Monday, May 25, 2020

Perbedaan Bijih Logam Dan Bijih Besi Yang Perlu Diketahui

Sumber daya alam yang berasal dari dalam bumi, untuk memperolehnya diharapkan suatu proses yang dijalankan dengan cara menambang. Tidak semua hasil tambang yang diperoleh berbentuklogam, bahkan beberapa di antara hasil tambang termasuk golongan non logam. Hasil tambang ini biasa dikenal dengan perumpamaan bijih. Bijih sendiri yakni suatu batuan yang mengandung berbagai mineral penting dan untuk menerima unsur mineral tersebut, bijih harus melalui tahap pemurnian biar memperoleh nilai irit yang tinggi.


Kandungan yang terdapat di dalam bijih yang diperoleh dari proses penambangan tersebut ternyata berpengaruh juga terhadap biaya dari pertambangan bijih itu sendiri. Oleh karena itu perlu dikenali apalagi dulu kandungan mineral yang terdapat di dalam bijih dan mencari mineral apa yang memiliki nilai hemat tinggi dan mana yang tidak menguntungkan. Mungkin kita sering mendengar istilah mengenai bijih logam dan bijih besi. Lalu apakah perbedaan dari kedua bijih tersebut dan bagaimana cara memperolehnya? Berikut perbedaan bijih logam dan bijih besi:


Bijih Logam


Bijih – bijih logam merupakan salah satu hasil tambang yang umumnya masih berupa butiran atau gumpalan. Bijih logam yang ditambang masih bercampur dengan bahan atau mineral lainnya. Jumlah atau kadar prosentase dari berat bagian mineral yang terkandung di dalam bijih logam bergantung  dari kedalaman lapisan tanah di mana bijih tersebut ditambang. Secara biasa bijih logam mempunyai kandungan berupa senyawa oksida, silikat, sulfida ataupun logam murni seperti tembaga dan logam mulia (emas). Bijih logam mesti dimasak apalagi dahulu untuk mengekstraksi banyak sekali unsur logam yang terdapat di dalamnya dan dipisahkan dari komponen yang tidak berkhasiat. Bijih logam sendiri terbentuk dari proses geologis yang diketahui dengan istilah ore genesis atau pembentukan bijih.


Proses terbentuknya bijih logam sungguh kompleks, bahkan dalam proses terbentuknya sering mengalami lebih dari satu proses. Sehingga walaupun berasal dari satu jenis bijih akan menciptakan tipe endapan yang berbeda – beda pula nantinya. Penggolongan bijih logam menurut proses pembentukannya terbagi menjadi 2 jenis, ialah:



  • Bijih primer atau hipogen, ialah bijih yang melalui proses pengendapan ketika terjadinya proses pelogaman.

  • Bijih sekunder atau supergen, ialah bijih logam yang diendapkan sebagai dari proses alterasi dari bijih primer. Biasanya terjadi dengan proses pelapukan dari air permukaan yang masuk ke dalam tanah.


Proses penambangan bijih logam dikerjakan dalam aneka macam tahap, antara lain:



  • Pengeboran, yang dilaksanakan dengan pengaturan jarak sekitar 25 – 50 meter untuk mengambil sample batuan dan tanah untuk mengetahui kandungan logam yang terdapat di daerah tersebut.

  • Pembersihan dan pengupasan, dalam hal ini lapisan tanah epilog yang memiliki ketebalan antara 10 – 20 meter dibuang di daerah tertentu atau dapat dimanfaatkan untuk menutupi wilayah bekas penambangan.

  • Penggalian, jikalau sudah meraih lapisan tanah yang mengandung bijih logam, lapisan tersebut diambil setebal 5 – 10 meter untuk kemudian di bawa ke stasiun penyaringan.

  • Pemisahan, pada tahap ini bijih logam dipisahkan dengan cara disaring menurut ukuran. Dari sini akan terbagi menjadi bijih tipe Timur ( – 6 inci) dan bijih tipe Barat (-2 atau – 4 inci).

  • Penyimpanan, bijih yang telah mengalami pemisahan selanjutnya disimpan pada suatu daerah untuk meminimalisir kadar air secara alami.

  • Penghijauan, dalam hal ini dilaksanakan pada lahan – lahan bekas penambangan. Metode yang digunakan adalah open cast mining, adalah material yang berasal dari daerah tajil gres dibawa lalu diletakan pada kawasan penambangan. Tahap berikutnya yaitu landscaping, melapis tanah pucuk, pengelolaan drainase dan rampung dengan penanaman kembali atau penghijauan.


