Selasa, 02 Juni 2020

Penyebab Angin Ribut Hagibis Dan Dampaknya Serta Cara Penanggulangan

Alam menawarkan segala macam sumber kehidupan yang sungguh diperlukan oleh mahluk hidup tergolong insan yang berada di Bumi. Seperti yang kita ketahui kalau insan ialah makhluk hidup yang menunjukkan jasa paling banyak terhadap perubahan – pergeseran yang terjadi. Namun pergantian – pergantian itu tidak selamanya menawarkan dampak yang nyata bahkan ada beberapa dampaknya lebih dikenal dengan perumpamaan musibah. Bencana alam merupakan bahaya paling besar alam yang mesti di hadapi oleh semua makhluk hidup khususnya insan. Tidak heran bila petaka akan senantiasa menimbulkan kerugian baik secara bahan maupun jiwa.


Ada bermacam-macam jenis petaka yang umum dihadapi oleh seluruh makhluk hidup seperti banjir, gunung meletus, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, hujan salju, kekeringan, hujan es, angin kencang, kebakaran dan masih banyak lagi. Dari beberapa acuan musibah tersebut ada yang sudah mampu diprediksi kejadiannya sehingga penduduk yang tinggal di erat kawasan peristiwa dapat merencanakan diri supaya terhindar dari musibah tersebut. Namun beberapa bahkan mampu berlangsung secara tiba – datang tanpa adanya pemberitahuan terlebih dahulu seperti musibah gempa bumi.


Secara umum bencana alam terbagi atas bencana alam meteorologi, bencana alam geologi, wabah dan musibah dari luar angkasa. Bencana alam meteorologi atau hidrometeorologi adalah musibah yang memiliki kekerabatan dengan iklim, tidak terjadi pada kawasan tertentu, seperti pola ada beberapa daerah sedang mengalami kebanjiran tetapi di tempat lain sedang kekeringan atau angin kencang. Bencana alam geologi merupakan musibah yang terjadi pada permukaan bumi mirip gempa bumi, tanah longsor, gunung meletus dan tsunami. Sedangkan wabah yakni penyakit menular yang dapat menyebar lewat populasi manusia pada ruang lingkup yang besar seperti antar negara dan benua. Bencana alam dari luar angkasa merupakan datangnya aneka macam benda langit misal asteroid dan gangguan angin kencang matahari.


Berbicara mengenai bencana alam meteorologi, gres – baru ini negara Jepang mengalami serangan dari angin puting-beliung besar yang berjulukan badai hagibis. Tentunya angin topan hagibis meluluhlantakan sebagian besar daerah yang ada di Jepang. Untuk yang belum mengetahui, pada potensi kali ini akan membahas lebih jauh perihal badai hagibis secara lebih mendalam. Mari disimak!


Pengertian Topan Hagibis dan Penyebab


Nama Hagibis berasal dari bahasa Tagalog yang ialah bahasa dari negara Filipina yang memiliki arti kecepatan.Topan hagibis mampu dibilang selaku angin siklon tropis yang berukuran besar dan sungguh besar lengan berkuasa di dunia. Topan ini menjadi populer semenjak menghantam Jepang tepatnya di kawasan Kanto pada tanggal 12 Oktober 2019. Sebelumnya daerah ini juga sempat diterjang angin puting-beliung Ida di tahun 1958, namun tidak separah topan Hagibis. Topan Hagibis ini mulai terbentuk dari gelombang tropis yang berada di beberapa ratus mil di sebelah utara Kepulauan Marshall sekitar tanggal 2 Oktober. Secara sedikit demi sedikit gelombang tropis mulai berubah sampai menjadi angin kencang tropis pada tanggal 5 Oktober dan di ketika yang serupa mulai bergerak ke arah barat.


Kemudian angin puting-beliung tropis ini memasuki tahap intensifikasi cepat sampai sampai pada puncaknya pada tanggal 7 Oktober. Sekitar tiga hari bertahan pada kondisi intensitas puncaknya, tornado Hagibis mulai melemah akibat imbas lingkungan yang kurang baik. Pada tanggal 12 Oktober, Hagibis berhasil sampai ke daratan tepatnya di Semenanjung Izu dan masuk ke dalam kategori 2 – setara sekitar pukul 19.00 waktu lokal. Tercatat jika kecepatan rata – rata angin ribut Hagibis sekitar 225 km/jam  yang bergerak ke arah pantai timur pulau utama Jepang.


