Saturday, April 25, 2020

Karakteristik Dan Keadaan Perekonomian Negara Kamboja

Seiring berjalannya waktu, setiap negara yang ada di seluruh dunia berusaha meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya dengan cara melakukan pembangunan di segala bidang. Tentunya hal tersebut tidaklah mudah, khususnya bagi negara berkembang. Saat ini masih banyak ditemukan negara yang tergolong sebagai negara berkembang, termasuk di daerah Asia. Seperti yang kita pahami jika daerah Asia masih terbagi menjadi beberapa daerah lagi dan salah satunya yakni kawasan Asia Tenggara.


Untuk negara – negara yang berada di daerah Asia Tenggara mirip Indonesia, mereka membentuk suatu organisasi yang diketahui dengan nama ASEAN. Pembentukan ASEAN sendiri dilatarbelakangi oleh adanya persamaan nasib adalah pernah menjadi negara jajahan oleh bangsa Eropa, berada di letak geografis yang serupa serta mempunyai persamaan ras adalah mongolia.


Dan salah negara yang bergabung menjadi anggota ASEAN yakni negara Kamboja. Negara Kamboja menjadi salah satu negara di Asia Tenggara yang mengalami kenaikan perekonomian negara dengan cepat, mengingat negara ini pernah mengalami insiden kelam. Untuk mengenali lebih lanjut lagi mengenai perekonomian negara Kamboja, mari disimak penjelasannya di bawah ini!


Karakteristik Negara Kamboja


Asal muasal nama Kamboja sendiri cukup rumit. Diketahui jikalau nama Kamboja berasal dari bahasa Prancis ialah Cambodge, sedangkan dalam bahasa Khamer menjadi Kampuchea yang mempunyai arti Kelahiran Kambu. Negara ini mengalami perubahan nama berulang kali dalam sejarah, adalah dikala terjadi rezim Democratic Kampuchea (DK) pada tahun 1975-1978 dan saat rezim Republik Rakyat Kamboja atau People’s Republic of Kampuchea (PRK) di tahun 1979-1989 menggunakan nama Kampuchea.


Namun saat ini memakai nama Kamboja dengan nama resminya adalah Kerajaan Kamboja. Bentuk pemerintahan dari negara yang beribu kota berjulukan Phnom Penh menggunakan metode Marxisme-Leninisme yaitu partai tunggal adalah Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang dipimpin oleh Perdana Menteri Hun Sen dengan masa jabatan paling usang di Asia Tenggara.


Negara yang mempunyai luas kawasan sekitar 181.035 km persegi tersebut, memiliki batas dengan negara Thailand di bab barat dan utara, sedangkan terdapat negara Laos yang berada di sisi timur bahari. Untuk batas-batas di bagian timur dan tenggara negara ini memiliki batas dengan negara Vietnam, dan segi selatan memiliki batas dengan teluk Thailand. Secara astronomis, Kamboja berada di antara 10oLU – 14oLU dan 104oBT – 108oBT dan terletak di bab barat daya Semenanjung Indocina.


Kenampakan alam Kamboja cukup unik yakni dikelilingi oleh gugusan pegunungan dan terdapat suatu danau di bagian tengahnya. Pada sisi utara terdapat Pegunungan Dong Rek, sedangkan di sisi barat terdapat pegunungan Cardamon. Kedua pegunungan tersebut memiliki ketinggian sekitar 750 – 900 meter di atas permukaan maritim. Untuk di bab timur Kamboja terdapat plato Mondol dan plato Rotanikiri, serta puncak tertingginya terdapat pada Gunung Phnum Aoral dengan tinggi 1.813 meter di atas permukaan maritim.


Danau Tonle Sap merupakan danau terbesar di Kamboja dengan sumber air berasal dari sungai Tonle Sap yaitu anak sungai Mekong yang meluap dikala bulan Mei dan Oktober. Pada bulan tersebut, cabang sungai Mekong di bagian selatan Vietnam tidak dapat memuat luapan air. Sehingga luapan air kembali lagi ke Sungai Tonle Sap dan Sungai Bassac, membanjiri daerah di sekitar danau.


