Monday, May 18, 2020

Negara Suriname: Persyaratan – MasyarakatDan Faktanya

Negara Suriname memiliki luas daerah sekitar 163.265 km persegi dan termasuk negara pesisir yang memiliki panjang pantai mencapai 275 km. Suriname berada di tempat Amerika Selatan dan tergolong salah satu tiga negara kecil selain Republik Guyana dan Uruguay. Negara Suriname berbatasan dengan negara Guyana Perancis di bab timur dan negara Guyana di bab barat. Untuk bab utara memiliki batas dengan Samudra Atlantik dan di bab selatan memiliki batas dengan negara Brazil. Berdasarkan letak astronomisnya, negara Suriname berada di 1o – 6oLU dan 54o – 58oBB.


Berdasarkan topografinya, Suriname dibedakan menjadi tiga bagian adalah:



  1. Daerah pesisir atau pantai, mempunyai tekstur tanah berupa tanah liat pekat serta adonan dari pasir pantai dan gugusan karang berada di bagian bawah permukaan laut untuk pantai muda. Sedangkan pantai tua daerahnya sebagian besar berada di atas permukaan laut.

  2. Daerah savana, yakni tempat yang ditutupi pasir dan sungguh gersang. Hanya tumbuhan berupa rumput yang dapat hidup di wilayah ini.

  3. Daerah dataran tinggi, berada di bagian selatan, merupakan batas alami dengan negara Brazil. Mayoritas kawasan ini berupa hutan tropis dengan mutu kayu unggul.


Sesuai dengan iklim yang berada di Amerika Selatan, Suriname juga mempunyai iklim tropis dengan temperatur rata – rata meraih 28,3 derajat celcius. Curah hujan cukup tinggi yaitu sekitar 225 cm per tahun dan kelembaban meraih 66 Hg. Untuk musimnya sendiri terbagi menjadi empat bagian, adalah trend hujan pendek yang berjalan antara November hingga Februari, animo kemarau pendek antara bulan Februari – Maret, demam isu hujan panjang yang terjadi pada Maret – Juli, dan terakhir ekspresi dominan kemarau panjang pada bulan Juli – November.


Negara Suriname beribu kota di Paramaribo di mana kota ini tergolong kota paling besar di sana. Sedangkan bahasa resmi Suriname menggunakan bahasa Belanda dan mata duit berupa Dolar Suriname. Berdasarkan sejarah, Suriname merupakan negara yang dikuasai oleh Belanda selama beberapa abad sampai hasilnya menjadi negara merdeka di tanggal 25 November 1975. Tidak heran jikalau bangsa Belanda memiliki efek yang amat besar lengan berkuasa di Suriname maka bahasa resmi di negara inipun tetap memakai bahasa Belanda.


Pemerintahan Negara Suriname


Dalam tata cara pemerintahan di Suriname, memakai metode republik adonan di mana kepala negara dan kepala pemerintahan dipimpin oleh seorang presiden. Pemerintah tetap bergantung pada parlemen untuk mengerjakan fungsi eksekutifnya. Sistem penyeleksian presiden dan wakil presiden dikerjakan dengan cara diseleksi oleh sebagian besar dua per tiga anggota Majelis Nasional Suriname dengan abad jabatan 5 tahun. Sedangkan untuk dewan perwakilan rakyat terdiri atas Majelis Nasional (badan tertinggi) beranggotakan 51 orang yang dipilih melalui pemilu dengan era jabatan 5 tahun.


Penduduk Negara Suriname


Penduduk di negara Suriname berasal dari berbagai kelompok minoritas dengan golongan mayoritas berbentukHindustani. Berdasarkan data dari Biro Pusat Administrasi Kependudukan Suriname, terjadi kenaikan jumlah penduduk dengan rata – rata perkembangan sekitar 1,3%. Penduduk Suriname terdiri atas bangsa Hindustani, Kreol, Bushnengro dan Marun, Jawa, dan kalangan minoritas mirip Cina, India, Boeroes, Yahudi, Lebanon dan Brazil. Namun dari total keseluruhan penduduk di negara Suriname sekitar 6,6% tidak terdata dan 12,5% ialah adonan.


