Tuesday, May 26, 2020

Karakteristik Gunung Liangpran, Gunung Tertinggi Di Kalimantan Timur

Kenampakan alam di Indonesia sangat bermacam-macam. Dimulai dari daerah pesisir di dataran rendah sampai yang berada ribuan meter di atas permukaan bahari atau lazimkita sebut sebagai puncak gunung. Sebagai salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, sudah tidak perlu disangsikan lagi keindahan dan kekayaan alam yang dimiliki oleh Indonesia. Karena tergolong negara dengan pulau terbanyak tersebut itulah menciptakan setiap daerah yang ada di Indonesia memiliki kenampakan alam yang berlawanan – beda dan beragam, bahkan sebagian besar kenampakan alamnya belum pasti mampu ditemukan di kawasan lain di Indonesia. Sebut saja Gunung Puncak Jaya yang berada di Papua, terkenal akan puncaknya yang senantiasa diselimuti oleh salju, meskipun kita tahu kalau Indonesia berada di iklim tropis.


Berbicara tentang gunung, memang Indonesia mempunyai banyak sekali gunung bahkan sebagian besar dari mereka tergolong gunung berapi dan masih aktif sampai dikala ini mirip Gunung Anak Krakatau dan Gunung Tangkuban Parahu. Gunung tersebut terhampar mulai dari pulau Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, pulau Kalimantan, Maluku sampai dengan Papua.


Berbicara perihal pulau Kalimantan, sebagian besar orang akan berpendapat kalau pulau satu ini memiliki ekosistem hutan hujan tropis paling besar di Indonesia. Tidak heran jika keanekaragaman tumbuhan dan fauna yang dimiliki Kalimantan cukup banyak bahkan beberapa di antaranya termasuk endemik pulau tersebut. Selain itu ketika ini Kalimantan menjadi sorotan oleh banyak pihak, alasannya pulau ini juga diseleksi sebagai daerah Ibu Kota gres bagi Indonesia, tepatnya berada di Provinsi Kalimantan Timur.


Salah satu kabupaten yang terkenal di Kalimantan Timur dikala ini ialah Kabupaten Kutai Kartanegara, alasannya di kabupaten ini Ibu Kota Indonesia baru akan ditempatkan. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Kalimantan Timur juga memiliki kenampakan alam yang beragam dimulai dari kawasan pesisir hingga dengan kawasan dataran tingginya. Dan tempat dataran tinggi yang populer di Provinsi Kalimantan Timur berada di Kabupaten Kutai Barat. Kabupaten Kutai Barat mempunyai batasan administrasi di bagian utara dengan Kabupaten Mahakam Ulu, di selatan memiliki batas dengan Kabupaten Penajem Paser Utara, di bagian timur memiliki batas-batas dengan Kabupaten Kutai Kartanegara dan di sebelah barat memiliki batas dengan Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah. Setelah ditetapkan ketentuan UU Nomor 2 Tahun 2013, Kabupaten Kutai Barat mengalami pemekaran dan muncullah kabupaten gres yaitu Kabupaten Mahakam Ulu.


Di Kabupaten Mahakam Ulu ini terdapat suatu daerah yang menjadi titik tertinggi di Kalimantan Timur yakni berupa gunung yang berjulukan Gunung Liangpran. Gunung Liangpran ini masuk ke dalam formasi Pegunungan Muller yang menghalangi antara Provinsi Kalimantan Barat dengan Provinsi Kalimantan Timur. Pegunungan Muller menjadi kawasan bagi keragaman hayati dan juga mempertahankan kelestarian tiga sungai besar di Kalimantan ialah Sungai Mahakam, Sungai Barito dan Sungai Kapuas. Nama Muller sendiri diberikan oleh seorang penjelajah berkebangsaan Belanda, Anton Willem Niewenhuis di tahun 1894. Sedangkan nama Muller sendiri adalah nama dari seorang perwira prajurit dari Belanda, Georg Muller yang menjadi perwakilan dari Belanda di Kutai. Dia bareng tentaranya melaksanakan penjelajahan di tahun 1825 untuk melintasi hutan Kalimantan dari ujung timur hingga ujung barat.


