mars. Posisi ini akan terjadi ketika Bumi melintas bersahabat dengan Planet Mars atau ketika papasan/ berjumpa . Hal ini pasti akan terjadi karena masa revolusi Bumi lebih cepat atau pendek ketimbang planet- planet superior lainnya.



  1. Posisi Bumi berada antara Planet Mars dengan matahari pada satu garis lurus


Nah pada waktu berada atau berpapasan dengan planet Mars, maka pada ketika itu posis Bumi ada di tengah- tengah matahari dan Mars. Hal ini akan menciptakan ketiganya berada pada satu garis lurus.



  1. Mars akan tampaklebih terperinci


Pada waktu berada di garis lurus itulah pantulan sinar matahari yang diterima oleh planet yang beroposisi lebih banyak. Hal ini akan berakibat pada terangnya palnet tersebut kalau dilihat dari Bumi.


Nah, itulah beberapa proses terjadinya oposisi Mars. Oposisis Mars akan menjadikan planet Mars lebih besar tampaknya. Hal ini tidak terjadi setiap ketika, melainkan cuma waktu- waktu tertentu saja.


Dampak Oposisi Mars pada Kehidupan Manusia


Sebenarnya tidak ada pengaruh yang berarti dari adanya insiden ini. Dampak yang paling kelihatan adalah kenampakan planet Mars yang berkali- kali lebih terang daripada biasanya. Hal ini menciptakan planet Merah ini semakin cemerlang dan bisa kita nikmati bersama.


Waktu Terjadinya Oposisi Mars


Oposisi Mars tidak terjadi setiap ketika. Bumi melalui di antara Matahri dan Mars setidaknya dalam waktu rata- rata 2 tahun 49 hari. Meskipun demikian jangka waktu antara satu oposisi dengan oposisi yang lain bisa beraneka ragam, mampu saja 2 tahun 1 bulan atau 2 tahun 2 bulan.


Selama ini banyak oposisi Mars yang telah terjadi dan menjadi fenomena alam yang fantastis. Beberapa insiden oposisi Mars yang sudah terjadi antara lain sebagai berikut:



  • 22 Mei 2016

  • 6 Maret 2014

  • Tahun 2003


Fenomena Oposisi Mars di Tahun 2018


Oposisi Mars tahun ini akan terjadi pada tanggal 27 Juli 2018, di mana ketika itu jarak antara Mars dan Bumi mencapai 57,6 juta kilometer, dan akan mencapai puncaknya pada tanggal 31 Juli, adalah dengan jarak 57,4 juta kilometer.



Sumber ty.com

Fenomena Blue Moon : Proses Terjadinya – Waktu – Fenomena

blue moonSekalipun namanya demikian (Bulan Biru), tetapi hal tersebut tidak ada keterkaitannya dengan warna dari keadaan bulan tersebut. Walaupun secara literal, bisa saja terjadi saat bulan tampakberwarna biru, tergantung dari situasi atmosfer pada ketika itu. Misalnya terjadi letusan vulkanis yang meninggalkan partikel di atmosfer yang mengakibatkannya berwarna kebiruan.


Nama tersebut bahu-membahu merujuk terhadap bulan purnama perhiasan, dimana dalam setahun yang umumnya hanya mengalami 12 kali bulan purnama. Istilah “blue moon” ini diterapkan kepada bulan purnama ketiga pada suatu trend yang sewajarnya memiliki empat bulan purnama. Hal ini terjadi sekali dalam dua atau tiga tahun dalam daerah beriklim sub-tropis.


Satu rata-rata siklus bulan yaitu 29,53 hari. Ada sekitar 365,24 hari dalam setahun. Maka dari itu ada 12,37 siklus bulan (hasil dari pembagian 365,24 dengan 29,53) yang timbul dalam setahun. Sama mirip tahun kabisat dimana 365,24 menciptakan satu tahun kabisat (tahun berhari 366), kelebihan dari 12,37 siklus bulan itu menciptakan satu bulan purnama ekstra dalam dua atau tiga tahun. Bulan purnama ekstra itu muncul pada salah satu dari keempat demam isu. Itu sebabnya dalam isu terkini tersebut ada empat bulan purnama daripada tiga, dan disebut “blue moon”.


Namun berhubung pernah terjadi kesalahan-pahaman yang terjadi alasannya postingan yang ditulis oleh James Hugh Pruett dalam Sky and Telescope (Maret 1946), makna “Blue Moon” mempunyai arti adalah bulan purnama kedua dalam satu bulan. Artikel tersebut berjudul “Once in a Blue Moon” (suatu dikala di bulan biru). Penulisnya salah mengartikan Almanak Para Petani Maine tahun 1937.


“Tujuh kali dalam 19 tahun semasa hidup kita, ada 13 bulan purnama dalam setahun. Ini mengakibatkan 11 bulan dengan satu bulan purnama, dan ada satu bulan yang mempunyai dua purnama. Maka saya artikan bulan kedua tersebut sebagai Blue Moon.”. Definisi dalam artikel ini kemudian disebar-luaskan lewat program radio “Star Date” pada 31 Januari 1980 dan suatu pertanyaan dalan permainan “Trivial Pursuit” tahun 1986.