Luas permukaan Danau Tonle Sap pun berlawanan – beda tergantung demam isu. Jika pada mulanya luas permukaan danau  sekitar 3.000 km persegi, ketika banjir luas danau menjadi lebih dari 10.000 km persegi. Hal tersebut sungguh menguntungkan bagi penduduk yang melakukan budidaya ikan di daratan.


Perekonomian Di Negara Kamboja


Tingkat perekonomian di Kamboja sempat mengalami penurunan dikala berada di bawah kekuasaan Republik Demokratik. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, sekitar tahun 1990-an negara Kamboja mengalami peningkatan di bidang ekonomi yang cukup drastis kalau dilihat dari pemasukan per kapitanya. Namun masih berada di tingkat rendah bila daripada negara – negara ekonomi terbaik di Asia Tenggara. Sektor pertanian masih menjadi sektor utama negara Kamboja. Setidaknya lebih dari 70% penduduk Kamboja bekerja sebagai petani.




  • Pertanian


Produk pertanian yang dihasilkan cukup bermacam-macam dengan padi selaku komoditi utama. Menurut catatan, selama delapan bulan pertama pada tahun 2013, Kamboja sukses melaksanakan ekspor beras sebanyak 236.730 ton. Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 107% dari tahun sebelumnya yakni 114.070 ton.


Setidaknya ada sekitar 72 negara yang mengekspor beras dari Kamboja. Produk lainnya yang juga menjadi ekspor utama Kamboja adalah getah karet. Perkebunan karet banyak ditemukan sepanjang bukit Cardomon dan dataran tinggi Annam bersahabat Kompong Cham.



  • Perikanan


Perikanan juga menjadi sektor penting dengan 50% daerah Tongselap menjadi kawasan penghasil ikan paling besar di Kamboja. Daerah yang lain bisa ditemukan di tempat pinggir laut sepanjang sungai Mekong serta cabangnya yang berupa daerah persawahan dan paya – paya. Sebagian besar hasil tangkapan negara ini diekspor ke sejumlah negara.



  • Garmen


Industri garmen juga menjadi produk unggulan negara Kamboja. Tercatat setiap tahunnya sektor garmen menawarkan pendapatan negara sekitar 15 – 18% dari GDP Kamboja dan sekitar 65% dari total keseluruhan ekspor barang Kamboja. Setidaknya sekitar 90% produk garmen yang berasal dari Kamboja diekspor ke Uni Eropa dan Amerika Serikat.


Dalam periode waktu 30 tahun terakhir, tingkat perekonomian tahunan Kamboja berkembang lebih dari 8 persen ialah antara 2000 sampai 2010 dan 7% pada tahun 2011. Menurut catatan Bank Dunia, Kamboja merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan tercepat di dunia.


Bahkan Kamboja sudah mendapatkan investasi dari mancanegara sebanyak 2,5 milyar dollar AS. PDB per kapita juga mengalami peningkatan sekitar $1,435 di tahun 2017 yang sebelumnya berada pada $1,042 di tahun 2013. Tingkat kemiskinan juga mengalami penurunan dari 53,5 persen di tahun 2004 menjadi 13,5% pada tahun 2014 dan terus turun menjadi kurang dari 10% pada tahun 2017.


Menurut Kementerian Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Kamboja menyampaikan, bahwa dengan adanya berkat perdamaian dan stabilitas politik, perekonomian Kamboja mengalami kemajuan dengan segera sesudah mengalami pertentangan selama dua dekade terakhir. Selain itu, kelas ekonomi Kamboja telah berubah menjadi menengah di tahun 2015.


Demikian klarifikasi mengenai perekonomian di Kamboja. Semoga mampu menambah wawasan Anda.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)