Pegunungan Muller


Seperti yang telah disinggung di atas, Pegunungan Muller berada di sebelah utara lalu bersambung hingga ke Pegunungan Schwaner yang terdapat di sebelah barat. Pegunungan Muller mempunyai luas sekitar 860.000 ha dan menjadi kawasan bagi Suku Dayak Ot Danum. Pegunungan ini mempunyai sumber daya alam yang sangat melimpah dan keberadaanya sungguh penting bagi keberlangsungan hidup penduduk di Kalimantan.


Tidak heran bila Pegunungan Muller dipilih menjadi Warisan Alam Dunia dan Warisan Budaya Dunia model PBB dalam Ilmu Pendidikan dan Kebudayaan (UNESCO). Hal ini dibuktikan dari telah ditemukannya tanaman dan fauna yang terancam punah serta nilai universal dari sisi konservasi, keilmuan dan estetika. Pentingnya memasukan Pegunungan Muller selaku salah satu warisan dunia adalah guna menjaga ekosistem di hutan hujan tropis paling besar di Indonesia ini. Di Pegunungan Muller sendiri terdapat tiga puncak tertinggi adalah Gunung Kerihun (1.790 kdpl), Gunung Liangpran (2.240 mdpl), dan Gunung Mengtajung (1.525 mdpl).


Gunung Liangpran


Gunung Liangpran berada di Kalimatan Timur, tepatnya di Kecamatan Long Pahangai, Kabupaten Kutai Barat. Untuk menuju ke Gunung Liangpran bisa ditempuh dari Kota Long Pahangai sekitar 60 km ke arah barat. Gunung Liangpran memiliki tinggi sekitar 2.240 meter di atas permukaan bahari atau 7.349 kaki, dan ini menyebabkan Gunung Liangpran selaku gunung paling tinggi di Kalimantan Timur. Secara administratif gunung ini berbatasan dengan Provinsi Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat serta Malaysia bagian Serawak.


Berdasarkan peta geologi yang dibuat oleh Pieters drr. pada tahun 1993, struktur Pegunungan Muller tergolong ke dalam pegunungan batuan berapi yang melingkar dengan bentuk lereng tidak begitu curam, akan tetapi masih terdapat bab yang membentuk strato adalah Gunung Liangpran. Menurut penelitian, Gunung Liangpran terbentuk dari batuan vulkanik tua dari Formasi Sintang (Toms) yang berusia Oligosen – Miosen Awal adalah berupa batuan andesit dan batu riolit. Batuan tersebut mempunyai bentuk stok, sumbat, retas dan retas lempeng. Sedangkan batuan yang berada di sekeliling Gunung Liangpran ialah kelompok batuan Mandai (Temd) yang tersusun atas batu pasir, batu lumpur, dan watu lanau yang mempunyai usia Eosen tamat.


Jika dilihat dari struktur batuan yang membentuk Gunung Liangpran, gunung ini termasuk gunung api bau tanah. Namun menurut bentuknya, mengakibatkan banyak pertanyaan apakah Gunung Liangpran tergolong gunung api yang tersumbat di bagian kubah atau lava akhir mengalami abrasi dalam jangka waktu usang. Ataukah memang terbentuk dari tubuh batuan beku yang berasal dari dalam bumi seperti yang telah diterangkan pada peta geologi lembar Putussiabu karangan Pieters drr. Namun yang terperinci, untuk melaksanakan pendakian pada Gunung Liangpran diharapkan biaya yang tidak sedikit, mengenang untuk menuju Gunung Liangpran memerlukan moda angkutanyang tidak sedikit alasannya adalah letaknya berada jauh di dalam hutan Kalimantan.



Sumber ty.com


EmoticonEmoticon