Pernah terjadi pada tahun 2010 di zona waktu timur UTC+07, pada bulan Januari dan Maret masing-masing mempunyai dua bulan purnama. Purnama kedua dalam bulan itu lalu disebut dengan “Blue Moon”. Karena jangka waktu siklus bulan yaitu 30-31 hari, maka bisa dipastikan bulan Februari tidak akan pernah mempunyai Blue Moon.



Lalu, makna mana yang benar perihal Blue Moon? Apakah kita akan tetap menggunakan definisi yang orisinil atau yang telah disalah-pahami tersebut? Berhubung bahasa senantiasa berkembang seiring pertumbuhan zaman, makna manapun tidak ada yang salah.


Seorang astronom Texas, Donald W. Olson menulis di tahun 2006 pada majalah Sky & Telescope; “Dua dekade sudah berlalu semenjak istilah yang disalah-artikan tersebut digunakan. Namun, mirip Jin yang sudah kadung dipanggil keluar dari botolnya, dia tidak bisa dipaksakan untuk masuk kembali (nasi sudah menjadi bubur). Tapi itu bukanlah hal buruk yang perlu dipermasalahkan.”


Contoh Fenomena Blue Moon


Memang ada ketika dimana bulan benar-benar jadi berwarna biru. Syarat untuk menyebabkan bulan terlihat biru yakni menyanggupi udara dengan banyak partikel yang sedikit lebih lebar dibandingkan dengan gelombang cahaya merah (0.7 micron)–tidak lebih besar atau lebih kecil dari itu. Memang sebuah insiden langka, namun gunung berapi kadang mengeluarkan awan semacam itu, sebagaimana kebakaran hutan.


Berikut yakni acuan kejadian faktual dimana bulan sangat tampakberwarna biru.



  1. Tahun 1950 dan 1951, sudah terjadi kebakaran hutan di Swedia dan Kanada. Partikel asap dan bubuk yang naik ke atmosfir memanipulasi warna bulan sehingga terlihat berwarna biru.

  2. 1883, saat gunung Krakatau mengalami erupsi besar yang abunya tersebar ke seluruh dunia. Pada kurun itu bula terlihat berwarna biru selama dua tahun.

  3. 1983 di Meksiko, terjadi erupsi gunung El Chichon, ini juga menimbulkan bulan tampakberwarna biru.

  4. Letusan gunung St Helens di tahun 1980

  5. Letusan gunung Pinatubo tahun 1991.

  6. Pada tanggal 23 September 1950, terjadi kebakaran di rawa Amerika utara dimana asapnya sudah mengepul selama bertahun-tahun di Alberta, Kanada. Akibat dari kebakaran itu, tidak hanya bulan saja yang tampakberwarna biru, tetapi matahari pun jadi tampakberwarna keunguan.


Penggunaan Kata “Blue Moon” dalam Kehidupan Sehari-Hari


Mengesampingkan fenomena alam yang melekat dalam Blue Moon, sebetulnya orang sering memakai nama ini selaku perumpamaan yang memiliki makna menunjukkan sesuatu yang tidak ada.


Menggunakan kata “blue moon” mirip menyampaikan sesuatu yang tidak akan terjadi. Misalnya, seseorang mengatakan “aku akan tiba ke rumahmu dikala bulan  berwarna biru”, itu sama saja artinya dengan “saya tidak akan pernah pergi ke rumahmu”. Hal ini disebabkan alasannya siapapun tahu bahwa bulan berwarna pucat, atau kekuningan. Warna merah masih mungkin tampaktetapi, biru itu tidak pernah menjadi warna bulan.


Namun lama kelamaan terbukti juga bahwa bulan ternyata mampu berganti warna menjadi biru (terutama sehabis terjadi erupsi gunung berapi), lama kelamaan makna yang melekat padanya berkembang menjadi “jarang” atau “langka”.


Selain itu, “Blue Moon” pada zaman dahulu juga punya makna “pengkhianat”. Kata “Blue” sesungguhnya mengambil alih kata yang telah usang tidak digunakan lagi, ialah “belewe” yang artinya “pengkhianat”. Makara sebetulnya nama bulan ke 13 ini yakni “betrayer moon” (bulan pengkhianat). Pemberian nama ini ada sangkut pautnya dengan budaya masyarakat setempat yang melaksanakan puasa (umat kristiani) berganda gara-gara kedatangan Blue Moon tersebut.


Fenomena Supermoon


supermoon31 Januari 2018, sesuatu yang sangat langka dan Istimewa telah terjadi. Pada saat itu, di tengah malam, sekitar pukul setengah dua, insan dapat melihat Blue Moon, Blood moon, dan gerhana bulan pada dikala yang bersama-sama.


Apa yang sedang terjadi?


Pada saat itu terjadi, bulan sudah meraih fase purnama untuk kedua kalinya di bulan yang serupa; Januari. Ini menyebabkan hari itu selaku hari dimana Blue Moon muncul. Pada ketika itu orbit bulan sudah berada di titik terdekatnya dengan Bumi. Menjadikannya “Supermoon”, dimana purnama terlihat lebih benerang 14% dibandingkan dengan yang umumnya. lalu, bulan sepenuhnya menyusup ke dalam bayangan Bumi pada dikala ini, menimbulkan gerhana bulan total. NASA menyebutnya “ffenomena Super Blood Blue Moon.”


Bagi para pengamat di Amerika Utara, inilah pertama kalinya ketiga fenomena tersebut terjadi sejak tahun 1866. Peristiwa ini begitu langka sehingga tidak siapa pun di seluruh penggalan Bumi mampu menyaksikannya.



Sumber ty.com

Sunday, January 3, 2021

Hujan Meteor Perseid: Pengertian, Ciri- Ciri, Proses Terjadi, Dan Dampaknya

perseidHujan meteor merupakan fenomena alam yang menakjubkan yang telah lazimterjadi di planet Bumi. Hujan meteor merupakan insiden jatuhnya meteor dengan jumlah yang banyak atau lebih dari satu sehingga seperti hujan yang turun. Hujan meteor perseid merupaka hujan meteor yang sumbernya seolah- olah berasal dari arah rasi bintang Perseus.


Meteor yang jatuh tersebut berasal dari belahan abu ekor komet Swift-Tuttle yang sudah masuk ke area lapisan atmosfer Bumi. Komet ini ditemukan pertama kali pada tahun 1862 dan mengelilingi matahari setiap 130 tahun sekali. Pada tiap pertengahan bulan Juli sampai Agustus, Bumi akan melintasi orbitnya sehingga sisa material dari komet tadi akan tertarik oleh gravitasi Bumi dan timbul sebagai hujan meteor. Hujan meteor inilah yang disebut dengan hujan meteor Perseid.


Proses Terjadinya Hujan Meteor Perseid


Hujan meteor ialah fenomena alam yang sering terjadi di Bumi. Hujan meteor terjadi alasannya adalah aneka macam sebab. Hujan meteor perseid ini mampu diterangkan terjadinya oleh beberapa proses. Proses terjadinya hujan meteor perseid ini hampir sama dengan terjadinya hujan meteor mirip umumnya. Beberapa poin tentang proses terjadinya hujan meteor antara lain selaku berikut:



  • Komet Swift- Tuttle melintas di dekat Bumi

  • Komet ini menabrak atmosfer Bumi

  • Pecahan dari komet akan menghasilkan meteor


Nah itulah beberapa poin perihal proses terjadinya hujan meteor perseid. Hujan meteor perseid dapat kita lihat sebagai fenomena alam yang mengagumkan. Hujan meteor perseid ini cuma terjadi dalam abad waktu tertentu.


Ciri- ciri Hujan Meteor Perseid


Sebenarnya hujan meteor tampak sama saja dimanapun berada. Dalam persepsi manusia, hujan meteor ini ialah kilatan banyak sekali cahaya yang seperti bintang jatuh yang jumlahnya sungguh banyak yang bersaut- sautan. Sekilas, hujan meteor terlihat sama saja, namun kalau diamati lebih dalam maka hujan meteor juga ada bedanya. Hal ini juga sama dengan hujan meteor perseid. Hujan meteor perseid memiliki banyak sekali ciri. Ciri- ciri hujan meteor perseid antara lain sebagai berikut:



  • Meteor berasal dari pecahan komet Swift-Tuffle

  • Meteor seolah- olah berasal dari arah rasi bintang Perseus

  • Hujan meteor terlihat seperti komet yang saling berjatuhan


Nah itulah beberapa ciri dari hujan meteor perseid. Ciri- ciri hujan meteor perseid bergotong-royong tampak sama dengan hujan meteor yang lain, namun ternyata tetap ada ciri khusus yang dimiliki oleh hujan meteor ini yang mungkin tidak dimiliki oleh hujan metaor yang yang lain.


Dampak Hujan Meteor Perseid


Hampir setiap fenomena alam yang di Bumi ini memiliki aneka macam efek atau memunculkan banyak sekali akibat. Beberapa diantaranya yakni fenomena banjir, gerhana bulan, gerhana matahari dan termasuk juga hujan meteor perseid.


Sebenarnya hujan meteor perseid ini alasannya jaraknya yang sangat jauh maka tidak banyak imbas yang mampu ditimbulkan. Sebenarnya ada beberapa imbas yang mampu ditimbulkan oleh hujan meteor perseid ini, tetapi karena jaraknya yang lumlayan jauh maka terkdang efek ini tidak mampu dinikmati oleh insan. Adapun beberapa pengaruh terjadinya hujan meteor perseid antara lain sebagai berikut:



  • Terlihatnya kilatan- kilatan cahaya pada langit di malam hari

  • Pemandangan indah

  • Salah satu penyebab pemanasan global

  • Mengotori atmosfer bumi


Hujan Meteor Perseid yang Pernah Terjadi


Hujan meteor perseid bukan merupakan kejadian yang baru saja terjadi. Hujan meteaor perseid telah ada sejan zaman dulu. Hujan meteor perseid memang seringkali terjadi. Dan diantaranya, hujan meteor Perseid yang populer adalpah pada tahun 2017. Sepanjang tahun 2017, hujan meteor Perseid menjadi hujan meteor yang paling besar, yakni 160 sampai 200 meteor per jamnya (terjadi pada puncaknya). Pada tahun 2017, hujan meteor perseid ini dimulai pada tanggal 13 Juli dan berakhir pada tanggal 26 Agustus 2017, dengan puncaknya di tanggal 12 Agustus 2017.


