Monday, August 31, 2020

Aves


Aves




Pengertian Aves





Aves mempunyai nama lain yaitu Burung. Aves adalah hewan vertebrata yang seluruh tubuhnya ditutupi oleh bulu. Bulu itu berasal dari epidermis kulit serta merupakan modifikasi dari sisik pada hewan reptil. Bulu pada burung bisa beradaptasi pada lingkungannya membentuk sayap sehingga sebagian aves mempunyai kemampuan untuk terbang. Adapun burung yang mempunyai sayap namun tidak bisa terbang seperti burung onta, ayam, kiwi, kalkun dll. Selain itu, aves adalah hewan homoiterm atau hewan berdarah panas serta berkembang biak dengan bertelur lalu dierami sampai menetas (Ovipar). Ilmu yang mempelajari mengenai burung adalah Ornitologi.






Ciri-ciri Aves






  • Aves mempunyai ciri tubuh yang hampir semuanya ditutupi oleh bulu. Fungsinya  guna menghangatkan tubuh.

  • Memiliki sayap yang berguna untuk terbang serta sepasang kaki.

  • Pada bagian kepala ada paruh, sepasang mata, lubang hidung serta lubang telinga.

  • Homoiterm (Berdarah Panas).

  • Bernapas dengan paru-paru dan kantung hawa.

  • Berkembang biak secara seksual dan ovipar (bertelur).

  • Habitat di air serta di darat.

  • Alat ekskresi berupa ginjal dan tidak mempunyai kandung kemih.






Jenis-jenis Aves





Aves terdapat beberapa jenis yaitu sebagai berikut:






  • Passeriformes (burung penyanyi), contohnya adalah jalak bali (Leucopsar rothschildi) serta beo (Gracula religiosa).

  • Ciconiiformes (bangau) contohnya adalah bangau (Mycteria leucocephala) serta kuntul besar (Egretta alba).

  • Strigiformes (burung hantu) contohnya adalah burung hantu hutan (Strix sp) serta Burung Hantu sayap bundar (Urgolaux dimorpha).

  • Falconiformes (burung pemangsa), contohnya adalah elang botak (Heliacetus leucocephalus), rajawali emas (Aquila chrisaetos) serta alap-alap (Microhierax caerulescens)

  • Columbiformes (burung merpati), contohnya adalah burung dara mahkota elok (Goura cristata) serta perkutut (Geopelia striata).

  • Casuariiformes (kasuari), contohnya adalah emu (Dromaius novaehollandiae) serta kasuari yang bergelambir ganda (Casuarius casuarius).

  • Psittaciformes (burung nuri), contohnya adalah betet yang berkepala biru (Pionus menstruus) serta kakatua yang berjambul (Cacatua galerita).

  • Galliformes (unggas), contohnya adalah ayam buras (Gallus domesticus) serta kalkun (Meleagris gallopavo).






Sistem Organ Pada Aves








  • Sistem Pernapasan







Burung bernapas dengan paru-paru yang terhubung pada kantong udara. Kantong udara berfungsi membantu pernapasan ketika terbang, menyimpan udara, menjaga berat jenis burung ketika berenang serta termoregulator. Ketika terbang burung bernapas memakai kantung udara di ketiak dengan cara menggerakkan sayap sehingga bisa menekan serta melonggarkan kantung udara dan terjadilah pertukaran udara di dalam paru-paru.








  • Sistem Sirkulasi







Jantung pada burung terdiri atas 4 ruang adalah atrium kanan, atrium kiri, ventrikel kanan serta ventrikel kiri layaknya pada manusia. Sistem sirkulasi berupa sirkulasi tertutup berarti darah mengalir lewat pembuluh darah , tidak langsung masuk ke dalam jaringan.








  • Sistem Pencernaan







Sistem pencernaan pada burung adalah sistem pencernaan yang sempurna dimana terdiri atas  mulut → kerongkongan → tembolok → proventrikulus → Ventrikulus → usus halus (duodenum, jejunum, serta ileum) yang → usus besar (Colon dan Caecum) → bermuara pada kloaka. Ventrikulus pada aves berfungsi guna menghancurkan makanan.








  • Sistem Urogenital







Alat ekskresi berupa ginjal metanefros yang dihubungkan ureter ke kloaka karena aves tidak mempunyai kandung kemih. Sampah nitrogen aves dibuang sebagai asam urat lewat kloaka (saluran tunggal yang terdiri atas 3 muara yakni saluran kelamin, feses dan urin) berwarna putih yang bercampur feses. Pada burung laut, asam urat serta mengekskresikan garam.





Organ kelamin pada aves terdiri dari sepasang testis pada jantan yang berbentuk seperti kacang letaknya pada lobus atas ginjal. Sementara pada betina terdiri atas oviduct dan ovarium. Ovarium aves yang aktif hanya sebelah kiri saja sementara yang kanan mengalami rudimenter. Saat ovarium matang, bentuknya mirip buah anggur yang berwarna kuning bergerombol.




Karakteristik Anggota Kelas Aves






  • Struktur Bulu




Bulu merupakan struktur khusus kelas Aves. Secara filogenetik, bulu diduga berasal dari epidermal. Secara embriologis bulu bermula dari papilla dermal. Poros utama bulu disebut shaft (tangkai), bagian dekat shaft disebut calamus merupakan sebuah lingkaran dan tidak memiliki jaringan. Sisa shaft disebut rachis dipenuhi sumsum dan memiliki jaringan. Baris-baris barbule yang berlekatan saling bersambungan.


Ujung dan sisi bawah tiap barbule memiliki filamen kecil yang disebut barbicels berfungsi membantu menahan barbula yang saling bersambungan. Ada beberapa burung bulunya baru lengkap setelah pertumbuhan bulu kedua, yang muncul pada bagian dorsal shaft dan persimpangan rachis-calamus. Bulu tambahan ini disebut aftershaft, tetapi kebanyakan burung tidak memiliki (Sukiya, 2001:79). Bagian-bagian dari bulu burung dapat dilihat pada Gambar 2.1.


bulu aves




  • Warna Bulu




Warna bulu dihasilkan oleh butir-butir pigmen, dengan defraksi dan refleksi cahaya oleh struktur bulu atau oleh pigmen.pigmen pokok adalah melanin dan karotenoid. Karotenoid sering disebut lipokrom, tidak larut dalam air tetapi dapat larut dengan pelarut lemak seperti methanol, eter atau karbon disulfida. Ada 2 jenis karotenoid yaitu golongan zooeritin atau animal red dan zoosantin atau animal yellow. Pigmen melanin hanya terlarut dalam asam. Butir-butir eumelanin beraneka rupa dari hitam hingga coklat gelap, dan faeomelanin hampir tanpa warna hingga coklat kemerahan (Sukiya, 2001:81).






  • Aransemen Bulu




Meskipun dari luar seekor burung nampak memiliki bulu yang tersebar rata di seluruh tubuh, ternyata setelah dicabuti nampak bahwa bulu dirancang pada bidang-bidang terbatas yang disebut pterilae. Di antara pterilae ada bidang kecil pada kulit yang kosong disebut apterilae. Ada kekecualian pada Penguin dan Kiwi, di mana bulu ditemukan hampir pada sebagian besar tubuhnya (Sukiya, 2001:82). Aransemen bulu pada Aves dapat dilihat pada Gambar 2.4.


WARNA BULU




  • Pergantian Bulu




bulu burung terbentuk sepenuhnya dari struktur tak hidup maka mudah kusut akibat oksidasi dan pergesekan. Bulu-bulu lama akan lepas secara periodik dan digantikan oleh bulu baru. Pelepasan dan pergantian bulu disebut molting. Proses pergantian bulu mengikuti urutan yang pasti. Ada juga bulu pada bagian tertentu dari tubuh burung yang mengalami pergantian awal sebelum bulu lain, bahkan pterilae terlepas walaupun hanya satu akan segera diganti. Pergantian bulu terjadi pada waktu tertentu dalam masa setahun dan umumnya ini diselesaikan dalam satu periode (beberapa minggu).






  • Fungsi Bulu




Bulu merupakan ciri khusus yang dimiliki oleh kelas Aves, terdapat beberapa fungsi bulu pada Aves diantaranya sebagai penghangat, perlindungan, membantu untuk meningkatkan kemampuan apung, dan untuk terbang.






  • Paruh




Paruh burung merupakan modifikasi rahang atas dan rahang bawah. Paruh member banyak manfaat di antaranya untuk mencari makan, pertahanan, membuat sarang dan menjjilati bulu. Hal ini tergantung dari spesies dan kebiasaan hidupnya. Kerangka bertulang paruh atas dan bawah adalah lapisan bertanduk disebut ramfoteca. Secara embriologis lapisan setiap rahang berasal dari beberapa plat terpisah kemudian bersambung.






