Tuesday, March 17, 2020

Negara Chechnya: Karakterisik, Kekayaan Alam Dan Faktanya


Tidak hanya Republik Ossetia Utara, Federasi Rusia juga memiliki beberapa negara bagian yang lain, salah satunya adalah Negara Chechnya. Sebelumnya negara ini menjadi satu kesatuan dengan negara Ingushetia membentuk Chechen-Ingush ASSR, sampai kesudahannya berpisah di tahun 1991.





Karakteristik Negara Chechnya





Negara Chechnya berada di sekeliling 100 km dari Laut Kaspia, beribu kota di Grozny. Secara astronomis, negara Chechnya berada di antara 43o24’ N 45o43’ E dan 43,400o N 45,717oE. Dengan luas wilayah sekitar 17.300 km persegi negara ini memiliki batas dengan dikelilingi oleh beberapa negara antara lain:





  • Sisi timur maritim memiliki batas dengan negara Dagestan
  • Sisi barat memiliki batas dengan negara Ingushetia dan Republik Ossetia Utara
  • Sisi barat bahari berbatasan dengan negara Stavropol Krai
  • Sisi selatan memiliki batas dengan negara Georgia (Mtskheta-Mtianeti dan Kakheti)




Iklim keseluruhan negara Chechnya tergolong pada iklim kontinental, meskipun begitu iklim di negara ini cukup beragam di beberapa kawasan. Di Grozny, suhu udara rata-rata mencapai 11,2 derajat celcius, walaupun begitu wilayah ini masih dirasa hangat dengan curah hujan mencapai 459 mm per tahun. Bahkan ketika memasuki ekspresi dominan kering atau panas sekalipun, hujun masih turun di Grozny.





Penduduk Negara Chechnya





Populasi penduduk negara Chenchnya berkisar 1,2 jiwa menurut sensus masyarakatyang dilaksanakan pada tahun 2010. Sebagian besar penduduk berasal dari etnik Chechens, dan sisanya yakni kelompok etnik minoritas seperti Rusia, Kumyks, Ingush, dan beberapa kelompok kecil yang lain.





Hampir sebagian besar penduduk Chechnya menganut agama Islam, tak heran bila negara ini cukup ramah bagi wisatawan muslim abnormal yang sedang mengunjungi negara ini. Penduduk Islam di Chechnya menganut anutan Shafi’i Madhhab dari Sunni. Agama minoritas lainnya yang dianut oleh penduduk Chechnya yaitu Rusia Orthodox di mana gerejanya terdapat di Grozny.s





Bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi oleh sebagian besar penduduk Chechnya yaitu bahasa Rusia dan Bahasa Chechen. Bahasa Chechen sendiri banyak dituturkan oleh masyarakatyang tinggal di Pegunungan Kaukasus bab utara, tergolong suku Ingush dan Batsb.





Ekonomi Negara Chechnya





Ketika perang terjadi, perekonomian Chechnya jatuh. Hal ini disebabkan terjadi gerakan sparatis yang menginginkan pemerintahan gres tetapi sukses digagalkan oleh serdadu Rusia sehingga menimbulkan perang kedua di Chenchnya pada tahun 1994.





Secara perlahan perekonomian negara Chechnya sukses pulih semenjak tahun 2000-an, bahkan berdasarkan New York Times kerusakan paling besar telah terselesaikan dengan membangun kembali kota Grozny yang sempat hancur akibat perang.





Keberhasilan Chechnya dalam ekonomi bisa dilihat pada tahun 2006 jumlah pengangguran meraih 67% dan telah mengalami penurunan menjadi 21,5% di tahun 2014. Bahkan total pendapatan Chechnya di tahun 2017 sekitar 59,2 milyar rubel dengan 48,2 milyar rubel ialah budget yang berasal dari Federasi Rusia.





Kekayaan Alam Negara Chechnya





Perang yang terjadi antara Chechnya dan Rusia salah satunya dipicu dari sumber daya alam yang dimiliki oleh Chechnya. Negara Chechnya memiliki cadangan minyak mentah dan bisa menghasilkan 4,2 juta ton minyak mentah serta 18 juta ton minyak hasil penyulingan setiap tahunnya.





Tercatat di tahun 2013 saja, sektor yang berasal dari minyak bumi dan gas alam sukses menyumbang sekitar 28% bagi Rusia, 67% untuk diekspor ke sejumlah negara dan 56% selaku total pemasukan negara.





Fakta-Fakta Menarik Negara Chechnya





  1. Meskipun masih menjadi bagian dari Rusia, nuansa Islam sangat terasa di Chenchnya. Tidak heran jikalau di negara ini banyak dibangun pondok pesantren dan daerah-daerah untuk berguru agama Islam, bahkan terdapat sekolah tahfidz yang tidak dipungut ongkos.
  2. Saat terjadi pertempuran pada tahun 1994 alasannya adalah Chenchnya ingin memisahkan diri dari Uni Soviet, kota Gronzy diluluhlantakan hingga tak bersisa. Tidak heran PBB memberi sebutan sebagai “kota paling hancur di planet ini”.
  3. Untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Chenchnya, pemerintah membangun lereng ski buatan terpanjang di dunia di tahun 2018. Tidak heran bila di tahun 2019 tercatat sekitar 160 ribu pengunjung berhasil mendatangi kawasan rekreasi tersebut.
  4. Kementrian Pariwisata Republik Chenchnya menawarkan tempat wisata unik ialah dengan mengunjungi detasemen pasukan khusus Chechnya. Di daerah tersebut pengunjung mampu berguru menggunakan senjata serta peralatan militer yang lain.
  5. Negara Chenchnya memiliki banyak perempuan elok. Mereka terlihat mirip perpaduan antara bangsa Arab dan Eropa, memiliki kulit putih, hidung mancung serta bentuk mata yang bundar dengan iris berwarna coklat.
  6. Presiden Chechnya, Ramzan Akhmadovich Kadyrov atau yang lebih dikenal dengan nama Ramzan Kadyrov menjadi presiden ketika berusia 40 tahun. Presiden Ramzan Kadyrov terkenal dengan gaya kepemimpinan yang tegas utamanya dalam memberantas kemaksiatan, mendukung perempuan untuk berhijab, dan mewajibkan para pejabat untuk bersolawat.
  7. Di Chechnya tidak akan didapatkan rokok, minuman keras, ganja dan sejenisnya. Bahkan di hotel dan kedai makanan glamor sekalipun. Hal ini berhubungan dengan tradisi agama Islam serta kesadaran penduduk Chechnya dalam mengerjakan pola hidup sehat.


Sumber ty.com


EmoticonEmoticon