Tuesday, July 7, 2020

Inilah 5 Cara Menjaga Mutu Air Yang Perlu Dikenali

Bagi beberapa golongan yang tinggal di kawasan perkotaan, air bukanlah sesuatu yang sulit untuk ditemukan. Sebab sebagian besar masyarakat yang tinggal di perkotaan telah mempergunakan jasa pembuatan sumur pompa ataupun berlangganan air mirip PDAM. Bagi yang berlangganan air pada PDAM, mereka telah tidak perlu cemas dan juga meragukan kualitas airnya. Air yang berasal dari PDAM telah pasti melalui banyak sekali macam tahap penyaringan, pembuatan dan lain sebagainya sehingga air tersebut menjadi patut untuk dikonsumsi oleh insan.


Lalu bagaimana dengan air yang berasal dari sumur? Sumber mata air yang berasal dari dalam tanah atau lebih dikenal dengan jenis air tanah, tentunya sudah mengalami proses filtrasi atau penyaringan secara alami. Seperti yang kita ketahui bila air tanah berasal dari rembesan air hujan ataupun sumber air terdekat seperti sungai yang masuk melewati pori – pori tanah hingga hingga pada lapisan kedap air, dan di sanalah tempat berkumpulnya air tanah. Air tanah sendiri terbagi menjadi 2 macam adalah air tanah dangkal dan air tanah dalam. Perbedaan air tanah dangkal dan air tanah dalam terletak dari posisinya yakni pada air tanah dangkal berada di kedalaman kurang lebih 15 meter dari permukaan tanah, sedangkan air tanah dalam baru dapat didapatkan jikalau sudah berada di kedalaman lebih dari 40 meter.


Dari sisi kualitas sudah tentu air tanah dalam memiliki mutu yang sangat baik dibandingkan dengan air tanah dangkal. Namun demikian bukan berarti air tanah dangkal bermutu jelek. Di daerah pedesaan banyak warganya mempergunakan air tanah dangkal (sumur) untuk menyanggupi keperluan rumah tangganya. Akan namun, tak sedikit juga warga yang tinggal di perkotaan memanfaatkan sumber air tanah dangkal. Selama air tanah dangkal masih sesuai dan menyanggupi parameter mutu air.


Saat ini, telah banyak warga utamanya yang tinggal di kawasan perkotaan beralih menggunakan air PDAM daripada mempergunakan air tanah atau sumur. Hal ini disebabkan karena air tanah sudah banyak yang tercemar sehingga kurang layak untuk disantap. Faktor yang menimbulkan air tanah dangkal menjadi kurang pantas ialah karena letak dari air tanah dangkal cukup bersahabat dengan permukaan tanah. Sehingga gampang untuk terkotori bahan – bahan berbahaya yang ikut masuk ke dalam tanah meskipun sudah mengalami proses filtrasi oleh batuan mineral, namun itu saja tidak cukup dan air tetap saja tercemar. Lalu bagaimana cara mempertahankan mutu air terutama air tanah dangkal. Berikut ini beberapa cara yang mampu kita lakukan, antara lain:



  1. Tidak mencampakkan sampah di sungai atau terusan air lainnya


Sungai juga mampu dibilang selaku salah satu acuan air tanah dangkal. Dahulu orang – orang banyak memanfaatkan sungai selaku sumber air untuk menyanggupi keperluan sehari – hari sebab kondisi sungai ketika itu sangatlah jernih, bebas dari bahan berbahaya sehingga aman untuk dikonsumsi. Namun sekarang telah banyak sungai – sungai yang tercemar akibat banyaknya orang membuang sampah ke sungai. Mereka beranggapan kalau membuang sampah di sungai lebih praktis dan sampah cepat terbawa oleh arus. Tindakan tersebut tentu tidaklah benar. Membuang sampah di sungai sama saja dengan menciptakan mutu air sungai menjadi menurun sehingga air tersebut tidak pantas untuk dimakan. Sehingga tak aneh kalau saat ekspresi dominan kemarau tiba, banyak orang akan kesusahan untuk menerima air bersih, dan dikala animo hujan datang, air di sungai meluap sampai menimbulkan banjir.



  1. Mengurangi penggunaan produk berbahan kimia berbahaya


Segala macam bahan kimia yang tidak cocok dengan tolok ukur penggunaan tentu sangatlah berbahaya. Salah satu materi kimia yang terbukti mampu mengurangi kualitas air adalah berasal dari detergen. Sabun yang dihasilkan dari deterjen dikala mencuci pakaian mengandung banyak bahan kimia berbahaya. Saat kita mencampakkan limbah cucian, sebagian air tersebut ada yang masuk kembali ke dalam tanah dan tertampung pada lapisan kedap air selaku air tanah dangkal. Bayangkan bila air tanah dangkal tersebut terkontaminasi atau terkotori oleh bahan kimia yang berasal dari detergen, telah pasti kualitas air tanah menjadi berkurang (Baca: Pencemaran Air Tanah). Bukan bermakna kita dihentikan mencuci menggunakan detergen, sebaiknya gunakan detergen seperlunya saja dan jangan lupa untuk gunakan detergen yang ramah lingkungan.



  1. Hindari pembuangan materi kimia asal pilih


Bahan kimia tidak hanya berasal dari detergen saja, namun juga mampu berasal dari minyak, oli, sisa pembuangan limbah pabrik, cat dan masih banyak yang lain. Jika dibiarkan begitu saja, sumber air menjadi terkotori dan tidak menutup kemungkinan dapat mengakibatkan keracunan saat disantap oleh manusia. Ada baiknya bila lakukan pembuatan apalagi dahulu sebelum dibuang ke dalam sungai atau bahari utamanya bagi para pelaku industri mirip pabrik. Bagi rumah tangga, ada baiknya tidak membuang bahan – materi kimia berbahaya tersebut akrab dengan sumber air agar tidak terkontaminasi dan aman untuk dimakan nantinya (Baca: Pengolahan Limbah Rumah Tangga).



  1. Gunakan air higienis secara bijaksana


Air memang sangat penting bagi keberlangsungan hidup semua makhluk hidup di Planet Bumi. Namun, sebagai insan seharusnya kita harus manfaatkan air bersih yang ada secara bijak dan gunakan sesuai dengan keperluan. Ada banyak cara untuk menyelamatkan persediaan air higienis yang tersedia salah satu yang paling sederhana yaitu dengan mematikan keran saat bak penampungan sudah terisi sarat .



  1. Menjaga jarak tangki septic (septic tank) dengan sumber air


Secara biasa jarak yang disarankan dalam membuat sumber air dengan tangki septic yakni 10 meter. Hal ini bertujuan biar air sumur tidak mudah terkotori oleh air yang berasal dari tangki septic. Namun, pada kenyataannya jarak tersebut tidaklah ideal kalau dipraktekkan di tempat perkotaan. Permasalahan tersebut mampu tertuntaskan dengan mengetahui apalagi dulu arah pemikiran air tanah, bila telah mengetahuinya maka posisikan tangki septic dengan tidak mengarah ke sumur atau harus sebaliknya. Akan lebih baik lagi jikalau arah ajaran air tanah berasal dari sumur menuju ke arah tangki septic.


Itulah tadi beberapa cara yang mampu dikerjakan untuk menjaga mutu air. Semoga mampu menginspirasi dan menambah pengetahuan kalian.


 






Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)