Japanase Meteorological Agency (JMA) menyatakan jika angin puting-beliung Hagibis tergolong angin puting-beliung ganas namun kian melemah ketika menghujam daratan dan berubah menjadi angin puting-beliung sungguh besar lengan berkuasa. Melemahnya Hagibis terjadi adanya udara yang lebih kering serta suhu permukaan laut yang lebih hambar. JMA juga menyampaikan bahwa Hagibis masuk klasifikasi 4 menuju kategori 5 berdasarkan skala Saffir Simpson. Ukuran angin puting-beliung Hagibis sendiri mencapai 1.398 kilometer atau separuh dari Kepulauan Jepang.


Dampak Topan Hagibis


Topan Hagibis menjadikan curah hujan dengan intensitas tinggi di nyaris seluruh tempat di Jepang tergolong di Tokyo. Curah hujan yang tinggi ini menyebabkan banjir bahkan menenggelamkan ratusan rumah di Tokyo sampai tanah longsor di beberapa kawasan di Jepang. Angin yang kencang juga berhasil menghancurkan beberapa rumah, tak aneh akibat dari angin ribut Hagibis ini lebih dari  1 juta warga Jepang melaksanakan evakuasi ke tempat yang lebih kondusif.


Topan Hagibis ini juga menerjang Tokyo, tidak heran kalau banyak pabrik menutup sementara hingga angin kencang Hagibis mereda tergolong pabrik Honda dan Toyota. Tidak cuma itu saja Tokyo Disneyland juga ditutup untuk pertama kalinya semenjak tahun 1984 akibat angin ribut Hagibis. Dan untuk keselamatan seluruh layanan transportasi mirip di Bandara Internasional Haneda dan Narita yang ada di Tokyo sampai pelayanan kereta cepat perluru menuju ke bandara, kereta dalam kota atau Tokyo Metropolitan Area yang dioprasikan oleh JR East diberhentikan sementara terkait dengan angin ribut Hagibis yang sedang menerjang Jepang.


Tidak cuma itu saja, pada hari itu juga Jepang menjadi kawasan untuk diselenggarakannya pertandiang rugbi tingkat dunia yaitu antara Inggris vs Prancis dan Italia vs Selandia Baru, terpaksa mesti dibatalkan dan dianggap selsai seri. Selain rugbi, babak kualifikasi balapan Formula 1 yang diadakan di Sirkuit Suzuka juga terpaksa harus dibatalkan. Selain itu, topan Hagibis juga menimbulkan ratusan korban luka, belasan korban hilang dan korban meninggal sebanyak 40 jiwa.


Penanggulangan Topan Hagibis


Sejak diketahui bahwa badai Hagibis akan melewati daratan Jepang, pemerintah Jepang mulai melakukan banyak antisipasi salah satunya menghimbau seluruh masyarakat untuk berbelanja persediaan kuliner dan minuman sampai badai Hagibis mereda. Tidak heran jika nyaris sebagian besar supermarket yang di daerah Tokyo kehabisan materi kuliner, air minum kemasan, baterai hingga benda – benda apapun yang bekerjasama dengan musibah.


Demi keselamatan selama topan Hagibis berjalan, pemerintah memutus pasokan air dan juga pedoman listrik di nyaris seluruh bagian Jepang, temasuk di Tokyo sendiri. Tidak heran kalau Tokyo sempat menjadi lumpuh untuk beberapa hari.


Untuk mempercepat proses penanggulangan bencana, Perdana Menteri Jepan, Shinzo Abe membentuk tim khusus penanggulangan bencana untuk menanggulangi dampak jelek balasan topan Hagibis. Tim ini terdiri atas staf dari beragam kementerian dengan fokus terutama yaitu menangani dampak buruk dari Hagibis tergolong memulihkan kembali jaringan listrik dan akses air higienis. Tidak hanya itu saja, tim juga harus menentukan bahwa pengungsi harus mesti mendapatkan pelayanan yang bagus.


Tidak hanya itu, lebih dari 100 ribu petugas penyelamatan tergolong 31 ribu personil militer melakukan penggalian untuk mendapatkan korban tanah longsor yang tertimbun. Di tentukan sebagian besar korban meninggal akibat badai Hagibis disebabkan olah karam alasannya adalah banjir dan tertimbun tanah longsor. Tim penyelamat juga mengevakuasi ribuan warga dari tempat banjir dengan memakai bahtera karet dan helikopter. Di daerah Kawagoe, petugas penyelamatan juga mengevakuasi ratusan lansia dari suatu panti jompo di mana kondisi tempat tersebut hampir tenggelam banjir.


Demikian penjelasan dan efek yang diakibatkan oleh tornado Hagibis di Jepang. Semoga kita bisa berguru dari Jepang dalam menangani bencana alam yang mungkin saja mampu terjadi di Indonesia.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon