Thursday, July 9, 2020

Jenis-Jenis Dan Contoh Koloid

  Di balik kelezatan biar-semoga, susu, hingga mayones, siapa sangka makanan tersebut tergolong selaku koloid. Mungkin istilah ini masih cukup gila terdengar di dalam telinga masyarakat. Koloid merupakan perumpamaan di dalam kimia , yang digunakan untuk menyampurkan suatu zat. Koloid yaitu campuran dari zat heterogen di antara dua zat atau bahkan lebih. Partikel-partikel zat yang seukuran koloid tersebut tersebar secara merata di dalam zat lain. Adapun ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Bentuk koloid terdiri dari dua macam, ialah fase terdispersi (zat yang didispersikan) dan medium pendispersi (medium yang dipakai untuk mendispersikan). Koloid merupakan sebuah tata cara dispersi yang ukuran partikelnya lebih besar dari larutan, namun lebih kecil dari suspensi (adonan agresif). Sehingga, koloid termasuk dalam gabungan metastabil. Artinya, campuran ini seolah-oleh stabil, tetapi akan memisah pada rentang waktu tertentu. Lantas apa saja jenis-jenis dan acuan koloid yang mampu ditemui insan dalam kehidupan sehari-hari? Simak ulasan lengkapnya berikut ini. Susu adalah contoh Koloid. Foto: Freepik Jenis-jenis dan Contoh Koloid Mengutip Buku Super Kimia SMA karangan Drs. Wirawan J. Sarosa (2010: 135), berikut jenis-jenis koloid beserta misalnya yang mampu ditemukan di dalam kehidupan sehari-hari. 1. Aerosol Aerosol yakni sistem koloid di mana fase terdispersi zat padat dalam medium pendispersi gas. Aerosol padat dapat dipisahkan dengan kotrel. Aerosol dibedakan menjadi dua, adalah aerosol cair dan aerosol padat. Adapun acuan aerosol cair, ialah kabut dan awan. Sementara aerosol padat misalnya yaitu asap dan bubuk. 2. Sol Sol adalah tata cara koloid di mana fase terdispersi padat dalam medium pendispersi cair. Berdasarkan adsorpsinya, sol dibedakan menjadi dua macam, ialah: 1. Sol Liofil , di mana partikel padat akan mengadsorpsi molekul cairan dan membentuk selubung di sekitar partikel padat. Jika mediumnya air disebut dengan hidrofil . Contohnya ialah kanji, sabun, protein, dan lem. 2. Sol Liofob , sol di mana partikel padat tidak mengadsorpsi molekul cairan di sekelilingnya. Jika mediumnya air disebut hidrofob . Contohnya adalah zat Arsenik trisulfida di dalam air. Sabun yaitu contoh Koloid. Foto: Freepik 3. Emulsi Emulsi adalah koloid di mana fase terdispersi cair dan medium pendispersinya juga cair. Untuk menstabilkan emulsi, perlu ditambah zat ketiga yang disebut Emulgator . Contoh benda yang mengandung emulsi yaitu air susu, lateks, santan, mentega, dan mayones. Kemudian pola emulgator yakni sabun, yang dipakai sebagai emulgator pada gabungan air dan minyak. 4. Gel Gel adalah partikel koloid liofil yang setengah kaku (berupa zat padat) dan terdiri atas partikel-partikel koloid atau kristal yang saling berhubungan dengan membentuk jaringan. Karena molekul pelarut terkurung di dalam celah-celah jaringan, gel ada yang bertekstur kenyal juga ada yang tidak. Gel kenyal mampu mempesona air dalam jumlah banyak, sehingga terjadi peristiwa imbibisi (pengembangan). Sedangkan gel yang tidak kenyal, hanya menawan air dengan jumlah tertentu sehingga tidak terjadi imbibisi. Contoh gel kenyal yaitu agar-agar, gelatin, dan selai. Sementara gel tidak kenyal, misalnya adalah silika. (VIO)
Sumber http://lets-sekolah.blogspot.com


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)