“Petahana” pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009 sebagai istilah baru dalam bidang perpolitikan, yang ialah padanan untuk perumpamaan “ incumbent ” dalam bahasa Inggris. Perancang istilah ini yakni Salomo Simanungkalit, seorang bahasawan yang berkontribusi pada kolom bahasa surat kabar Kompas . Dalam bahasa Inggris, ungkapan “ incumbent ” memiliki arti orang yang sedang memegang jabatan yang mengikuti pemilihan kembali untuk mempertahankan jabatannya tersebut. Istilah ini juga mengandung perkiraan bahwa kalau ada seorang incumbent pada sebuah jabatan, maka juga memiliki arti ada seorang penantang yang ingin merebut jabatan itu. Istilah bahasa Inggris ini berasal dari bahasa Latin. Salomo memperkenalkan ungkapan “petahana” menjelang penyeleksian presiden tahun 2009, di mana Susilo Bambang Yudhoyono berupaya menjaga jabatannya selaku presiden. Menurutnya, ungkapan seperti ini tidak diperlukan pada abad Soekarno dan Soeharto sebab tidak ada calon presiden lain yang menantang mereka, maka jabatan mereka tidak mesti dipertahankan dalam suatu pemilihan umum. Berikut klarifikasi oleh Salomo dalam kolom bahasa Kompas berjudul “Presiden Petahana” yang diterbitkan pada tanggal 6 Februari 2009 wacana mengapa ia mengusulkan ungkapan tersebut: Mumpung belum bersulih rupa jadi inkamben atas nama naturalisasi, mari mengais kamus menemukan jodoh setimpal bagi incumbent . Pejabat atau penjabat tak anggun lagi ditambahi beban menggantikan kedudukan incumbent , yang telah tercetak di tengah sekian tak terhitung tentang berbahasa Indonesia dalam lima tahun terakhir. Sebagaimana dicatat berbagasi kamus ekabahasa, pejabat yaitu pegawai pemerintah yang memegang jabatan penting, masuk dalam unsur pemimpin. Menteri, misalnya, adalah pejabat negara. Penjabat itu pemegang jabatan orang lain untuk sementara. Penjabat menteri dalam negeri adalah menteri yang untuk sementara mengemban peran memimpin Departemen Dalam Negeri. Orang yang (sedang) bertakhta boleh juga disebut sebagai petakhta . Ini tentu saja bentukan baru, memalsukan bentukan petinju yang mempunyai arti orang yang bertinju. Maka, presiden petakhta yakni presiden yang sedang bertakhta. Dalam konteks pemilihan presiden, frasa ini bisa dicalonkan selaku padan sepantar bagi the incumbent president. Di sini petakhta ditaruh sesudah presiden , pindah kelas dari nomina ke adjektiva, untuk memberi atribut terhadap presiden yang beradu dengan kandidat presiden lain dalam sebuah pemilihan. Calon lain yang padanan kata dengan takhta dan telah usang terdaftar sebagai kosakata bahasa Indonesia yaitu tahana . Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia WJS Poerwadarminta, tahana jarang digunakan. Sebagaimana petakhta dibentuk dari takhta, petahana mampu diciptakan dari tahana . Saya kira petahana calon kuat padan bagi incumbent . SBY yaitu presiden petahana dalam pemilihan presiden 2009. Kalau terpilih, dia jadi presiden bertahan. Sumber http://lets-sekolah.blogspot.com
pop
Thursday, December 24, 2020
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
EmoticonEmoticon