  • Alat Gerak (appendages)




Tarsometatarsus pada burung hantu berbulu, sedangkan pada burung elang tidak berbulu. Pangkal kaki burung mayoritas tidak berbulu, tarsometatarsus tertutup sisik bertanduk, sisik tersebut imbricate (saling menutupi satu satu sama lain secara teratur). Jenis tarsometatarsus ini disebut scultellateu, dijumpai pada burung pipit dan kutilang.  Burung kelompok lain, misalnya murai, sisik penutup bertanduknya halus dan tampak tidak terpisah-pisah, disebut kaki penendang. Burung-burung pantai memiliki sisik penutup tarsometatarsus terpecah menjadi banyak sisik kecil tak teratur berbentuk poligonal, disebut tarsometatarsus reticulated.




Sistem Rangka Aves


Sistem rangka tubuh burung memiliki bentuk unik. Secara umum tulangnya ringan, terutama pada spesies yang dapat terbang. Tulang besar yang mengandung lubang berisi udara berkaitan dengan  system pernafasan. Tulang tengkorak, sebagian besar paling menyatu. Bagian tulang tengkorak bersendi dengan tulang leher pertama disebut kondilus oksipitalis. Rahang bagian bawah dan atas memanjang sebagai penopang paruh. Gigi seluruhnya lenyapo ada burung modern.


Rahang bawah terdiri atas 5 tulang dan bersambung dengan tulang tengkorak dengan alat quadrat yang akan bergerak. Orbita sangat besar dan terpisah satu sama lain oleh septum interorbital tipis, sehingga otak tedorong kebelakang. Struktur palatum burung merupakan salah satu karakter yang digunakan dalam diagnosis katagori taksonomi (Sukiya, 2001:65). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.7 menjelaskan mengenai sistem rangka pada aves.


sistem rangka aves


Sistem Otot Aves


Sistem otot burung berbeda dalam banyak hal daripada kebanyakan vertebrata daratan lain. Otot leher dan rahang menunjukkan banyak spesialisasi yang dikaitkan dengan kebiasaan makan, fungsi paruh dan mobilitas  gerakan leher. Vertebra dibagian tubuh burung banyak yang menyatu sehingga menyebabkan adanya pengurangan otot dibagian dorsal.


Otot perut pada burung kurang berkembang, sedangakan otot sayap ekstrinsik terutama otot pektoralis mayor, menunjukkan perkembangan sangat baik terutama pada burung-burung yang dapat terbang. Otot pektoralis mayor merupakan otot depressor dan berkaitan dengan gerakan menurunkan sayap saat terbang. Otot pektoralis mayor ini menyusun 1/5 total berat tubuh burung. Otot pectoralis minor berperan dalam mengangkat sayap pada saat burung sedang terbang (Sukiya, 2001:68)..




Sistem Sirkulasi Aves


Sistem sirkulasi burung sudah lebih berkembang seperti halnya pada mamalia. Ada pemisahan sempurna antara atrium dan ventrikel sehingga antara darah vena dan arteri terpisah, karena jantung memiliki 4 ruang yaitu atrium siniter (serambi kiri) dan dexter (kanan) serta ventrikel sinister (bilik kiri) dan dexter (kanan), dapat dilihat pada Gambar 2.9.


Sistem aorta meninggalkan bilik kiri dan dan membawa darah ke kepala dan selururh tubuh melalui arkus aortikus kanan ke empat. Variasi jumlah terjadi pada arteri karotis, walaupun umumnya burung mempunyai 2 arteria karotis. Ada spesies bururng yang 2 arteria karotisnya menyatu membentuk saluran tunggal, sedangkan pada golongan lain mungkin ukurannya mengecil sebelum menyatu, pada burung Passerine hanya arteria karotis bilik kiri saja (Sukiya, 2001:70).




Sistem Pencernaan Aves


Sistem pencernaan burung menunjukkan banyak perubahan menarik, antara lain tidak adanya gigi. Oleh karena bibir tidak ada, maka tidak ada kelenjar bibir (glandula labialis) dalam mulut maupun kelenjar maksilaris, tetapi ada glanula labial sublingualis. Air liur unggas mengandung enzim ptialin , meskipun berpperan sangat kecil dalam merubah pati menjadi gula. Bagian akhir esofagus membesar pada burung granivora, menjadi kantong disebut tembolok yang digunakan untk menyimpan makanan sementara .