Hujan Meteor Perseid Tahun 2018                 


Sepanjang tahun 2018, kita akan menjumpai banyak sekali fenomena hujan meteor, diantaranya ialah hujan meteor Quandrantid, Lyrid, Eta Akuarid, Delta Akuarid, Perseid dan Orionid. Hujan meteor perseid diperkirakan akan terjadi di tahun 2018 pada semester kedua. Perkiraan hujan meteor perseid di tahun 2018 ini sekitar bulan Agustus 2018, yang memiliki puncak pada tanggal 12 Agustus 2018. Dalam puncaknya ini, diperkirakan sekitar 80 meteor per jam akan melintas yang berasal dari komet Swift- Tuttle.


Hujan meteor Perseid merupakan yang paling banyak disukai untuk dilihat alasannya adalah memancarkan fireball yang cemerlang dengan intensitas berlimpah ruah dikala puncaknya datang. Waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor ini yakni ketika dinihari hingga menjelang fajar datang. Namun hujan meteor perseid ini tidak mampu diperhatikan di seluruh tempat di Bumi, melainkan cuma pada titik tertentu saja. Demikianlah info yang dapat kami sampaikan tentang hujan meteor perseid, supaya berguna untuk kita semua.



Sumber ty.com

Hujan Meteor Orionid: Pemahaman, Proses Terjadinya, Ciri-Ciri Dan Dampaknya

orionidMeteor lazimdisebut juga dengan bintang jatuh, bintang beralih, bintang berpindah atau lain sebagainya. Selain ungkapan meteor, kita juga sering mendengar kata hujan meteor. Jika pengertian meteor yaitu bintang jatuh, maka yang dimaksud dengan hujan meteor ialah meteor yang jumlahnya banyak sehingga disebut dengan hujan meteor. Hujan meteor jika diamati sekilas tampak sama saja antara satu dengan yang lainnya, namun tahukah anda bahwa ternyata hujan meteor pun dipilah atau dipisahkan menjadi banyak jenis? Diantaranya yaitu hujan meteor perseid, hujan meteor Quadrantid, dan lain sebagainya, serta salah satunya yakni hujan meteor Orionid. Hujan meteor orionid ialah hujan meteor yang sumbernya berasal dari kepingan komet Halley yang sangat terkenal di Bumi.


Hujan meteor Orionid merupakan hujan meteor yang berasal dari penggalan bubuk ekor komet Halley  yang sudah masuk ke area lapisan atmosfer Bumi. Komet ini menabrak atmosfer Bumi dengan kecepatan yang tinggi sehingga menimbulkan banyak kepingan- pecahan. Komet ini timbul setiap tahun dan akan menabrak atmosfer Bumi. Pada saat menabrak itulah benda- benda langit tersebut akan terbakar dan akan terlihat seperti jejak api di langit yang mampu kita lihat secara eksklusif dengan mata telanjang tanpa memakai alat bantu apapun.


Proses Terjadinya Hujan Meteor Orionid


Hujan meteor ialah fenomena alam yang sering terlihat di Bumi. Hujan meteor terjadi karena banyak sekali alasannya. Hujan meteor orionid ini mampu diterangkan terjadinya oleh beberapa proses. Proses terjadinya hujan meteor orionid ini hampir sama dengan terjadinya hujan meteor seperti lainnya yang berasal dari pecahan komet. Beberapa poin mengenai proses terjadinya hujan meteor Orionid antara lain sebagai berikut:



  • Melintasnya komet Halley


Proses terjadinya hujan meteor Orionid diawali dengan melaintasnya komet Halley di dekat atau di sekeliling Bumi. Komet ini melintas setiap 75-76 tahun sekali.



  • Komet Halley menabrak atmosfer Bumi


Komet Halley yang melintas di sekitar Bumi lalu akan menabrak atmosfer Bumi. Ketika menabrak atmosfer Bumi maka akan menjadikan kilatan- kilatan cahaya yang cemerlang.



  • Serpihan komet Halley membentuk meteor


Serpihan komet Halley yang menabrak atmosfer Bumi ini kemudian akan membentuk meteor. Meteor yang banyak akan menjadi hujan meteor.


Nah itulah beberapa poin mengenai proses terjadinya hujan meteor orionid. Hujan meteor orionid mampu kita lihat sebagai fenomena alam yang mengagumkan. Hujan meteor orionid ini hanya terjadi dalam masa waktu tertentu.


Ciri-ciri Hujan Meteor Orionid


Sebenarnya hujan meteor terlihat sama saja dimanapun berada. Dalam persepsi manusia, hujan meteor ini ialah kilatan banyak sekali cahaya yang seperti bintang jatuh yang jumlahnya sangat banyak yang bersaut- sautan. Sekilas, hujan meteor tampak sama saja, namun apabila diamati lebih dalam maka hujan meteor juga ada bedanya. Hal ini juga sama dengan hujan meteor orionid. Hujan meteor orionid memiliki berbagai ciri. Ciri- ciri hujan meteor orionid antara lain selaku berikut:



  • Meteor berasal dari bagian komet Halley

  • Hujan meteor tampak seperti komet yang saling berjatuhan


Nah itulah beberapa ciri dari hujan meteor orionid. Ciri utama yang paling mencolokdari hujan meteor Orionid adalah asal dari meteor ini, ialah berasal dari kepingan komet Halley.


