Saturday, July 25, 2020

2 Cara Menurunkan Salinitas Air Laut Dan Penjelasannya

Planet bumi yang kita tempati saat ini, sebagian besarnya berupa perairan atau mampu dibilang bila jumlah lautan di bumi lebih banyak dibandingkan dengan daratannya. Perairan utamanya lautan tidak hanya selaku sumber alam yang tidak terbatas saja, tetapi juga sebagai tempat tinggal bagi beberapa makhluk hidup di bumi. Perlu diketahui kalau tidak semua makhluk hidup mampu bertahan hidup di kedalaman lautan yang paling dalam. Hanya binatang – binatang tertentu dan sungguh jarang ditemukan flora  di dasar maritim.


Hingga saat ini, lautan masih menyimpan banyak misteri di dalamnya, salah satunya tentang rasa air maritim yang senantiasa asin. Tahukah kalian jika kandungan garam di setiap perairan seperti laut memiliki tingkat keasinan atau salinitas yang berbeda – beda. Hal ini tentunya dipengaruhi dari kondisi geografis serta topografisnya. Ada banyak aspek yang mempengaruhi kadar garam air laut atau salinitas berlainan – beda di setiap kawasan, salah satunya adanya proses penguapan. Oleh alasannya adalah itu, lautan yang berada di tempat garis khatulistiwa condong mempunyai kadar garam air bahari yang cukup tinggi bila ketimbang yang berada di daerah sub tropis sampai cuek. Laut yang mempunyai kandungan garam paling tinggi di dunia ialah Laut Merah sedangkan laut yang mempunyai kandungan garam paling rendah di dunia yakni maritim yang berada di sebelah utara Teluk Bothnia dan di timur Teluk Finlandia.


Seperti yang telah disinggung di atas, bahwa tidak semua makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dengan air yang berasal dari bahari. Hal ini disebabkan alasannya adalah kandungan garam yang cukup tinggi sehingga kurang patut untuk mampu dikonsumsi terutama bagi manusia. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, insan mulai berpikir untuk mendapatkan cara semoga air maritim mampu dimakan dan juga sebagai alternatif pengganti sumber air yang selama ini sudah dimakan. Lalu bagaimana cara meminimalisir bahkan menetralisir rasa asin yang terkandung di dalam air laut, hingga ke depannya air bahari tersebut mampu dikonsumsi oleh manusia.


Proses penghilangan kadar garam yang ada di dalam air umumnya berupa air laut, sampai kesudahannya air laut tersebut bisa dimakan dinamakan desalinasi. Hasil dari proses desalinasi lazimnya berupa air yang memiliki kandungan garam terlarut kurang dari 500 mg/l yang sangat sesuai untuk digunakan di bidang domestik, pertanian hingga industri. Hasil sampingan dari proses desalinasi ini disebut brine. Brine merupakan larutan garam yang berkonsentrasi tinggi bisa mencapai 35.000 mg/l garam terlarut. Berikut ini akan diterangkan cara menurunkan salinitas yang terdapat pada air laut.



  1. Distilasi


Salah satu cara menurunkan salinitas air maritim ialah distilasi dan tergolong ke dalam metode desalinasi yang paling biasa serta paling usang dipakai. Metode distilasi dijalankan dengan cara memanaskan air maritim hingga menghasilkan uap air. Uap air tersebut akan mengalami kondensasi sehingga menghasilkan air higienis. Ternyata proses distilasi ada berbagai macam proses yakni multistage flash, multiple effect distillation, dan  vapor compression yang secara lazim menggunakan prinsip menghemat tekanan uap yang berasal dari air semoga pendidihan mampu terjadi pada temperatur rendah tanpa mesti memakai panas embel-embel. Distilasi juga lebih diketahui dengan istilah penyulingan. Sebab dalam hal ini terjadi pemisahan zat menurut perbedaan dan kecepatan penguapan.



  1. Menggunakan Membran


Cara lain yang bisa dilaksanakan yakni dengan menggunakan membran. Setidaknya terdapat dua jenis membran yang digunakan dalam proses desalinasi adalah Reverse Osmosis (RO) dan electrodialysis (ED). Untuk proses desalinasi dengan menggunakan membran RO adalah suatu teknologi yang berasal dari osmosis. Secara science osmosis yaitu proses pada suatu molekul yang bersifat solvent (umumnya berbentukair) akan mengalir dari daerah solute rendah menuju solute tinggi dengan melalui sebuah membran semipermeable. Dalam hal ini membran semipermeable yaitu membran sel. Gerakan solvent tersebut terus berlanjut hingga meraih keseimbangan di kedua segi membran. Sedangkan proses Reverse Osmosis bisa dikatakan selaku proses pemaksaan dari sebuah solvent yang berada di tempat berkonsentrasi solute tinggi untuk melewati membran hingga kesannya menuju ke sebuah kawasan solute rendah dengan cara menggunakan sebuah tekanan melampaui tekanan osmotik.


Secara sederhana, reverse osmosis yakni mendorong penyelesaian melalui filter yang menangkap solute dari satu sisi sedangkan sisi yang lain berupa solvent murni. Air yang mengandung garam akan terpisah dari garamnya saat melalui membran water – permeable. Selanjutnya sisa atau hasil dari filtrasi tersebut akan dialirkan melalui segi reaktor bertekanan selaku brine.


Desalinasi Dengan Reverse Osmosis (RO)


Secara lazim RO terbagi menjadi 4 proses yaitu:



  1. Pretreatment: Air disesuaikan dengan membran dengan cara memisahkan padatan tersuspensi, menambahkan inhibitor supaya mampu mengendalikan scaling yang disebabkan oleh senyawa tertentu dan juga menyesuaikan pH.

  2. Pressurization: Pada proses ini pompa akan menolong meningkatkan tekanan pada umpan yang sebelumnya telah melalui proses pretreatment sampai meraih tekanan yang tepat dengan membra dan salinitas air umpan.

  3. Membrane Separation: Selanjutnya air yang mengandung garam atau umpan tersebut akan melewati membran permeable, sehingga yang tertinggal pada membran ini cuma garam terlarut dan hanya memperbolehkan air produk terdesalinasi saja yang lewat. Pada proses ini akan menghasilkan dua anutan yakni pedoman produk air bersih dan fatwa brine yang terfokus. Meskipun begitu, masih ada sedikit garam yang ikut tersaring dan mengalir melalui membran pada air produk.

  4. Post Treatment Stabilization: Pada proses terakhir ini, air dari hasil pemisahan dengan menggunakan membran lazimnya mesti melalui tahap penyesuaian pH sebelum balasannya dialirkan ke metode distribusi terlebih dipakai selaku bahan konsumsi. Hasil air tersebut akan dialirkan melalui kolom aerasi. Pada dikala inilah pH atau tingkat keasaman air akan ditingkatkan dari 5 menjadi 7 atau pH netral.


Secara singkat, tata cara reverse osmosis adalah mendorong solusi dalam hal ini ialah air laut untuk melewati filter dan menangkap solute di satu segi dan memperoleh solvent murni di sisi yang lain. Metode ini bantu-membantu telah usang dikerjakan semenjak tahun 1970 untuk mengolah air maritim menjadi air tawar.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)