Di bidang agama, Katolik menjadi agama dominan sisanya memeluk agama Hindu, Islam, iktikad dan agama lainnya, dan tidak beragama. Hampir sebagian besar penduduk Suriname menggunakan bahasa Belanda dan menjadi bahasa resmi negara ini mengingat negara ini merupakan kawasan jajahan Belanda. Di beberapa daerah masih ditemukan orang – orang berkomunikasi dengan bahasa daerah mirip Hindustani, Jawa Suriname, Karibia, Arawakan, India Suriname, sedangkan bahasa Inggris digunakan secara luas terutama di kemudahan umum dan toko – toko yang sering didatangi oleh pelancong.


Budaya Negara Suriname


Seperti halnya di negara – negara lain di seluruh dunia, Suriname juga mempunyai bermacam-macam budaya dan beberapa diantaranya di lakukan pada hari – hari besar. Keberagaman budaya ini tidak terlepas dari ada berbagai macam suku dan bangsa yang datang serta tinggal di Suriname. Mereka masih membawa tradisi leluhur mereka lalu diterapkan kembali di negera ini.



  1. Owru Yari


Ini yakni salah satu acara menyambut akhir tahun dengan menyalakan petasan di siang hari pada tanggal 31 Desember di pusat Kota Paramaribo. Petasan yang dinyalakan memiliki panjang sekitar kurang lebih 2 km, berada di tengah kerumunan orang – orang, dinyalakan bersama-sama dengan bunyi marching band. Tidak ada toko yang buka selama peringatan berjalan. Menjelang pukul 12 malam petasan dinyalakan kembali. Mereka yakin kalau suara petasan akan mengusir roh jahat dari rumah atau kawasan usaha.



  1. Dag der Imhenseen


Pada tanggal 9 Agustus, menjadi hari libur nasional negara Suriname dan diperingati sebagai Hari Penduduk Asli atau Day of The Indigeneous People. Perayaan ini dilakukan untuk mengakui dan menghormati penduduk asli Suriname baik dalam pola hidup maupun budayanya. Tanggal 9 Agustus juga diperingati oleh hari pertama kali keturunan Jawa atau Indonesia tiba di Suriname pada tahun 1890.



  1. Srefidensi Dey


Negara Suriname mendapatkan kemerdekan dari Belanda di tanggal 25 November 1975, sehingga pemerintah Suriname memutuskan tanggal tersebut sebagi Hari Kemerdekaan atau Srefidensi Dey. Untuk memperingatinya umumnya dilaksakanan pada salah satu distrik secara bergantian dan akan diisi oleh marching grup musik serta pawai militer.


Fakta – Fakta Negara Suriname



  1. Penduduk pertama Suriname merupakan Indian Surinen (menjadi cikal bakal nama Suriname). Namun mereka digantikan oleh Suku Indian Amerika Latin di kala 16.

  2. Bangsa Eropa pertama yang tiba ke Suriname yakni Spanyol di tahun 1593. Kemudian Belanda mulai mendarat di tahun 1602 dan disusul oleh Inggris.

  3. Belanda menjinjing sekitar 33.000 tenaga kerja dari Indonesia untuk mengganti pekerja Indian. Saat Belanda berkuasa, Suriname lebih dikenal dengan sebutan Dutch Guiana.

  4. Negara di Amerika Selatan yang menggunakan bahasa Belanda selaku bahasa resminya. Bahasa lokal yang dipakai meliputi Hindi, Srana Tongo, Jawa, Sarnami, Inggris, Hakka, dan Melayu.

  5. Suriname memiliki 2 gunung yaitu Gunung Bakhusys dan Gunung Van Asch Van Wijck. Sedangkan puncak tertinggi di Suriname berada di Puncak Juliana di ketinggian 1230 mdpl.

  6. Meskipun menjadi tanah jajahan, namun Suriname mempunyai kedekatan dengan Belanda. Hal ini mampu dibuktikan dari bahasa resmi yang dipakai kemudian dukungan nama tempat serta nama orang, masih menggunakan bahasa Belanda.

  7. Untuk menikah, kandidat pengantin harus menerima persetujuan tertulis dari orang bau tanah khususnya bagi calon pengantin yang berusia di bawah 30 tahun.


Demikian klarifikasi mengenai negara Suriname yang perlu dikenali. Semga berfaedah.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)