Dampak Hujan Meteor Orionid


Setiap fenomena alam yang di Bumi ini memiliki aneka macam dampak atau menimbulkan banyak sekali akhir. Dampak tersebut mungkin saja berupa pengaruh kasatmata maupun imbas negatif. Beberapa diantaranya yakni banjir, gerhana bulan, gerhana matahari dan tergolong juga hujan meteor, terutama hujan meteor Orionid.


Ada beberapa imbas yang bisa ditimbulkan oleh hujan meteor orionid ini, namun karena jaraknya yang tidak mengecewakan jauh maka terkdang dampak ini tidak mampu dinikmati oleh insan. Namun dalam era waktu tertentu, baik pribadi maupun tidak eksklusif, hujan meteor Orionid ini memang menunjukkan pengaruh bagi Bumi dan kehidupan di permukaan Bumi. Adapun beberapa pengaruh terjadinya hujan meteor orionid antara lain selaku berikut:



  • Terlihatnya kilatan- kilatan cahaya pada langit di malam hari

  • Pemandangan indah

  • Salah satu penyebab pemanasan global

  • Mengotori atmosfer bumi


Nah itulah beberapa imbas yang mampu ditimbulkan dari terjadinya hujan meteor orionid. Dampak- pengaruh ini memang lebih banyak terjadi pada udara atau atmosfer Bumi.


Hujan Meteor Orionid yang Pernah Terjadi


Hujan meteor orionid bukan ialah kejadian yang baru saja terjadi. Hujan meteaor orionid sudah ada sejan zaman dulu. Adapun beberapa peristiwa hujan meteor orionid yang telah terjadi antara lain antara tanggal 2 Oktober 2017 hingga 7 November 2017 dan akan meraih puncak pada tanggal 22 Oktober 2017.


Hujan Meteor Orionid Tahun 2018             


Hujan meteor orionid juga diperkirakan akan terjadi di tahun 2018. Perkiraan hujan meteor orionid di tahun 2018 ini sekitar bulan Oktober seperti tahun sebelumnya. Adapun berdasarkan asumsi, hujan meteor ini akan mencapai puncak pada tanggal 21 Oktober 2018.


Demikianlah informasi yang dapat kami sampaikan perihal hujan meteor Orionid. Semoga berfaedah untuk kita semua.



Sumber ty.com

Saturday, January 2, 2021

Hujan Meteor Geminid: Pengertian, Proses Terjadinya, Ciri-Ciri Dan Dampaknya

Hujan meteor merupakan fenomena alam yang telah biasa terjadi di planet Bumi. Meskipun menjadi fenomena alam yang umum terjadi, tetapi insiden ini tetap memaukau para penikmatnya setiap dikala. Satu meteor jauh saja bisa membuat orang terkejut , terlebih puluhan sampai ratusan meteor yang jatuh. Meteor yang banyak ini disebut dengan hujan meteor. Hujan meteor merupakan kejadian jatuhnya meteor dengan jumlah yang banyak atau lebih dari satu sehingga mirip hujan yang turun. Hujan meteor ada bermacam- macam jenisnya, diantaranya yaitu hujan meteor Orionid, hujan meteor Quadrantid, Hujan meteor Perseid, dan lain sebagainya, dan salah satunya adalah hujan meteor Geminid. Hujan meteor geminid merupakan hujan meteor yang sumbernya seolah- olah berasal dari arah rasi bintang Gemini.


Letak Rasi Bintang Gemini


Hujan meteor Geminid berasal dari arah rasi bintang Gemini. Apabila kita berada di potongan Bumi utara, untuk menyaksikan rasi bintang Gemini mula- mula melihat rasi Orion di langit bagian selatan. Kemudian lihat ke atas dan ke kiri Orion untuk mendapatkan rasi Gemini. Sementara jika kita berada di kawasan bumi potongan selatan, maka Gemini timbul di sebelah kanan bawah Orion dan keduanya akan berada di langit sebelah barat bahari.


Proses Terjadinya Hujan Meteor Geminid


Terjadinya hujan meteor geminid ini sungguh bersahabat kaitannya dengan benda- benda langit di sekitra Bumi, yaitu 3200 Phaethon yang merupakan sebuah asteroid yang kemungkinan sudah mengalami ukiran dengan benda lain di abad lalu untuk menghasilkan arus partikel sampai pada karenanya akan menciptakan hujan meteor. Ada beberapa proses yang terlibat hingga terjadinya hujan meteor geminid. Proses- prosesnya yaitu selaku berikut:



  • 3200 Phaethon melintas di akrab Bumi

  • Benda- benda langit tersebut menabrak lapisan atmosfer Bumi sampai mengakibatkan kilatan- kilatan cahaya

  • Kilatan- kilatan cahaya inilah yang disebut dengan meteor dan menjadi hujan meteor.


Nah itulah beberapa proses terjadinya hujan meteor Geminid, ialah hujan meteor yang berasal dari rasi Bintang Gemini. Kemudian, apakah hujan meteor tersebut memiliki ciri- ciri tertentu?