Bijih Besi


Bijih besi yang diperoleh dari pertambangan tersusun atas oksigen dan atom besi yang terikat secara bersama-sama dalam suatu molekul. Bijih besi yang didapat biasanya dalam bentuk hematit (Fe2O3), magnetit (Fe3O4), goethit (FeO(OH)), siderit (Fe3O4) atau limonit (FeO(OH)n(H2O). Kandungan unsur besi terbanyak terdapat dalam bentuk hematit dan magnetit adalah sekitar lebih dari 60%. Tidak heran jikalau kedua bijih tersebut dikenal dengan istilah bijih alami atau bijih pengiriman pribadi, artinya kedua bijih mampu diolah ke tahapan berikutnya yaitu pengerjaan besi blast furnace. Bijih – bijih besi tersebut mengandung banyak besi oksida dengan bermacam-macam warna mirip merah karat, ungu bau tanah, kuning muda sampai kelabu. Bijih besi temasuk sumber daya alam yang ketersediaannya di alam cukup melimpah. Indonesia merupakan tempat penghasil bijih besi terbesar, alasannya adalah hampir di setiap pulaunya banyak didapatkan pertambangan bijih besi


Bijih besi banyak dimanfaatkan selaku materi baku pengerjaan baja dengan kandungan bijih besi yang digunakan sekitar 98%. Bijih besi sendiri secara umum terbagi menjadi dua jenis ialah:



  • Besi primer (ore deposits)


Proses terbentuknya bijih besi sangat bersahabat kaitannya dengan insiden tektonik pra-mineralisasi. Adanya aktivitas tektonik terbentuk struktur sesar yang ialah zona lemah dan besar kemungkinan terjadi magmatisme adalah sebuah intrusi magma yang menerobos batuan bau tanah. Dari proses magmatisme ini terjadi proses alterasi, mineralisasi, rekristalisasi dan replacement dengan bab magma.


Perubahan tersebut terjadi alasannya adalah adanya panas dan bahan cair yang berasal dari acara magma itu sendiri. Magma yang menerobos batuan tersebut mengalami pembekuan dan mengalami kontak metamorfosa. Kontak metamorfosa juga kadang-kadang melibatkan batuan samping sampai menjadi cair mirip cairan magmatik dan metamorfik yang kaya kandungan bijih besi.



  • Besi sekunder (endapan placer)


Besi sekunder ini merupakan cebakan mineral alochton yang terbentuk dari kumpulan mineral berat dengan proses sedimentasi. Secara alami mengalami pemisahan alasannya adalah adanya gravitasi serta dibantu pergerakannya oleh media cair, gas atau padat. Tingkat kerapatan dari konsentrasi mineral beratnya tergantung dari tingkat keleluasaan sumber, berat jenis, ketahanan kimiawi, prosedur dan lamanya pelapukan.


Ternyata untuk menemukan kandungan besi di atas 60 – 65% bisa dilaksanakan dengan beberapa tahap ialah:



  • Proses penghancuran / crushing


Bahan baku yang masih dalam bentuk batuan atau pasir dihancurkan sampai berukuran mesh 10.



  • Penghalusan / grinding


Bijih besi yang telah sedikit hancur, dihancurkan kembali supaya butiran halus bijih besi mampu lebih banyak lagi dan terpisah dari kotoran atau mineral lain yang tercampur di dalamnya. Pada proses ini ditemukan ukuran bijih besi meraih mesh 120.



  • Pemisahan / magnetic separator


Pemisahan antara logam dan non logam dilakukan dengan melakukan pencucian menggunakan air di dalam mesin silinder yang sudah dilapisi oleh magnet, sehingga material yang mengandung besi akan melekat.



  • Pemanggangan / roasting


Proses pemanggangan ini hanya berlaku pada bijih besi yang mengandung hematit (Fe2O3) yang nantinya akan menjelma magnetit (Fe3O4) dengan daya magnet tinggi dan kandungan Fe menjadi 65%.



  • Kalsinasi / rotary dryer


Mengurangi kandungan air yang terdapat di dalam material dengan cara mengumpan material ke dalam silinder berputar arah berlawanan seraya dihembuskan gas panas dari burner bersuhu 200 – 300 derajat celcius.



  • Pembuatan pallet


Bijih besi diaduk dengan watu bara dan binder bentonit agar konsentrat besi oksida menjadi halus hingga kesudahannya membentuk gumpalan sehingga dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan.



  • Reduksi / rotary kiln


Tahap ini untuk memurnikan kandungan besi oksida menjadi besi murni dengan melaksanakan reduksi external dan gas alam (CO) serta reduksi internal dengan batubara.



  • Pig iron


Hasil pallet tadi yang masih berupa green pellet, dimasukkan ke dalam tungku untuk diberi larutan kapur, gas CO selaku pemanis reduksi pada suhu tertentu hingga meleleh. Setelah meleleh akan terpisah antara material yang mengandung besi dengan kotorannya. Material yang mengandung besi akan keluar dan dicetak sesuai dengan kebutuhan dan kandungan Fe yang dimiliki sekitar 95%.


Itulah beberapa perbedaan bijih logam dan bijih besi. Semoga berguna.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)