Tembolok secara esensial tidak banyak mengandung kelenjar pencernaan, meskipun pada burung pigeon dan sejenisnya mempunyai dua buah bangunan serupa kelenjar yang mampu menghasilkan materi makanan yang disebut susu merpati yang dimuntahkan oleh induk pada waktu memberi makan anaknya. Aksi kelenjar tersebut dirangsang oleh hormon prolaktin dari kelenjar pituitaria di pangkal inferior  otak (kelenjar ini berada pada kelenjar hipofisa), selama masa reproduksi (Sukiya, 2001:71). Anatomi sistem pencernaan pada Aves dapat dilihat pada Gambar 2.10.


sistem pencernaan


Sistem Pernafasan Aves


Sistem pernafasan burung sangat efisien sehingga lebih rumit daripada sistem pernafasan vertebrata yang lain. Celah suara pada burung seperti pada mamalia, terletak di dasar pangkal faring dan membuka ke dalam laring atau memanjang di bagian dorsal trakea. Trakea burung bukan merupakan organ penghasil suara, tetapi untuk memodulasi nada-nada yang dihasilkan dalam sirink yang terletak di ujung bawah trakea. Laring membagi menjadi dua membentuk cabang tenggorokan (bronkhus) kanan dan kiri, dapat dilihat pada Gambar 2.11.


sistem pernapasan


Sistem Saraf Aves


Sistem saraf pusat burung menunjukkan perkembangan lebih maju daripada sistem saraf reptile. Cerebrum ukurannya besar dan menutup diencefalon dan lobus optikus. Lobus optikus pada burung secara proposional berukuran besar, halini merupakan pengecualian, nampaknya berkaitan dengan ketajaman pandang yang dimiliki burung. Cerebellum pada burung lebih besar daripada cerebellum reptile, berlekuk dalam meskipun tidak sebesar/sedalam pada mamalia, menunjukkan permulaan terjadinya perkembangan pons (Sukiya, 2001:76-77).


Burung juga seperti amniota lain, ada 12 saraf kranialis. Otak aves dapat dilihat pada Gambar 2.14.


sistem saraf


Organ Indra Aves


Ada tiga kelebihan perkembangan bagian-bagian yang berhubungan dengan hidung burung daripada reptil. Sebagian besar  burung mempunyai lubang eksternal atau lubang hidung yang menuju ke dalam. Anggota Pelecaniformes tertentu lubang hidung ini memiliki penutup.


Posisi lubang hidung biasanya 2 buah terletak di lateral dan pasangannya saling berlekatan, tetapi pada beberapa anggota Procellaformes mempunyai lubang hidung berbentuk tabung di posisi dorsal. Kiwi Selandia Baru memiliki lubang hidung unik, berada hampir di ujung paruh. Umumnya lubang hidung secara internal terpisah satu sama lain oleh sekat hidung (septum).




Sebaran Habitat Kelas Aves


 Aves merupakan hewan paling dikenal orang karena dapat dilihat dimana-mana dan aktif pada siang hari maupun malam hari. Aves hidup di darat, sebagian spesies mendiami pohon-pohon. Jenis tertentu seperti penguin, hidup di daratan kutub utara namun mencari makanan dengan berenang di laut. Jenis lainnya juga mencari makanan di danau dan perairan tawar lain, contohnya bebek. Habitat dari burung dapat dibedakan atas habitat hutan, habitat persawahan, habitat kebun dan habitat perkarangan.


Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawa-rawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya.




Peranan Kelas Aves


Aves memiliki peranan dengan banyak keuntungan yang bermanfaat dalam kehidupan manusia. Peranan Aves adalah sebagai berikut (Sridianti, 2016).



  1. Sebagai bahan industri, misalnya bulu angsa dan entok yang digunakan untuk membuat kok (Shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam untuk membuat kemoceng.

  2. Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung walet dan telur itik.

  3. Predator alamiah, memangsa ulat dan serangga, burung hantu sebagai predator tikus. Dalam hal ini aves membantu manusia dalam membasmi hama dan pengendalian hayati ilmiah.

  4. Sebagai hiburan, misalnya pada burung suaranya yang merdu dan burung yang dapat dilatih dalam permainan sirkus.

  5. Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein.  Sarang walet dapat dibuat sop sarang burung. 

  6. Membuka lapangan kerja. Spesies aves contohnya ayam petelur, itik, angsa, merpati dan walet dapat diternakkan.

  7. Dibidang sains digunakan sebgai bahan praktikum para siswa dan mahasiswa.





Demikianlah artikel dari duniapendidikan.co.id tentang Aves : Pengertian, Ciri, Jenis, Karakteristik, Sistem Organ, Rangka, Otot, Sirkulasi, Pencernaan, Pernapasan, Saraf, Habitat, dan Perannya, semoga bermanfaat





Sumber jk.com


EmoticonEmoticon