Ciri- ciri Hujan Meteor Geminid


Sebenarnya hujan meteor terlihat sama saja dimanapun berada. Dalam pandangan insan, hujan meteor ini adalah kilatan aneka macam cahaya yang seperti bintang jatuh yang jumlahnya sangat banyak yang bersaut- sautan. Sekilas, hujan meteor terlihat sama saja, tetapi bila diperhatikan lebih dalam maka hujan meteor juga ada bedanya. Hal ini juga sama dengan hujan meteor geminid. Hujan meteor geminid memiliki aneka macam ciri. Ciri- ciri hujan meteor geminid antara lain selaku berikut:



  • Meteor berasal dari benda- benda langit yang melintasi bumi dan menabrak atmosfer Bumi

  • Meteor seolah- olah berasal dari arah rasi bintang Geminid

  • Hujan meteor ini tampak paling cemerlang

  • Bisa disaksikan hampir di semua daerah Bumi


Nah itulah beberapa ciri dari hujan meteor geminid. Ciri- ciri hujan meteor geminid bekerjsama tampak sama dengan hujan meteor yang lain, tetapi ternyata tetap ada ciri khusus yang dimiliki oleh hujan meteor ini yang mungkin tidak dimiliki oleh hujan metaor yang yang lain.


Dampak Hujan Meteor Geminid


Hampir setiap fenomena alam yang di Bumi ini mempunyai banyak sekali pengaruh atau menimbulkan berbagai balasan. Beberapa diantaranya yakni fenomena banjir, gerhana bulan, gerhana matahari dan termasuk juga hujan meteor geminid. Sebenarnya efek yang ditimbulkan oleh hujan meteor Geminid ini sama mirip dengan hujan meteor kebanyakan. Adapun beberapa dampak yang dihasilkan oleh hujan meteor geminid antara lain selaku berikut:



  • Terlihatnya kilatan- kilatan cahaya pada langit di malam hari

  • Pemandangan indah

  • Salah satu penyebab pemanasan global

  • Mengotori atmosfer bumi


Nah itulah berbagai dampak yang bisa ditimbulkan dari adanya hujan meteor geminid. Kebanyakan efek yang ditimbulkan ini berpengaruh pada langit atas dan tidak berdampak eksklusif bagi manusia. Hal ini alasannya meteor akan habis terbakar di atas sebelum hingga ke permukaan Bumi. namun meski demikian, hujan meteor geminid ini tetap mensugesti keadaan yang ada di Bumi.


Hujan Meteor Geminid yang Pernah Terjadi


Hujan meteor geminid bukan ialah peristiwa yang baru saja terjadi. Hujan meteaor geminid sudah ada sejan zaman dahulu. Adapun beberapa kejadian hujan meteor geminid yang telah terjadi antara lain pada tahun 2017, ialah pada bulan Desember 2017. Hujan meteor Geminid ini memang lazimterjadi di penghujung tahun. Hujan meteor Geminid mampu diamati hampir sepanjang malam, dari mulai matahari terbenam hingga matahari terbit di hari berikutnya.


Hujan Meteor Geminid Tahun 2018               


Hujan meteor geminid juga diperkirakan akan terjadi di tahun 2018. Hujan meteor geminid memang ialah hujan meteor yang tiba paling akhir daripada lainnya. Hujan meteor geminid biasa terjadi di penghujung tahun, yakni bulan Desember. Pada tahun 2018, hujan meteor geminid diperkirakan mencapai puncaknya pada tanggal 14 Desember 2018.


Nah itulah beberapa berita yang mampu kita berikan mengenai hujan meteor geminid. Semoga berguna untuk kita semua.



Sumber ty.com

Konjungsi Planet: Pemahaman, Proses Terjadinya, Ciri- Ciri Dan Fenomena Yang Terjadi

Pembahasan perihal konjungsi planet bisa kita mulai dari pengertiannya terlebih dahulu. Konjungsi planet merupakan sebuah keadaan dimana planet berada dalam posisi yang berdekatan atau sedang berpapasan. Kita semua tahu bahwa planet di tata surya mempunyai orbitnya masing- masing yang berupa elips dan mengelilingi matahari. Setiap planet juga memiliki aktivitasnya masing- masing yakni berevolusi atau mengelilingi matahari. Nah sebuah dikala planet satu dengan yang lainnya akan berpapasan dan berada dalam posisi yang berdekatan antara satu dengan lainnya. Suatu ketika planet- planet ini juga akan berada di satu garis lurus dengan planet lain dan juga dengan matahari. Nah, posisi inilah yang disebut dengan konjungsi planet. Sehingga mampu diartikan bahwa konjungsi planet ialah keadaan dimana Bumi, planet lain dan juga matahri berada di satu garis lurus. Nah itulah yang disebut dengan konjungsi planet.


Proses Terjadinya Konjungsi Planet


Konjungsi planet mampu terjadi alasannya beberapa proses. Proses terjadinya konjungsi planet ini tidak lepas dari kegiatan revolusi Bumi. Planet dan benda lain berputar mengelilingi matahari dalam orbitnya masing- masing. Ketika planet satu dan lainnya berputar, maka akan ada yang berada dalam posisi satu garis lurus. Secara proses, konjungsi planet mampu terjadi setelah melalui beberapa proses sebagai berikut:



  • Terjadinya Revolusi planet


Konjungsi planet diawali dari adanya aktivitas revolusi planet. Revolusi planet merupakan proses sebuah planet dalam mengelilingi matahari. Semua planet di tata surya melaksanakan acara revolusi planet ini. Waktu penyelesaian satu putaran mengelilingi matahari menerangkan satu tahun berlalu.



  • Bumi, matahari dan planet lain berada dalam satu garis lurus


Dalam melaksanakan revolusi, setiap planet mempunyai orbit atau lintasannya masing- masing. Lintasan planet berbentuk elips, sehingga setiap planet tidak akan berbenturan satu dengan yang lainnya. Nah, dalam berevolusi maka akan didapatkan planet yang berada dalam satu garis lurus, minimal dua planet yang berada di antara matahari. Misalnya Bumi, matahari dan venus.



  • Terjadilah konjungsi planet


Posisi saat bumi, matahari dan planet lain ini berada dalam satu garis lurus, maka itulah yang disebut dengan konjungsi planet. Ketika konjungsi planet terjadi, maka cahaya yang dipantulkan oleh planet yang berada di sisi lain Bumi akan terlihat makin terang sehingga lebih cemerlang apabila dilihat dari Bumi dibandingkan dengan saat tidak konjungsi.


Ciri- ciri Konjungsi Planet


Konjungsi planet terjadi dalam sebuah waktu. Mungkin kita yang di Bumi kadang-kadang tidak mengetahui dan tidak menyadari terjadinya konjungsi Planet. Hal ini alasannya adalah posisi kita yang ada di Bumi sehingga tidak terlampau kelihatan. Namun konjungsi planet ini ada ciri- cirinya. Beberapa ciri terjadinya konjungsi planet antara lain sebagai berikut:



  • Melibatkan dua atau lebih planet


Konjungsi planet ialah kondisi ketika bumi atau planet- planet lain berada dalam satu garis lurus. Namun perlu kita pahami bersama bahwa konjungsi tidak cuma melibatkan antar planet saja, lebih dari itu bahwa matahari juga sungguh terlibat dalam hal ini. Sehingga mampu dibilang bahwa saat planet- planet berada dalam satu garis lurus dengan matahari, hal ini telahe mengalami konjungsi.



  • Berada dalam satu garis lurus


Garis lurus yang terbentuk antar planet atau benda langit ini tidak melulu berbentukgaris lurus ke arah matahari, tetapi mampu juga ke kanan atau kirinya. Bahkan bosa pula garisnya diagonal.


Itulah kedua ciri- ciri dari konjungsi planet. Kaprikornus mampu kita ketahui bareng bahwa konjungsi tidak cuma berbentukgaris lurus ke depan, namun juga garis menyamping.


Dampak Konjungsi Planet


Konjungsi planet ialah salah satu fenomena alam yang mengagumkan yang terjadi di tata surya. Ada aneka macam fenomena alam yangmemberikan banyak sekali efek bagi Bumi dan juga kehidupan di dalamnya. Beberapa imbas dari konjungsi planet kepada Bumi antara lain sebagai berikut:



  • Menyebabakan planet yang berkonjungsi dengan bumi memancarkan cahaya yang optimal

  • Menampilkan beberapa planet yang bisa kita lihat dengan kasat mata, ialah planet- planet yang mengalami konjungsi.


Nah itulah kiranya beberapa pengaruh dari konjungsi planet yang mampu kita rasakan dari Bumi. Fenomena konjungsi planet telah banyak terjadi dan beberapa diantaranya akan dipaparkan selanjutnya.


Fenomena Konjungsi Planet


Fenomena alam konjungsi planet terkadang terjadi dan dialami oleh planet yang kita tinggali, adalah Bumi. Beberapa insiden konjungsi planet yang terjadi antara lain sebagai berikut:



  • Fenomena konjungsi antara Bulan dan planet tanggal 7 April 1994 di mana terjadi posisi berdekatan antara Merkurius, Mars, Saturnus, Jupiter, dan Bulan.

  • Pada tanggal 5 Mei 2000, planet yang kasat mata (5 planet) dan Bulan berkumpul akrab Matahari.

  • Tanggal 6 – 7 November 2015 antara Mars, Jupiter, Venus, dan Bulan.

  • Tanggal 5 – 6 November 2016 antara Venus, Mars, Saturnus, dan Bulan.


Nah itulah beberapa berita yang dapat kami sampaikan perihal peristiwa konjungsi planet beserta hal- hal yang bersangkutan. Semoga isu yang kami sampikan berfaedah untuk kita semua dan juga bisa memperbesar ilmu pengetahuan kita.



Sumber ty.com

Friday, January 1, 2021

Gerhana Bulan Total Blood Moon: Pengertian – Proses Terjadi – Acuan Fenomena

“Blood moon” diketahui juga sebagai gerhana bulan total, ialah fenomena yang sangat mempesona dan mampu dilihat secara kasat mata. Keindahan fenomenda total “blood moon” telah memancing khayalan orang sejak jaman dulu. Selain indah, fenomena gerhana bulan total “blood moon” juga dianggap angker serta mistis. Hampir setiap kebudayaan memiliki versinya masing-masing ihwal peristiwa gerhana bulan “blood moon”. Di China misalnya, gerhana bulan berarti ada seekor naga yang hendak mengkonsumsi matahari. Menurut mitos penduduk Jawa, gerhana terjadi alasannya adalah raksasa berjulukan Batara Kala yang berupaya melahap bulan. Dan masih banyak lagi mitos dan dogma kuno yang lain dari berbagai penjuru dunia, yang berusaha menerangkan dan menceritakan salah satu fenomena alam yang paling kasat mata ini.


Namun seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, kini kita mampu menerangkan dengan tepat pengertian, proses terjadi, serta contoh fenomena gerhana bulan “blood moon”


Pengertian Gerhana Bulan “Blood Moon”


Mengapa disebut “blood moon?” Hal ini terjadi alasannya warna kemerahan yang muncul menutupi bulan. Sebenarnya disebut “bulan darah” juga bukan nama yang akurat, karena warna yang dihasilkan lebih ke arah jingga kemerahan, bukan merah pekat seperti darah, hehehe. Lalu mengapa bisa berganti warna menjadi jingga kemerahan? Sebagai catatan, gerhana bulan parsial masih menawarkan warna debu-abu perak khas penampakan bulan.


Jawabannya yakni karena sinar matahari. Jika kita perhatikan, sinar matahari saat sunset atau sunrise (matahari terbit dan terbenam) akan berwarna jingga kemerahan, tetapi ketika hari kian siang maka matahari bercahaya putih jelas. Fenomena perubahan warna sinar matahari ini mengikuti sebuah prinsip Rayleigh atau Rayleigh scattering yang mungkin mampu kita diskusikan di lain potensi .


Proses Terjadinya Gerhana Bulan “Blood Moon”


Gerhana bulan “blood moon” atau gerhana bulan total terjadi karena Matahari, Bulan, dan Bumi berada pada posisi sejajar atau mendekati kesejajaran. Terbalik dengan gerhana matahari, gerhana bulan terjadi alasannya adalah bayangan Bumi yang menutup bulan. Jika diterangkan maka prosesnya mirip ini :



  • Bumi berada di antara Matahari dan Bulan dalam kondisi belum sejajar

  • Sedikit demi sedikit Bulan bergerak menuju kesejajaran dengan Bumi dan Matahari

  • Bayangan Bumi mulai menutupi Bulan, masih terlihat warna bubuk-bubuk perak khas warna Bulan

  • Bulan kian sejajar dengan Bumi dan Matahari. Pada puncaknya, bayangan kemerahan mulai menutupi Bulan

  • Matahari, Bumi, dan Bulan kini sejajar. Bayangan kemerahan sekarang menutupi seluruh permukaan Bulan

  • Sedikit demi sedikit bayangan kemerahan mulai pudar, Bulan mulai menampakan warna aslinya

  • Pada akhir fase gerhana blood moon” Bulan telah menanggalkan bayangan merah dan memberikan warna aslinya, abu-abu perak.


https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/ec/Geometry_of_a_Lunar_Eclipse.svg/512px-Geometry_of_a_Lunar_Eclipse.svg.png


Gerhana bulan sendiri ada berbagai macam, yakni :



  • Gerhana bulan penumbral: dikala Bulan memasuki daerah penumbra, yakni saat bayangan Bumi mulai menutupi Bulan dari cahaya Matahari.

  • Gerhana bulan total: ketika Bulan memasuki daerah umbra, adalah dikala bayangan Bumi sepenuhnya menutupi bulan.

  • Gerhana bulan parsial: saat Bulan hanya sedikit saja memasuki daerah umbra.

  • Gerhana bulan sentral: Bulan berada sempurna di sentra umbra, gerhana ini sungguh jarang terjadi.


Gerhana bulan total blood moon yang terjadi tanggal 28 Juli 2018, dinihari nanti ialah gerhana bulan sentral. Kaprikornus Bulan berada tepat di tengah bayangan Bumi. Peristiwa ini sungguh jarang terjadi dan mungkin gres terulang kira-kira 1 masa lagi.


Contoh Fenomena Gerhana Bulan “Blood Moon”


Gerhana bulan yakni fenomena yang terjadi setiap tahun. Gerhana bulan tahun lalu terjadi pada tanggal 7 Agustus 2017 dan ialah gerhana bulan sebagian (parsial). Gerhana bulan total akan terjadi lagi tahun 2019 tanggal 21 Januari, tetapi tidak memiliki rentang waktu selama “blood moon” tanggal 28 Juli 2018 nanti.


Sedangkan di permulaan tahun 2018, tepatnya pada tanggal 30 Januari 2018 ada sebuah fenomena yang disebut fenomena super blue blood moon, yaitu saat blood moon terjadi pada titik terdekat Bumi dengan Bulan, menjadikan ukuran Bulan terlihat cukup besar dibandingkan biasanya.  “Blood moon” yang terjadi tanggal 28 Juli nanti berada pada titik terjauh dari Bumi.


“Blood Moon” di tahun 2018 tepatnya akan terjadi mulai tanggal 28 Juli 2018. Gerhana total “blood moon” dapat disaksikan hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia. Di Indonesia gerhana bulan total blood moon mulai tampakjam 00.13 WIB dini hari sampai puncaknya jam 03.29 WIB. Fase yang panjang ini menciptakan gerhana bulan “blood moon” di tahun 2018 ialah gerhana bulan total paling lama yang tercatat di abad ini, alasannya adalah bulan berada di titik terjauh dari Bumi. Sedangkan Amerika Utara, dan sebagian besar Kanada sayangnya  tidak dapat melihat gerhana ini alasannya adalah telah keburu rampung sebelum sempat terlihat.


Demikian yang bisa kami share seputar gerhana bulan total blood moon agar berguna bagi kita semua untuk lebih memahami alam dan fenomena yang terjadi didalamnya. Sampai jumpa di artikel menawan lainnya.



Sumber ty.com